●25

2.5K 200 24
                                    

"Maaf, gw harus ngelakuin ini"





Tangan kanan Mingyu terulur menarik tengkuk gw lambat. Mingyu memeluk pinggang gw dan tangannya terus meraih tengkuk gw agar lebih dekat.

Gw merinding ketika bibir nya bersentuhan dengan bibir gw. Nafas nya begitu cepat ketika Mingyu mulai menggerakkan bibir nya dengan cepat.

Gw memukul bahu Mingyu kuat agar memberhentikan permainan nya. Tapi yang gw lakuin itu sia sia karena tenaga Mingyu lebih besar dari gw.

Bagaimana jika manajer melihat kami dalam keadaan begini?!

Gw semakin meremas bahu nya karena mulai merasakan pasokan oksigen di paru paru gw mulai menipis.

Mingyu seolah mengerti, dia mulai memperlambat pergerakan bibir nya lalu menjauhkan wajah nya tapi di sertai menggigit lidah gw.

Ciumannya mulai turun ke leher gw. Hangat memang, gw gak muna kalo gw 'suka' diperlakukan begini oleh Mingyu.

Tapi gw gak bisa nolak takdir, kalau gw hanya seorang asisten pribadi dan harusnya gak boleh melakukan hal kaya gini.

"Mingyu, gw mohon berhenti! Seharusnya kita gak ngelakuin hal in- aaAHH!" gw spontan mengeluarkan desahan ketika gigi taring Mingyu menggigit kulit leher gw kuat.

Gw mengigit bibir bawah gw agar tidak mengeluarkan banyak suara aneh.

"Mingyu! Ahh- lo harus tampil sekarang. Sebentar lagi giliran Seventeen! Aahhh!" Ucap gw kesusahan.

"Mingyu, dengerin gw kali ini" ucap gw semakin gak tahan ketika lidah Mingyu mulai menjamah di bawah leher gw.

Permainan Mingyu diakhiri oleh jilatan singkat di leher gw yang membuat gw bergidik ngeri.

"Aku, sayang sama kamu" ucap Mingyu yang diakhiri dengan ciuman singkat.

_______________

[Write On 11 Nov 2017]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karma •KMG•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang