Selimut rasa
Saat ku enggan memanggilmu cinta
Aku hanya katakan
Ini
Kamu temanku
Senang siksa hatiku
Senang gerayangi jiwaku
Apapun tentang dirimu
Kamu adalah jiwa terpecah
Tak peduli terbaur kemana-mana
Karena sejatinya
Kuingin menggenggam jiwamu
Only that sweety
Enough to said rational sweetheart
Exile me in the forest of your heart
Rational not out my mind
Tingkat pendidikan yang tinggi dan jenjang karir yang meningkat seringkali membuat cowok merasa terpenjara. Akibatnya, kepenatan semakin menjadi. Pada akhirnya, memacu para pria mencari behind love yang setidaknya bia menyembuhkan kepenatan itu. Teman baru adalah kata yang pas untuk mereka. Kalau beruntung, mereka akan mengajakmu ke suatu tempat yang menyenangkan. Bagi mereka, cinta adalah kebebasan tanpa batas. Kalau begini, logika yang bermain meski berkilah kalau hati yang menentukan.
"Aku manusia bebas. Aku bebas mencintai siapa saja. Meski dengan pria sekalipun. Siapapun dia, aku tidak butuh dengan statusnya. Bebas. Artinya, kita bisa atur pertemuan itu tanpa ada yang terganggu. Aku bisa menjaga rahasia dari istriku, dan cowokku bisa menjaga rahasia dari istrinya. Sekarang, aku merasa sangat bahagia bersama Fahmi (27), sahabatku sekaligus cowokku. Mungkin saja, aku dan dia akan memutuskan menceraikan istri-istri kita demi mewujudkan keinginan untuk menikah di Bangkok." ujar Andrian Ranggariawan (27), karyawan swasta sebuah perusahaan perbankan dengan tegas.
Lain lagi dengan ungkapan lembut Kemal Ghafar ( 26), seorang karyawan swata di perusahaan telekomunikasi. " Aku punya pacar yang selalu ada dan bertemu setiap saat. Namanya Agil (24). Dia adalah personal trainer yang sering membantuku untuk membentuk badan yang kuinginkan. Setiap sebelum latihan, dia selalu memberi panduan untuk latihan yang berkaitan dengan bentuk tubuh yang kuinginkan. Bahkan dia selalu membantuku untuk mengangkat barbel yang beratnya 20 kg dan dummble sebagai alat penunjang latihan. Hingga ia selalu memberi saran terkait makanan apa yang harus aku konsumsi. Sesuatu yang tidak pernah kutemukan dalam diri istriku. Boro-boro perhatian, bisanya hanya marah-marah doang! Tapi Agil beda dengan istriku, Ulfa. Dia sangat perhatian hingga terkait pakaian pun, dia sangat peduli. Awal hubungan cintaku dengan Agil ketika aku sedang mandi di ruang bilas, tiba-tiba dia mengintipku. Harusnya, orang yang diintipi pasti akan marah. Namun aku sulit marah dengannya. Dia terlalu tampan untuk kubentak. Aku hanya katakan, Apa kamu mau mandi denganku? Akhirnya, ia masuk ke ruang bilas dan mulai melepas pakaiannya. Aku langsung memeluknya, mencium bibirnya dan menikmati kehangatan tubuhnya. Dia tidak merasa risih atas yang kulakukan. Bahkan ia sangat menikmatinya. Bagiku, Agil bukan hanya PT-ku, namun juga sahabatku, pacarku dan pelindungku. Tubuh kekarnya memberi kehangatan yang tidak pernah kutemukan tatkala bersama dengan istriku. Meski aku punya satu anak dan Agil belum menikah, tapi hubungan ini terasa hangat. Saat ini, kita jalani diam-diam. Bahkan tempat kos Agil dan tempat fitness seperti rumah kedua bagi kami. Sudah berapa kali aku dan Agil berhubungan badan. Mungkin suatu saat nanti, akan aku ceraikan istriku kalau ia tidak berubah. Setelah itu, aku akan menikahi Agil. Bagiku, Agil lebih dari istriku meski ia tidak bisa hamil. Namun, kita bisa adopsi anak atau merebut hak asuh anakku dari istriku."