Padi Di Atas Semen
Orang Jawa bilang
Hamemayu Hayuning Bawono
Orang Sunda bilang
Tata Tentrem Kerta Raharja
Orang Minang bilang
Kampuang Indak Bacanduang
Raso Indak Batando
Tapi
Apa ada itu semua?
Atau hanya sebuah kamuflase
Oh!
Itu terjawab nanti saat berakhir
Lalu, apa itu terjadi semua?
Entah!
Seperti berharap menanam padi
Di tanah yang dilapisi semen
Ya!
Semua itu tiada arti
Kalau bahagia tidak terpatri
Dalam rasa yang pasti
Di dunia yang sedang menari
Nanti semua akan terungkap
Walau tidak akan ada yang tertangkap
Meski padi tiada menghinggap
Di sawah yang sudah berturap
.......................................................................................
Di bagian ini, aku ingin membuat sebuah pengakuan. Pengakuan yang sangat mendalam. Inipun menjadi dasarku menulis kumpulan kisah ini.
Pagi menyapa Rawalumbu dengan anggun. Menelisik deretan perumahan yang tidak akan pernah damai oleh kerusakan alam dan sosial yang sering menghinggapinya. Banjir, macet hingga kriminalitas. Serupa Jakarta, namun lebih parah. Di daerah itu, aku tinggal. Merajut aura yang akan selalu membekas tiada akhir.