Catatan Untuk Rumput Liar
Saat daun tersebut dari bibirmu
Kamu memilih menjadi terbang debu
Baru menghela tiada sendu
Pupus melalu
Saat rimba keluar dari padanya
Lintas berpergi caranya
Kau kuingin abadi merangkainya
Istana Tiara didalamnya
Demi bukti pria dalam kesejatiannya
Sudilah jelaskan
Bila tidak kau lakukan
Cinta itu manis, sedangkan selingkuh itu pahit. Kata-kata ini selalu menjadi sandaran bagi para wanita untuk mempertahankan hubungan dan rasa. Namun bagaimana jadinya kalau pasangan mereka memiliki hubungan dengan satu jenis?
Lupakanlan Arjuna, Narciscus, Yosef, Milon dan pria-pria penuh pesona lainnya. Karena tidak akan menjamin untuk mempertahankan rumah tangga mereka.
Entah mengapa, aku terbawa suasana saat pertama kali mendengar lagu Pergilah Kau. Saat itu, aku baru menginjak semester 1 di Jogja. Dalamku, mungkin ini suara hati Sherina Munaf. Tapi kalau aku pahami makna lagu itu, ini seperti kisah yang terlihat abadi. Semua wanita yang bersuami pasti pernah mengalaminya.
Meski hanya sebagian kecil saja yang terjadi.
Whatever about kind of the story, ada satu benang merah yang kudapat. Laki-laki adalah perkasa. Perkasa badan maupun kuasa. Siapa yang bisa melawan laki-laki dalam keheningan strategi. Saat wanita yang mendampingi hidupnya lengah, ia akan mengambil kesempatan mencari kesenangan dengan yang lain meski itu satu jenis dengannya.
Memang, jumlah wanita lebih banyak dibandingkan pria. Namun pria-pria semakin bosan dengan wanita. Tunggu dulu! Kita gak perlu bicara agama. Biasanya itu seperti angin lalu. Sadis? Iya! Tapi ini faktanya. Jangan marah ya, bos!... :-D
Belanda, Belgia, Swedia, Norwegia, Denmark, Brasil, Finlandia, Luxemburg, Prancis, Selandia Baru, Uruguay, Thailand, Spanyol, Argentina, Kanada, Portugal, Afrika Selatan, Filipina, Taiwan, Israel, Vietnam, Inggris, Islandia, Slovenia, Meksiko, Irlandia dan yang terakhir menyusul.....Amerika Serikat. Mereka sudah mengambil kesempatan memilih. Tentunya, pria lebih bebas memilih meski hanya dengan memilih yang kecil. Dan Indonesia.............! Tunggu saja nanti.
Semua itu bermuara pada satu hal. Penghianatan rasa yang dilakukan suami atau istri.
Sejarah membuktikan kalau pria punya sedikit pilihan dibanding wanita. Namun semua itu membuktikan kalau pria punya kuasa untuk mendapatkan banyak pilihan meski menabrak aturan yang sudah hakiki.