BAB 7

1.8K 36 3
                                    

Esok pagi...

Nasya Side...

Aku bangun dari tidurku, menyiapkan diri untuk kekampus. Akhirnya dosen pembimbingku balek ke cambridge dan aku telah membuat janji dengannya untuk bertemu dan membahas skripsi ku.

Aku turun, menuruni beberapa anak tangga di appartement ku ini.  Dan mendapatkan kak Nick sudah bercengkrama dengan fisha di dapur.

"apa apa an ini. Pagi-pagi kamu sudah ada di appart ku fish?" kaget nasya.

"hehe ahelah nas.  Udah biasa juga aku kesini.  Lagian ini udah jam 07.30 kamu bilang pagi-pagi? Seolah olah aku nggak pernah aja datang ketempat mu subuh" bales fisha geram

"udah udah. Ayook sini gabung sayang.  Kita makan bareng. Aku sudah mempersiapkan sarapan pagi untuk kita" jelas Nick.

Author Side...

Nick emang jago masak. Selain pekerja keras,  tanggung jawab,  bijaksana,  cakep, sopan santun, dia juga pandai memasak.

"uhmm, dari dulu kakak emang juara soal memasak spaghetti. Aku akan lebih sering minta dimasakin ya kak" goda fisha.

"kalau kamu sering ke appart ku. Terus waktu aku berdua hanya sama kak nick kapan fish? Aku juga butuh berdua ya sama kak nick".

"aelah nas.  Kamu kan bisa selamanya berdua sama kak nick. Nah loh aku? Mesti kesini baru bisa ketemu" sambil senyum senyum melihat kak nick.

Nick yang melihat tingkah laku kedua adik kesayangannya itu langsung datang mencubit pipi mereka masing masing. "sudah ah adu debatnya".

"btw fish, kamu kan nggak ada jadwal ngampuskan atau ketemu doping?  Kamu disni aja ya nemeni kak nick. Aku minjem mobil mau ke kampus ketemu doping bentar" jelas nasya.

"lah kenapa nggak pake mobil sendiri nas?" tanya nick.

"oh iya atau sekalian aja kakak sama fisha pergi. Bagusin mobil ku ya kak.  Udah lama nggak di service jadi aku malas memakainya" rewel nasya sambil memohon sama kakaknya.

"dasar. Orang kaya aneh. Punya banyak digit di buku tabungan. Punya banyak kartu debit tapi tetep aja morotin emak bapak dan kakak sendiri" ledek fisha.

"selagi ada kakak. Apa salahnya" sambil menjulur lidah keluar dan melenggang pergi.

"udahyaa, aku pergi, aku udah terlambat.  Byeee" pergi nasya sambil membawa kunci mobil fisha.

"dasarr" tawa kecil nick sambil menggeleng gelengkan kepala nya.

Setelah nasya masuk mobil dan hendak pergi. Sebuah mobil berhenti tepat di depan mobil yang di bawa nasya. Dan membuat nasya tidak bisa bergerak keluar.

"apa apaan ini. Kok berhenti di depan aku sih" jengkel nasya sambil menekan klakson mobilnya.

Tiba-tiba max keluar dari mobil dan membuka pintu mobil nasya dan melepaskan sabuk pengaman nasya, setelah itu mengeluarkannya. 

Menutup pintu mobil nasya. Menyenderkan badan nasya di mobil dan menciumnya dengan nafsu.

Membiarkan nasya yang sudah memukul badan max untuk menyudahi karna dia sudah kehabisan nafas.

Max yang akhirnya tersadar dan sudah merasakan kehilangan nafas juga menyudahi ciuman tersebut. 

Nafas mereka tersenggal senggal.  Nasya yang sudah nggak tahan kehilangan nafas dari tadi akibat perbuatan max, lemas tak berdaya, kakinya melemas,  max langsung menampungnya saat hendak akan jatuh.

Nasya menatapnya kesal dengan nafas tersenggal senggal dan membiarkan tubuhnya terbentengi oleh tubuh max.

Belum berapa menit nasya menenangkan diri, menghirup nafas, max langsung menciumnya lagi dengan ganas. 

Menjalarkan ciumannya ke leher jenjang nasya. Nasya menggeliat, ntah kenapa dia pasrah di perlakukan seperti itu dengan max.

Max yang sudah menggila tersebut terus menjalar perlahan kebawah,  memegangi kedua gundulan yang sangat pas di tangan max.

Setelah tepat berada di depan miss V nya nasya. Sebelum dia menaikkan keatas rok kecil nan pendek itu dari nasya, max sempat terdiam. 

Membuat nasya untuk berfikir apa dia boleh melakukan itu. Akan tetapi nasya tidak menanggapi nya.

Nasya sudah keburu menggila,  menikmati setiap tindakan yang dilakukan max.

Karna max tidak mendapatkan jawaban sedikit pun dari nasya,  max memilih menarik nasya,  membawanya kebelakang mobil nasya. 

Menidurkannya di belakang mobil,  dan siap menarik dalaman nasya menaikkan rok kecil nasya, dan memulai aksi di dalam vagina nasya.

Nasya menggeliat tak henti. Max yang memainkannya merasakan nasya sudah berapa kali mencapai puncaknya. 

Max rasakan itu.  Tapi max senang dan terus melakukannya dan membuat nasya menggeliat hebat.

Akibat tidak tahan akan tindakan max, nasya menarik max ke atas,  menciumnya dengan penuh nafsu.

Memutarkan posisi max yang sekarang berada di bawah, membuka kancing celana max dan membebaskan sang jantan dari sarangnya.  Membiarkan terlepas gagah, perkasa. 

Pada saat nasya mau mengulumnya atau memasukinya ke mulutnya dan memainkannya, tiba tiba...

Kringkringkringbretbretbret (suara dering getaran hp nasya)

Nasya terhenti dan mengambil handphone yang tadinya dia letak tak jauh dari dia berada, dilihatnya nama dopingnya memanggil.

"oh shit"

Yes prof.

.......

Oh iya prof, saya terjebak macet.  Sudah jalan dari 20 menit yang lalu.  Sambil melihat jam sudah berapa lama dia belum berangkat.

............

Oh oke prof.  Terimakasih banyak. Saya akan segera sampai.

Pik

"oh ayolah max, maaf kan aku. Aku harus ketemu doping ku. Ayo cepet keluar dan beres kan itu semua. Aku harus segera sampai" jelas nasya.

"apa nggak bisa di tunda nas?  Itu sungguh tadi membuat ku hampir tak bernafas. Aku menginginkan itu nas" rengek max.

"aku harus pergi max.  Pleasee"

"kamu sudah mangabaikan aku seharian. Tidak ada respon dari wa.  Tak mengabari kapan kamu akan ke appart ku" bales max mengingatkan.

Nasya seketika ingat akan janjinya.  "maaf max.  Bukan maksud ku ingkar.  Aku sungguh lelah semalem.  Dan semalem aku sudah membuat janji sama doping ku. Aku harus fokus untuk hal ini max. Tolong mengerti"

"baiklah aku mengerti" pasrah max setelah mengancingkan celananya dan keluar dari mobil.

Mmuuuaahh cium nasya "maaf ya, aku janji akan menepatinya. Tapi untuk saat ini, aku harus mengurus skripsi ku. Nanti ku hubungi lagi"

Voment pleaseee

Bakal sering update karna lagi nggak banyak kerjaan.

Go or StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang