Author Side....
Setelah kejadian nangis menangis antara fisha dan nasya, nasya sudah memutuskan dan bertekad pada diri nya sendiri bahwa tidak akan ada satu dari antara mereka berdua yang akan di perjuangkan.
Karna pada dasarnya tidak ada satu pun yang bisa dia perjuangkan.
Satu, adalah kekasih dari sahabatnya. Nasya tidak akan tega merebut max dari pelukan audrey.
Karna baginya lebih baik dia kehilangan kekasih daripada harus kehilangan sahabat.
Satu nya lagi, adalah suami orang. Yap, yaitu adalah el. El sudah memiliki istri yang sah.
Sedangkan nasya hanya gadis impian el dan el adalah lelaki yang nasya cinta. Namun apa daya, nasya tidak bisa memiliki el, disaat keadaan vany yang lagi berjuang melawan sakit, dan keadaan status el dan vany yang bersuami istri.
Nasya tidak mau menjadi pelakor, seperti maraknya di zaman sekarang.
Berdasarkan diskusi antara nasya dan fisha, nasya sudah memutuskan bahwa siang ini nasya akan pergi ke Germany untuk melupakan max dan el serta menenangkan diri sekaligus melanjutkan kuliah S2 nya.
Max Side...
Pagi ini audrey datang ke appart aku. Dia datang dengan membawa sarapan. Aku mengikuti dan menerima dengan pasrah apa yang lagi ku hadapin sekarang.
Walau disaat seperti ini, sarapan dipagi hari dengan kekasih, aku masih memikirkan dan mengkhayal bahwa gadis yang menyiapkan sarapan ku yang sekarang ada di dapur ku adalah nasya, si gadis yang aku cintai.
Aku memakan makanan yang di siapkan audrey dengan malas. Enak, ternyata masakan audrey, melihat sifat, sikap audrey sebagai gadis yang manja, yang memiliki semuanya, memiliki orangtua yang kaya dan anak satu satunya. Tapi ternyata audrey juga jago masak.
"beb, nanti siang kamu ikut ngantar nasya ke bandara sama ku?" tanya audrey ke max
Disaat seperti itu juga, max kaget. Sontak menyemburkan makanan yang lagi ada di dalam mulutnya.
Terbatuk batuk sangking terkejutnya mendengar informasi dari audrey. "nasya? Bandara? Mau kemana gadis ku itu?" benak max.
"iih apaan sih beb. Jorok banget. Pelan pelan dong makannya. Ni ni minum dulu" sambil menyodorkan susu untuk max.
Aku menyambut dan meminumnya. Aku kaget bukan main.
Aku harus dan segera menemui nasya. Aku tidak mau nasya pergi meninggalkan ku.
Aku tidak kuat tanpa dia. Tidak melihat dia 5 hari belakangan ini rasanya dunia ku runtuh. Aku sungguh rindu dengannya.
"hm oke aku ikut menemani mu mengantar nasya. Kalau begitu lebih baik kamu pulang, nanti aku jemput lagi. Aku akan siap siap dan mau mengurus kerjaan ku dulu oke?" jelasku.
Akhirnya audrey mau ku bujuk untuk pulang secepatnya. Setelah ku pastikan audrey sudah turun dan masuk ke lift, aku memutuskan untuk langsung ke appart nasya.
Nasya Side...
Aku mencoba untuk mengingat kembali, apakah ada barang ku yang ketinggalan dalam list untuk ku bawa.
Karna semua yang ku catat untuk ku bawa ke Jerman sudah selesai ku packing.
Ting tong ting tong.....
Suara bel appart ku berbunyi. Aku langsung membuka pintu tanpa melihat layar lock yang biasa ku lakukan.
Karna yang kupikir yang datang adalah fisha atau pun itu audrey, walau aku tau ini masih jam 9 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go or Stay
Romance21++ cerita ini juga dilarang keras untuk kalian yang belum berumur 21 keatas. Karna cerita ini mengandung adegan adegan panas yang di jabarkan secara detail. Mohon bijaklah!