“Apa maksudnya ini?”
“Entahlah, aku juga tidak mengerti.”
Kami berdua sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dengan statusku saat ini. Bayangkan saja beberapa saat yang lalu BP-ku hanya sebanyak 20 poin, sekarang naik drastis menjadi 460 poin! Dan lagi levelku hanya naik 1 level, apa ini hal yang wajar?
“Eliza, kau sama sekali tidak tahu apa yang terjadi?” tanyaku bingung.
“Entahlah, aku juga pertama kalinya melihat hal seperti ini” jawabnya dengan matanya yang masih agak terbelalak.
“Bagaimana denganmu, Shiro? Apa ada sesuatu yang muncul di kepalamu mengenai ini?” tanyaku lagi pada Shiro sambil menyodorkan kartu identitasku.
“Tidak tuan, tapi sepertinya ini karena kekuatan tuan yang baru saja keluar setelah menyentuh kartu” jelasnya.
“”Apa maksudmu?”” tanyaku bersamaan dengan Eliza bingung.
“Begini, kartu identitas bisa memperlihatkan status kekuatan seseorang, tapi itu hanya berlaku setelah orang itu menyentuh kartu tersebut. Jika orang tersebut belum menyentuh kartu tersebut, orang itu masih belum diketahui kekuatannya walau sudah mengeluarkan kekuatannya” jelas Shiro.
Oh, begitu ya, aku mengerti. Semenjak aku kembali ke dunia ini dari alam dewa, aku belum menyentuh kartu identitasku, makanya pada saat aku mengeceknya statusku sangat rendah. Sekarang... bagaimana aku menjelaskan ke gadis satu ini? Oh, itu saja!
“Tapi itu mustahil kan kalau Rangga belum menyentuh kartunya setelah ia mendapatkannya?” kata Eliza sambil menatapku.
“Nah untuk itu, waktu aku mendapat kartu identitasku aku masih memakai sarung tangan, jadinya seperti belum tersentuh” jelasku tersenyum masam sambil membalas tatapannya.
“Begitu ya, kupikir ini adalah masalah besar, ternyata hanya masalah sepele” ucapnya sambil mendesah pelan dan memalingkan wajahnya dariku.
Kelihatannya ia lega karena mengetahui alasannya, tapi kenapa dia yang lega? Tunggu sebentar, tapi kenapa kekuatanku sampai 460? Bukankah itu jauh di atas rata-rata orang dewasa?
Kalau memang begitu, berarti sebenarnya aku ini kuat? Stop sampai situ dulu! Terlalu percaya diri dan menyombongkan diri itu akan membawa bencana bagimu, Rangga. Takabur kau nanti!
Oh ya, selain itu...
“Eliza, kau punya kartu identitas kan?” tanyaku.
“Punya. Kenapa? Mau lihat?” balasnya dengan tatapan nakal, entah kenapa.
“Ya iyalah, masa kamu sudah lihat statusku dan aku belum lihat punyamu, gak adil” ucapku dengan muka datar.
“Iya-iya” ia mengambil kartu identitasnya dari kantongnya dan memberikannya padaku.
Aku memperhatikan statusnya dengan seksama.
----------
Name : Eliza Russelhoft
Race : Human
Gender : Female
Level : 64
Job : Hunter
Battle Power : 840
Magic : Wind
Skill : Throwing Knife, Bulls Eye
----------
Eh!? BP milik Eliza 840!? Itu lebih besar dariku! Hunter ya... untunglah ia tidak langsung menyerangku waktu aku memegang pisau untuk pertahanan, bisa mati di tempat aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World's End, But We're Survive in Another World [DROP]
FantasyPada suatu hari, dihari yang lumayan cerah, berita-berita besar bermunculan di TV dan berbagai medsos. Awalnya berita ini hanya di medsos dan hanya dianggap hoax, tapi hari ini terbukti bahwa berita itu adalah benar. Berita itu tentang ramalan kiam...