1. Anak Baru

638 37 1
                                        

Instagram: gabyvarerasinaga_

Kini Angkasa sedang sarapan bersama ayah nya dan orang yang selama ini sangat ia benci.

Itu adalah Stella, adik nya. Ia tidak suka bila Stella bahagia tetapi ia juga tidak suka melihat Stella bersedih.

"Kasa, hari ini papa ada meating penting, jadi gak bisa anterin Stella. Stella bareng sama kamu aja ya ke sekolah nya" ucap Frans.

Sebelum Angkasa menjawab, Stella sudah menjawab terlebih dahulu karna ia tau apa jawaban dari abang nya itu.

"Gak usah pah, Stella bisa kok naik ojek online" balas Stella sambil menahan air mata nya.

"Pah, Kasa berangkat ya" ucap Angkasa sambil menyalam Frans lalu pergi.

"Stella, maafin papa ya, papa belum bisa buat kalian akur lagi"

"Gak papa kok pah, Stella ngerti kok keadaan Bang Kasa, dia cuman butuh waktu doang"

Frans mendesah pelan. "Dir, kapan mereka bakalan akur kayak dulu lagi" lirih Frans pada alm istrinya.

🍃🍃🍃

Saat sampai disekolah, Angkasa langsung menuju kelasnya. Ia sedang tidak mood untuk bermain basket pagi ini.

"Hai babe Angkasa" sapa Mytha, cewek kegatelan yang menyukai Angkasa sejak kelas XI.

Angkasa hanya melewati Mytha. Melihat nya saja ia tidak sudi.

Angkasa menuju gerombolan teman-teman nya di pojok kelas dengan raut wajah serius.

"Hai guys" sapa Angkasa. Semua nya menoleh ketika Angkasa menyapanya.

"Eh Angkasa udah dateng" balas Willy. "Lagi pada ngomongin apa kayak nya serius banget?" tanya Angkasa.

"Sini gue kasitau. Kita lagi nge gosip hotz newzz. Jadi ternyata si Pangeran punya nyali buat nembak si Margareth. Lo pada tau kan si Margareth itu gimana? Bad Girl, suka ngerokok, bolos, gak sopan, dll semua keburukan" jelas Gino.

"Pangeran kok bisa ya suka sama Margareth yang sikap nya begitu padahal kan sikap dia sama Margareth bertolak belakang. Margareth nya buruk, Pangeran nya baik" timpal Hanz.

"Nama nya juga cinta, gak bisa di nilai dari apapun" timpal Angkasa.

Semua nya mengangguk. "Eh gue denger-denger ya, hari ini dikelas kita bakalan ada anak baru" ujar Willy.

Hanz yang sedang memaikkan ponsel nya langsung mengukir senyum.

"Cewek apa Cowok?"

"Cewek"

"Cantik gak?"

"Iya pake banget, dia blasteran Spanyol sama Amerika"

"Berarti gue harus berdoa"

"Kok berdoa?"

"Supaya si Nova hari ini ngga masuk dan Bu Mila bakalan suruh anak baru itu duduk ama gue"

"Gue ngga nyangka ama lo Hanz. Lo bisa mikir sampe situ" ujar Gino.

Hanz hanya mengangguk. "Gue jadi gak sabar. Doa lo ke kabul apa kagak" timpal Angkasa.

Bu Mila memasuki kelas XII IPS.

"Selamat Pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan anak baru, silakhan perkenalkan diri mu nak" ujar Bu Mila ramah.

"Pagi semuanya. Nama gue Emilia Claraya Bevita, panggilan nya Raya atau Aya. Gue pindah kesini karna bokap gue pindah tugas ke Indonesia dari Amrik. Asal gue dari Spanyol, gue harap kalian bisa berteman dengan gue, sekian, terima kasih" ujar Raya.

"Baiklah Raya, kalau gitu kamu silakan duduk di samping Pangeran" ucap Bu Mila.

Seketika Angkasa dkk tertawa kecuali Hanz. Bu Mila bingung apa yang mereka tertawakan.

"Angkasa, Willy, dan Gino kenapa kalian tertawa?" tanya Bu Mila. "Gak papa kok bu" jawab Willy.

"Yahhh Raya nya duduk di samping Pangeran, bukan sama lo" ejek Willy yang berada dibelakang Hanz.
Hanz hanya cemberut malu.

🍃🍃🍃

Saat istirahat Angkasa dkk langsung menuju kantin untuk seperti biasanya.

Angkasa dkk duduk di kursi langganan mereka,yaitu dipojok kanan kantin.

"Kalian mau pesen apa biar gue yang pesenin?" tanya Angkasa.

"Ini Angkasa sahabat kita kan. Tumben banget dia mau mesenin kita" tanya Gino.

"Ah lebay lo. Udah ah gece mau beli apa?" tanya Angkasa.

"Gue Mie Ayam ama Teh Manis dingin" pesan Hanz.

"Gue Bakso nya ngga pedes ama Softdrink nya" pesan Gino.

"Gue Siomay nya 10.000 sama Jus Mangga nya" pesan Willy.

Angkasa mengangguk lalu pergi menuju tukang Mie Ayam terlebih dahulu.

Saat sedang memesan Mie Ayam, Angkasa melihat seorang perempuan yang sepertinya ia kenal sedang di bully di lapangan.

Terlihat jelas sekali ia sedang di bully, seragamnya saja sudah berlumur tepung.

Ya, itu adalah Stella,adiknya. Angkasa ingin sekali menolong Stella.

Tapi karna ego nya mengalahkan dirinya, ia mengurungkan niatnya itu.

Sesekali Angkasa melihat adiknya itu. Hatinya merasa sakit sekali melihat pemandangan itu. Tapi ego nya sudah mengalahkanya.

Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Stella. Saat sudah sampai di lapangan, Angkasa langsung menarik tangan Stella.

Ternyata Angkasa membawa Stella ke koridor lantai dua.

"Lo bego apa gimana si. Lo dibully sampai kotor begini dan lo gak ngelawan sama sekali. Tadi gue udah mau nonjokin yang ngebully lo tadi tau gak" ujar Angkasa keceplosan.

Stella bahkan tak menampilkan wajah takut karna dimarahi kakaknya. Malah dia tersenyum lebar.

Karna apa? Berarti itu pertanda abangnya khawatir dan perhatian denganya.

Bahkan ia rela dimarahi sepanjang hari demi mendengar kakaknya berbicara dengannya langsung.

"Kok lo senyum? Lo lagi gue marahin tau gak"

"Bang, aku malah seneng kalau abang marahin. Karna berarti abang perhatian ama aku" balas Stella.

Angkasa merasa terenyuh dengan perkataan adiknya. Saat ini juga ia ingin memeluknya, tapi lagi-lagi ego mengalahkannya.

"Kalau dibully, lawan" pesan Angkasa lalu pergi meninggalkan Stella.

Tanpa Stella ketahui, Angkasa mengukir senyum. Ia merasa telah berbicara dengan alm mamanya.

"Gue harus kasih tau papa nanti" gumam Stella.

Ps: Mohon berikan vote dan komentar kalian. Supaya cerita ini terus lanjut. Salam author.

See You

AngkasarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang