Instagram: gabyvarerasinaga_
Matahari sudah menyinari kamar Stella. Tetapi Stella masih tidur dengan nyenyak di kasur nyaman nya.
Ia sangat lelah kemarin. Ia tidur pukul 00:15. Demi menyiapkan ulang tahun papanya.
Tanpa Stella ketahui, Caltha, Livia dan Devota sudah datang untuk membantu Stella menyiapkan segala sesuatu nya sejak jam 05:00 tadi.
Kini mereka bertiga mengendap masuk kedalam kamar Stella. Mereka melihat wajah Stella yang terihat sangat lelah.
"Kasian si Stella" ucap Caltha.
"Tapi kebo juga dia nya tha. Masa belom bangun udah jam segini. Mendingan gue foto dia mumpung mukanya lagi aib" timpal Devota sambil mengeluarkan ponselnya.
Caltha hanya menggeleng kan kepalanya karna kelakuan Devota.
"Gue tau bangunin Stella kayak mana" ide Livia.
"STELLA BANGUN!!!! STELLAAA BANGUN JANGAN KEBO LO. STELLLAAA" teriak Livia sambil lompat di atas kasur Stella kegirangan sampai Stella terganggu dan akhirnya bangkit.
"Aduhh Liviaa, lo ngapain si lompat-lompat, gue capek tau gak, please ngertiin dikit, AWAS ada yang ganggu gue. Gue mau tidur" omel Stella lalu menarik selimut nya kembali.
Stella merasakan ada yang mengguncang tubuh nya. Ia sangat kesal dengan kelakuan sahabat-sahabat nya ini.
"Aduhh, Livia diem napa. Gue capek" sungut Stella kesal.
Karna merasa tubuhnya masih diguncang, Stella kehilangan kesabaran. Dia bangkit dan menampar wajah yang mengguncang nya dengan penglihataan yang kurang karna baru bangun.
PAAAKKK
Setelah matanya sudah melihat dengan jelas, betapa kaget nya Stella. Karna yang ia tampar adalah abang nya sendiri.
Stella melihat Angkasa yang sedang menutup matanya. Mungkin menahan rasa nyeri dan sakit akibat tamparan yang cukup kuat dari Stella.
Caltha, Livia dan Devota tak menyangka dengan perlakuan Stella. Mereka takut kalau Angkasa akan membenci Stella seperti dulu lagi.
"Aduh bang, maafin Stella. Stella ngga sengaja" ucap Stella sambil menunduk.
Stella merasakan ada yang mengelus kepalanya lembut. Itu adalah Angkasa.
"Gak papa kok, abang ngerti kalau kamu kecapean dan butuh istirahat"
Stella merasa lega sekali, karna abangnya tak marah padanya.
"Yaudah abang tunggu dibawah ya, abang udah masakin nasi goreng"
Setelah Angkasa keluar, Caltha, Livia dan Devota mengukir senyum.
"Eh gue mau cerita. Jadi, gue punya temen dia udah akur ama abangnya tuh tapi dia ngga mau traktir gue" sindir Devota.
Stella merasa disindir pun tersenyum karna sindiran itu dikatakan untuknya.
"Iya deh, nanti gue traktir lo Dev"
"Maaci Stella"
"Gue ama Caltha ngga?"
"Fine. Kalian semua gue traktir"
***
Angkasa, Stella dkk sedang berada di meja makan sambil menyantap makanan kecuali Stella yang daritadi hanya melamun dan mengaduk-aduk makananya.
Angkasa yang melihat Stella hanya melamun dan tidak makan kebingungan.
Padahal yang ia tahu nasi goreng spesial adalah makanan kesukaan nya. Tapi kali ini berbeda sekali.
"Stella" panggil Angkasa. Stella masih melamun. "Stella, Stella", Stella masih terhanyut lamunan nya.
Caltha yang berada didekat Stella menyenggol nya sampai Stella tersadar dari lamunan nya.
"Kamu kenapa?", Stella kelagapan harus menjawab apa, ia takut abangnya akan marah kalau ia membuka privasi nya.
"Engga kok, Stella tadi lagi mikirin ulang tahun papa"
Angkasa pun manggut-manggut mengerti."Yaudah makan", Stella pun memakan makanan nya sampai habis.
"So, kalian ngapain dateng kesini?" tanya Stella.
"Dasar pikun. Tadi kan kita udah bilang mau bantuin persiapan ultah bokap lo" jawab Caltha gemas dengan daya ingat Stella yang rendah.
"Ngga usah, soalnya semuanya udah siap, tinggal kue nya" jawab Stella enteng.
"Ya udah kalo gitu kita aja yang milih kuenya" saran Livia.
"Jadi gak percuma deh hari ini gue bangun pagi buta"
***
Saat sudah sampai di toko kue ulang tahun ternama yang pegawai nya sebagian besar lelaki tampan, betapa norak nya Devota, hingga Caltha, Livia dan Stella terpaksa sedikit menjauh dari Devota.
Bagaimana tidak dikatakan norak? Devota meminta foto bareng pada para pegawai disana tanpa malu.
"Permisi mas, saya mau pesen blackforest untuk ulang tahun yang spesial ya" pesan Stella.
"Untuk hari ini?"
"Engga, saya ambil nanti hari minggu"
***
Saat sedang diperjalanan pulang, Stella kembali memikirkan yang dari tadi mengusik pikiran nya.
"Stella" panggil Livia. "Hm" balas Stella.
"Nanti kita bawa hadiah yang spesial buat bokap lo. Btw ceritain dong waktu elu sama kak Kasa akur lagi, dari kemaren gue pengen nanyain tapi gue lupa mulu" oceh Livia.
Stella hanyut dengan lamunan nya, bahkan ia tak mendengar ocehan Livia.
"STELLA!!!"
Stella terkejut dengan teriakan Livia.
"Jawab pertanyaan gue"
"Ma-Maaf Liv, tadi lo ngomong apa, gue gak denger?"
Livia rasanya ingin membunuh Stella saat ini juga, karna dari tadi ternyata ocehan nya tidak didengar.
Caltha yang mengemudi hanya menahan tawanya.
"Lagian lo lagi mikirin apa si, sampe lo gak denger gue?"
"Engga ada apa-apa kok"
"Lo gak bisa bohong Stell, tadi pagi lo juga melamun dan sekarang juga"
Stella menyesal karna mempunyai sahabat yang selalu bisa membuat nya berkata jujur.
"Iya-iya. Gue lagi mikirin abang gue"
"Emang kak Kasa napa?"
"Jadi waktu itu, ada yang nelpon abang gue, tapi abang gue lagi tidur, sebenernya gue ngga mau ngangkat takut abang gue marah. Tapi disisi lain, gue takut kalau telpon itu penting. Yaudah terpakasa gue angkat aja. Ternyata suara perempuan, gue mikir nya mungkin ada keperluan kali, soalnya yang gue tau abang gue ngga bakal nyimpen nomor perempuan kecuali lagi ada butuh nya dan keluarganya. Dan yang bikin gue bingung, namanya itu Darling"
Livia manggut mengerti. Caltha yang juga menyimak mengangguk, sedangkan Devota sudah tidur, mungkin ia lelah.
"Kalau kayak gitu, menurut gue abang lo lagi jatuh cinta, sama seseorang" prediksi Caltha.
"Mungkin"
"Kalian mau mampir gak?"
"Gak usah, abang gue mau make mobil, mobil ama motor dia di bengkel. Entar Livia ama Devota pulang naik ojek"
"Ya udah. Gue pamit ya"
"Iya Stell"
Ps: Mohon berikan vote dan komentar kalian, agar cerita ini bisa lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasaraya
Teen FictionBagaimana rasanya jika dibenci oleh saudara kandung sendiri? Pasti sangatlah tidak kuat dan nyaman. Tapi itu semua harus Stella jalani, karna ini semua juga sebab kesalahannya dimasa lampau. #Fiksi Remaja @ GabyvarerapA0 Semoga kalian suka ya... �...