Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang mengintip mereka. Itu adalah Stella. Dia sudah curiga saat abangnya menarik tangan perempuan itu.
"Ooh, jadi itu yang nama nya Raya" gumam Stella.
"STELLA!!"
"Aaaaaa!"
"Kak Hanz apa-apansi, gue kaget nih, ganggu aja"
"Hehehe, maaf ya, lagian lagi ngintipin apa si, kayaknya seru amat"
Hanz menghampiri Angkasa dan Raya.
"Kak Hanz, Kak Hanz" bisik Stella agar tak menganggu.
"Aduh yang jomblo mah bisa apa?"
Angkasa dan Raya menoleh ke belakang, ternyata Hanz.
"Hanz, ngapain lo di sini?"
"Lo gak papa nikung gue tapi sangking asik nya berduaan lo ngga nyadar kalau adek lo ngintipin lo"
Stella bersumpah akan membunuh Hanz, berani nya memberitahu abang nya bahwa ia sudah mengintip.
Stella pun pergi secara mengendap-endap. Tetapi itu semua gagal karna Angkasa sudah melihat nya.
"Stella"
Stella menoleh kebelakang kikuk.
"I-iya bang?"
"Barusan ngapain?"
"Eum, tadi aku mau manggil abang, tapi aku liat abang lagi berdua, jadi aku ngga jadi"
"Yaelah pake boong lo, daritadi lo udah ngintip kan"
Stella menutup mata nya. Hanz telah membocorkan semua rahasia nya. Sekarang Stella sudah tidak bisa berbohong lagi, mulut bocor Hanz sudah mengatakan semua nya.
"Ma-maafin Stella bang"
Wajah Angkasa sudah merah, pertanda ia menahan amarah nya agar tak meledak. Ia paling tak suka di kepo-in. Raya yang melihat itu, segera jinjit untuk mengelus pundak besar Angkasa agar amarah nya masih bisa di kontrol.
Akhirnya wajah Angkasa sudah putih kembali, menandakan bahwa amarah nya sudah mereda. Stella menunduk untuk menahan air mata nya agar tidak pecah.
"Ga papa kok Stell, lagian ini bukan privasi, kakak tau kalau kamu cuma mau jagain abang kamu doang"
"Stella, Angkat kepala kamu"
Suara bariton Angkasa menggema di telinga Stella."Abang minta maaf"
"Iya"
Raya mengukir senyum akhirnya mereka berdamai juga. "Wah, dress kamu bagus banget, beli dimana?"
"Ini bang Kasa yang beliin"
"Kas, lo beli dimana, bagus banget, lucu tau"
"Di mall"
"Kapan-kapan ajak gue dong"
"Ya"
"Kalung kakak juga bagus"
"Oh, kalau ini sama, dari abang kamu juga"
Stella tak percaya kalau itu dari abang nya, ini salah satu bukti yang menguat kan kalau abang nya sedang jatuh cinta.
***
Stella, Angkasa dan Frans sedang menikmati sarapan mereka dengan tenang. "Pah, nanti Stella mau jalan-jalan bareng temen-temen"
"Kemana?"
"Ngga tau, katanya Livia yang nentuin"
"Boleh aja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasaraya
Novela JuvenilBagaimana rasanya jika dibenci oleh saudara kandung sendiri? Pasti sangatlah tidak kuat dan nyaman. Tapi itu semua harus Stella jalani, karna ini semua juga sebab kesalahannya dimasa lampau. #Fiksi Remaja @ GabyvarerapA0 Semoga kalian suka ya... �...