TEN

242 19 0
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Mereka sampai dirumah pukul 00:00, padahal besok mereka harus sekolah.

Stella langsung membaringkan tubuhnya di kasur, bahkan tidak berganti pakaian.

Sama dengan Angkasa, yang sudah bergelayut dengan mimpi nya.

***

Keesokan harinya, Stella dan Angkasa bangun dengan malas, mereka masih mengantuk sekali.

"Pagi pah" sapa Stella. Frans melihat keadaan Angkasa dan Stella bingung.

"Kok kalian ngga fresh sih mukanya? Tadi ngga lari pagi ya?"

"Gimana mau lari pagi pah, ini aja masih ngantuk berat"
Balas Angkasa sambil menguap.

"Yaudah nanti selesai makan, pemanasan bentar" titah Frans.

***

Setelah selesai pemanasan, wajah fresh mereka sudah kembali.

"Pah kita berangkat ya" pamit Angkasa.

"Iya, hati-hati dijalan, gak usah ngebut" pesan Frans.

Saat sampai di sekolah, Angkasa melihat teman teman nya sedang bermain basket di lapangan.

Angkasa pun menghampiri mereka, karna ia ingin ikut bermain.

"Gin, oper bolanya" minta Angkasa. Gino pun langsung mengoper bolanya ke Angkasa.

Ketika Angkasa ikut bermain, lapangan sudah penuh dikelilingi oleh para murid.

Ayo Angkasa

Bang Kasa ganteng banget

Gue mau mati liat nya

Gue meleleh liat keringet nya

Kira-kira begitulah teriakan-teriakan yang sampai di telinga Angkasa.

"Kas, udahan yuk, panas nih"
Angkasa mengangkat jempol nya lalu mengambil tas nya.

Saat sampai dikelas, mereka langsung berebutan didekat AC. Bahkan Hanz nekat untuk manjat agar lebih dekat.

Saat sedang enak-enak nya ngadem, bel berbunyi, mereka teriak kesal.

***

Jam pertama adalah pelajaran Bu Mila, wali kelas mereka sendiri.

"Berdiri, bersiap, memberi salam" ucap Vanya selaku ketua kelas ramah yang warbasyah.

"Selamat pagi, silakhan duduk" balas Bu Mila.

"Anak-anak, hari ini kedatangan murid baru, silakhan masuk"

Angkasa amat senang, karna melihat siapa anak baru itu.

"Hai temen-temen nama gue Michellia Evita Donita, panggilanya bisa Michell, bisa Evi, bisa Vita, bisa Nita dan satu lagi bisa Lia. Gue pindahan dari Brazil, pindah kesini karna bokap pindah kerja"

"Baiklah kalau gitu, kamu duduk disamping Angkasa"

Michell duduk disamping Angkasa, ia duduk disamping Angkasa. Ia lupa dengan Angkasa.

"Hai Vita" sapa Angkasa. Michell yang merasa disapa, menoleh. Ia merasa seperti mengenal.

"Hai juga" balas nya tersenyum kikuk.

***

Tringggg

"Baiklah anak-anak, sampai sini dulu pelajaran kita. Selamat siang"

Angkasa sudah gemas karna sejak tadi ia mengingatkan Michell tentang dirinya tapi ia tidak mengingat nya juga.

Jadi, ia melakukan rencana yang terakhir.

"Michell, lo serius gak inget gue?" tanya Angkasa.

Michell menoleh ke Angkasa lalu menggeleng.

"Gue Angkasa Angelo Fransisco, sahabat kecil lo sejak TK"

Michell pun tersenyum. "Oh lo Angel, pantesan tadi gue ngeliat lo kayak kenal deh" ucap Michell lalu memeluk Angkasa erat.

"Gue kangen banget ama lo ngel, gue kangen main ama lo, gue kangen jalan ama lo, gue kangen ama semuanya" ucap Michell masih memeluk Angkasa.

Sahabat-sahabat Angkasa mengerti sekarang termasuk Raya yang sedang menahan tangis nya.

"Eh, kok lo manggil nya Angel? Itu kan nama perempuan" tanya Hanz.

"Alasan pertama, karna bulu matanya lentikkkk banget, sampe-sampe waktu di Brazil bu Loraine ngirain Angel perempuan ya karna bulu mata nya ini.

Yang kedua karna udah terbiasa manggil Angel, kalau Angkasa kan kepanjangan, entar doer bibir gue buat manggil nama nya doang.

Dan yang ketiga, Angel itu nama kesayangan gue dan karna dulu itu Angel ma––" ucapan Michell terpotong karna Angkasa membekap mulut nya.

"Kalau lo manggil Michell apa kas?" tanya Gino.

"Bisa Vita, bisa Ita, tapi yang paling sering sih sayang, soalnya dia yang selalu ada buat gue"

"Temen-temen, gue mau ke kantin bentar ya" pamit Raya lalu pergi.

***

Sebenarnya Raya berbohong untuk pergi ke kantin, ia sebenarnya hanya ingin menjauh dari tempat tadi.

Ternyata kakinya membawanya ke taman belakang sekolah yang terdapat danau yang cukup luas.

Raya menangis dipinggir danau. Apakah ia jatuh cinta pada Angkasa makanya ia cemburu?

Tiba-tiba ada yang menepuk badanya. Ternyata Stella.

"Kak Raya kenapa nangis kak?" tanya Stella khawatir.

"Hiks hiks hiks Kakak cemburu" isak Raya.

"Cemburu sama siapa kak? Bang Kasa?"

"Iya, tadi kakak liat dia bahagia banget sama yang namanya Michell"

"Tunggu. Aku kok kayak ngga asing ya sama nama itu, nama lengkap nya siapa?"

"Michell Evita Donita"

Stella tertawa keras. Raya bingung.

"Kak, asal kakak tau, Kak Michell itu sahabat nya bang Kasa dari TK, dulu waktu tinggal di Brazil, rumah kita sebelahan"

"Tapi kakak cemburu"

"Kalau kakak cemburu, itu pertanda kakak jatuh cinta sama Bang Kasa"

"Emang"

"Kakak cinta sama Bang Kasa?"

"Iya"

Stella kaget mendengar pernyataan Raya.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.

"Ngel, anterin aku pulang dong" mohon Michell.

"Iya sayang" jawab Angkasa.

Ps: Mohon berikan vote dan komentar kalian, agar cerita ini bisa lanjut terus.

AngkasarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang