Dia memang tak seperti pahlawan yang harus dikenang banyak orang. Tetapi, dia seorang pahlawan bagiku. Dan hanya untukku.
---
Jancent POV
Aku melihatnya berlari dengan tatapan tajam padaku. Tanpa aba-aba tangannya mengepal dan meluncurkannya pada wajahku. Hal ini tak ada apa-apa nya, dibandingkan sakit hatiku ketika melihatnya bersama Dynda.
Hidungku berdarah, dan aku terjatuh di lapangan.
Setelah meninjuku, Dyto menarik kerah bajuku dan berkata, "Lo ngapain berduaan sama Dynda? Bangsat!"
Aku mendorong tubuhnya dan ia terjatuh disana, aku tak peduli Dynda menilaiku sebagai cowok berandal.
Aku menatapnya tajam, "Dynda kesini sendiri, kalo lo nggak percaya tanya aja sama dia," ucapku santai.
Dynda berusaha melerai Dyto yang akan menghajarku lagi.
"Tapi kenapa lo ladenin? HAH?" tanyanya penuh emosi.
"Gue ngehormatin dia sebagai perempuan! Dasar generasi micin!" ucapku dengan sedikit berteriak, "Makannya kalo nggak tau jangan sok tau, GOBLOG"
Dyto hanya diam saja dan tak berkutik apapun.
"Ayo ergi dari sini!" ajak Dyto pada Dynda.
Tak lama kemudian, Dyto menarik pergelangan lengan Dynda dan mereka menghilang dari tatapanku.
***
Author POV
Tettt tetttt
Dynda memasuki kelasnya, kelas 11 IPA 1. Kemudian tatapan Lita sangat tajam padanya, hingga tak berkedip. Seperti ingin mengeluarkan jurus kepo nya, dan melontarkan seribu satu pertanyaan.
"Dyn!" ucap Lita kepada Dynda dengan pelan.
"Yo? Jangan tanya aneh-aneh lo," respons Dynda.
Lita nyengir, "Emangnya bener ya? Justin bieber sama Selena gomes balikan?"
'Huh, untung cuma tanya begituan, gua kira apaan' batin Dynda.
Dynda tertawa, "Iya emang bener, kenapa?"
"Ih, tega bener Justin sama gua!" jawab Lita sebal, wajahnya seperti habis terlilit hutang.
"Lita, tobat plis." ucap Dynda sambil tertawa kecil.
"Terkutuk lo! Eh, ngomong-ngomong tadi gue denger Jancent berantem sama Dyto?"
Deg
Dynda amat malas menjawab pertanyaan itu karena membuatnya mengingat kejadian tadi di lapangan, disaat ia berada di antara Jancent dan Dyto.
'Bu Rena, buruan masuk kek' batin Dynda.
Bu Rena adalah guru biologi yang tak kunjung datang. Keadaan ini sungguh tak peka pada Dynda.
Dua petugas bendahara menghampiri mereka.
Mereka adalah teman sekelas yang seketika menjadi seperti seekor singa betina saat sedang menarik uang kas kelas, Ninda dan Fitri namanya.
Mereka menghampiri bangku Dynda dan berkata, "Eh lo berdua, bayar kas dulu minggu ini." tagih Fitri.
"Berisik! ganggu aja nih, gue lagi ngomong sama Dynda," ucap Lita.
'Untung ada Ninda sama Fitri' batin Dynda.
Kemudian Dynda dan Lita membayar kas kelas kepada Ninda dan Fitri. Kemudian mereka berdua beranjak pergi.
Lita kembali menatap lekat Dynda "Buruan cerita ih, lo kan ada di lapangan tadi,"
Kemudian alat pendengar suara di kelas 11 IPA 1 berbunyi,
"Assalamualaikum para murid, untuk siang ini bapak dan ibu guru sedang mengadakan rapat, kalian selaku para murid diperbolehkan pulang.
Sekali lagi, untuk siang ini bapak dan ibu guru sedang mengadakan rapat, kalian selaku para murid diperbolehkan pulang. Terimakasih"Dynda dan Lita berkemas-kemas dan beranjak keluar dari kelas. Dynda bersyukur karena tak menjawab pertanyaan itu. Dan semoga Lita lupa atas pertanyaannya tadi.
Mereka meninggalkan kelas dan berjalan di koridor-koridor kelas. Kemudian mereka bertemu Tika.
"Eh dyn, cerita in ke gue yang tadi, buruan." ucap Lita memaksa.
Tika mendengar perkataan Lita pun lantas penasaran, "Cerita apaan sih lit? Oh iya dyn, tadi pas mereka berantem akhirnya gimana?"
'Anjir, kenapa mereka bahas ini lagi lagi lagi' batin Dynda.
"Emangnya lo ga ngeliat Tik? Bukannya lo di bawah tadi?" tanya Lita pada Tika.
Tika menggeleng, "Gue lagi streaming-an youtube sama Yanas and Vina juga hehe,"
"Parahhh! nggak ngajak-ngajak lo, durhaka sama temen anjir," kata Lita.
"Lo sendiri emangnya tadi kemane aje?" tanya Tika.
"Gue ngerjain tugas biologi hehe, dan ternyata gurunya nggak masuk, sakitnya tuh disini," jawab Lita sambil menunjuk letak hatinya.
"Sakitnya tuh dibokong!" ucap Tika sambil tertawa.
"Wakawakawaka"
"Jadi gimana dyn, jangan biarin kita mati penasaran, gue belum ketemu Tahyung personil BTS!" ucap Lita.
Dynda pun menghela nafas, lalu menceritakan semua yang terjadi di lapangan tadi.
"Jancent mantan gue."
WHAT??? Perkataan Dynda lantas membuat Tika dan Lita melotot menatap Dynda hingga tak berkedip.
Kemudian Yanas dan Vina menyusul mereka bertiga, "Jancent mantan lo? Serius dyn?" tanya Yanas.
Seketika Dynda, Tika, dan Lita terkejut dan menoleh ke arah belakang. Mendapati seorang Yanas bersama Vina.
"Gue harap, lo semua bisa jaga rahasia ini," ucap Dynda.
Lita, Tika, Vina, dan Yanas pun mengangguk sembari tersenyum.
Mereka pulang bersama, dan dimulai detik ini, mereka berlima bersahabat.
Dimana Dyto? Tak ada jejak darinya sedikitpun setelah tadi siang. Sungguh menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finance is Devil
Teen Fiction"Kenapa kamu selalu nyalahin takdir? Padahal, kamu yang ceroboh dan cinta ke orang yang salah." -Dyto "Perasaan itu datang sendiri, bukan aku yang minta." -Dynda --- Ini bukanlah cerita awal pertemuan dua sejoli yang terjerat asmara. Cerita ini berk...