"Apakah kamu sedang mengikuti acara tukar nasib ?""Ataukah kamu sedang menyamar menjadi upik abu ?"
"Apa kamu sedang amnesia ?"
"Mungkinkah kamu sudah bosan menjadi orang kaya ?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan - pertanyaan yang di berikan oleh sahabat Nesya. Telinga Nesya sudah panas mendengar ocehan para sahabatnya. Yang lebih mirip kaset rusak. Nesya hanya diam saja. Sambil meminum ice coffeenya. Nesya dan sahabat - sahabatnya sedang berada di sebuah kafe.
"Boys, bisakah kalian diam. Telingaku panas mendengar ocehan kalian. Bukankah ini masalah kecil kenapa kalian meributkannya ?" Ucap Nesya, ia sudah tidak tahan mendengar ocehan sahabatnya.
"Masalah kecil katamu ? Kau mengaku anak tukang becak di hadapan seluruh Maba, kau tau semua orang sekarang menganggap rendah dirimu. Kenapa kau tidak bilang kalau kau itu adalah Putri di keluarga Rafrandra. Pasti semua orang akan menghormatimu." jawab Demian salah satu dari empat sahabat Nesya.
"Dan membuat mereka mendekatiku hanya karena aku seorang Rafrandra. Kau tau bukan aku tidak suka berteman hanya karena status dan harta ! " balas Nesya. "Aku ingin mempunyai teman yang tulus, Demian."
"Tapi tidak dengan menggunakan caramu itu Queennesya." Ucap Andra sahabat kedua Nesya.
"Sebenarnya aku juga tidak berniat untuk berpura - pura menjadi anak tukang becak. Kata - kata yang ku ucapkan di hadapan seluruh Maba itu terjadi secara spontan. Tapi setelah aku pikir - pikir kenapa aku tidak perpura - pura sekalian saja. Pasti dengan statusku itu aku bisa menemukan teman yang tulus denganku."
"Nesya apa kamu sudah tidak mau bersahabat dengan kami lagi, jadi kamu mencari sahabat baru lagi." tanya Yudis dengan raut sedihnya. Yudis adalah sahabat ketiga Nesya.
"Bagaimana mungkin aku berpikiran seperti itu. Kalian adalah sahabat terbaikku jadi bagaimana mungkin aku tidak mau berteman dengan kalian lagi." Ucap Nesya sambil memeluk Yudis sahabatnya. Dan terjadilah drama alay antara Nesya dan Yudis.
"Bisakah kalian menghentikan drama kalian. Mata saya sakit melihatnya." ucap Arya sahabat ke empat Nesya.
"Bilang saja kau ingin di peluk oleh gadis manis sepertiku. Hmmm... Sini kakanda, adinda peluk." Nesya melepaskan pelukannya pada Yudis dan memeluk Arya. Arya meronta dalam pelukan Nesya yang erat.
"Queennesya lepaskan. Kamu ingin membunuh saya hah ! Saya tidak bisa bernafas ! Bagaimana kalau pengawal saya tau kalau kamu memperlakukan saya seperti ini. Kamu bisa diadili di Keraton Nesya." Ucap Arya yang berusaha terlepas dalam dekapan Nesya.
"Disini tidak ada pengawalmu jadi aku tidak akan di hukum karena menyiksa Putra Mahkota. Huahahaha." Tawa Nesya memenuhi ruangan di kafe itu. Untungmya mereka selau memesan ruang privat. Sehingga tidak ada yang melihat aksi gila Nesya.
Ketiga sahabat Nesya yang lain hanya bisa tertawa melihat Arya di perlakukan seenak jidatnya oleh Nesya. Mungkin hanya Nesya, Andra, Demian, dan Yudis yang berani menyiksa dan membully Arya, sang Putra Mahkota.
Ya. Raden Adji Prayoga Arya Syah Priambudi. Atau biasa dipanggil Arya adalah seorang Putra Mahkota Kesultanan Jawa. Seorang Mahasiswa UI jurusan Ilmu Politik. Sikapnya yang sopan dan polos sering menjadi bahan ejekkan para sahabatnya.
Sahabat kedua Nesya, Keandra William Maxie. Biasa di panggil Andra. Mahasiswa UI jurusan Manajemen Bisnis, sekelas dengan Nesya. Sifatnya pendiam dan sadis membuat orang enggan berbicara dengannya. Hanya Nesya yang berani mengoceh di dekat Andra.
Sahabat ketiga Nesya, Demian Alfanso Wilvander. Mahasiswa UI jurusan kedokteran. Wajahnya yang paling tampan diantara empat sahabat Nesya. Tapi sayang ia Playboy. Sering membuat baper dan anak orang menangis. Mantannya bahkan sampai tidak bisa di hitung. Kelakuannya yang yang brengsek itu tertutupi oleh otak jeniusnya di bidang kedokteran.
Sahabat keempat Nesya, Yudistira Bambang Handjoko. Biasa di panggil Yudis, tapi para Sahabat kurang ajarnya itu lebih suka memanggil Bambang. Mahasiswa UI jurusan manajemen bisnis itu memiliki seorang Ibu asal Amerika, dan Ayahnya orang jawa asli. Wajah Yudis yang 100% Bule sangat tidak cocok dengan namanya yang seperti orang jawa. Hal itu yang membuat Sahabatnya sering meledeknya.
@***@
"Aku mau kalian melakukan sesuatu untukku ?" Ucap Nesya kepada Empat sahabatnya.
"Apa itu Nesya ?" Tanya Arya
"Aku harap kau tidak menyuruh kami hal - hal yang aneh." Ucap Andra, dia sangat paham dengan sifat Nesya. Nesya akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Aku ingin kalian juga berpura - pura tidak mengenalku. Demian dan Raden, kalian tidak boleh menyapa atau mendekatiku ketika bertemu di Wilayah Universitas. Bambang dan Andra kalian tidak boleh akrab denganku nanti di kelas, kalian boleh mendekatiku tapi hanya sewajarnya saja. Orang - orang pasti akan curiga kalau nanti aku terlalu dekat dengan kalian semua. Ya, ya,ya. Aku mohon." Ucap Nesya panjang kali lebar. Sahabat Nesya hanya bisa menghela nafas dan menahan diri untuk tidak memarahi Nesya. Bagaimana mungkin mereka berpura - pura tidak mengenal Nesya. Mereka sudah menganggap Nesya seperti adik mereka sendiri. Kalaupun mereka menolak Nesya pasti gadis itu akan mengeluarkan rayuan dan ocehan panjangnya sampai telinga mereka panas, bahkan rusak.
"Baiklah. Kamu akan mengikuti drama barumu itu. Tapi jika kamu butuh pertolongan jangan menolak bantuan kami." Ucap Andra. Ia memang paling bijak di antara yang lain.
"Baiklah. Aku setuju. Kalian memang sahabat yang terbaik. Nesya sayang kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life
רומנטיקהNesya tidak suka memilih... Tapi takdir membuatnya harus memilih. Antara orang yang di cintainya atau orang berjasa dalam hidupnya.