Namaku Voby Weexoqy, aku di besarkan oleh kedua orang tua yang baik dan tentu juga kaya raya' ceritaku bermulai sewaktu mereka mau mengadofsiku… kisahku sangatlah rumit untuk di jelaskan sampai aku bertemu dengan jeyqo yollanda.
Aku gak sengaja bertemu dengan mereka sewaktu aku melarikan diri para bajingan yang ingin mempengaruhiku, intinya waktu itu… sepuluh orang laki-laki dewasa ingin menjualku ke tempat haram' yang aku tau sih… tempat itu adalah club malam, mereka mau menjual anak jalanan hanya untuk ingin mendapatkan uang.
Tapi syukurlah aku bisa melarikan diri, ya… memang benar semua grup anak jalanan menjadi ikut taruhanya dan mereka juga menjadi saksinya karna peristiwa itu' tiga orang melarikan diri(termasuk aku) dua orangnya bersembunyi di hutan.
Sedangkan aku bersembunyi di dekat parkiran kendaraan umum, beberapa kali aku berdoa semoga orang dewasa yang ingin mencariku tidak akan bisa menemukanku lagi… ternyata harapanku terkabulkan' dan kalian mau tau kenapa semua berandalan gila itu tidak mencariku, itu karna mereka di kejar oleh polisi… kebetulan juga polisi itu berpatroli malam hari.
"Hei… nak, apa yang kau lakukan disini…"
Wajahku melihat keatas, betapa kagetnya aku sewaktu melihat dua orang yang sedang membawa belanjaan dengan kantung plastik yang berisi banyak makanan itu' gak sengaja aku menatap kantung plastik itu lama… sampai akhirnya mereka berbicara lagi kepadaku.
"Apa kau lapar…"
Laki-laki itu memberikan aku sekotak pitzza, bahkan kedua tanganku sudah hampir mau mengambilnya tapi kutolah niatku dalam hati' aku tau kalau aku hanya mengganggu mereka berdua saja dan aku hanya menghalang jalan mereka… tau sendirikan aku tadi lagi bersembunyi di belakang mobil, dengan amat merasa bersalah aku menjauh dari mereka.
Tapi langkahku terhenti sewaktu laki-laki itu menggenggam tanganku dari belakang, aku terus memberontak tapi tetap saja dia menggenggam tanganku dengan kuat… yang kubisa hanyalah diam saja dan menundukan kepala kebawah' tiba-tiba saja perempuan itu menghadap ke arahku dan berjongkok supaya posisi tubuh kami sejajar.
"Kenapa kau berkeliaran malam-malam begini, eh… emangnya kedua orang tuamu kemana?…"
Mendengar kata ORANG TUA membuatku sedih, yang kubisa hanyalah diam saja dan tanpa kusadari ternyata aku sudah menangis.
"Nak kenapa kau menangis?…"
Aku menggelengkan kepala, tiba-tiba saja perempuan itu memeluk tubuhku dan yang membuatku kaget laki-laki yang ada di belakangku tadi mengelus rambutku' wajahku melihat keatas… aku kira laki-laki itu akan marah tapi ternyata dia tersenyum.
"Kau mau ikut kam-"
Dengan cepat kupotong perkataan laki-laki itu, aku masih trauma dengan kejadian malam ini' bahkan aku masih belum percaya dengan perkataan mereka berdua.
"Enggak…"Aku tau perempuan yang sewaktu memeluku tadi jadi kaget sewaktu mendengar suaraku barusan tadi.
"Aku gak mau ikut kalian, hikh… aku takut, hikh… aku takut mereka akan mengejarku lagi' apa kalian orang jahat, apa kalian mau menjualku ke tempat haram itu' aku mau bebas hikh… aku mau mempunyai keluarga yang sayang kepadaku' bukanya di rendahkan oleh orang lain seperti ini hikh… aku tau. Aku hanya anak jalanan' kedua orang tuaku sudah meninggal dan sekarang aku gak mempunyai siapa-siapa lagi hikh… lebih baik aku mati saja dari pada harus menjalani hidup menderita seperti ini hikh…"Laki-laki itu meletakan belanjaanya di lantai dan bahkan dia sekarang sudah berjongkok sama seperti perempuan itu' yang membuatku berenti menangis laki-laki tadi menghapus air mataku dan memeluku.
"Jadi itu sebabnya kenapa kau seperti orang yang ketakutan tadi, kau gak punya keluarga ya. Kau tau hidup kita sama' aku waktu kecil gak punya orangtua… mereka sudah meninggal karna kecelakaan dan sekarang aku sadar kalau aku harus terus berusaha sampai aku sukses sekarang, kau tau hidup itu hanya sekali jadi aku harap kau memperjuangkanya seperti aku' aku yakin kau akan menjadi sepertiku nanti. Itu sebabnya kau harus tetap tegar menjalani hidup dan jangan pernah mengeluh, kuncinya adalah itu…"
Jujur… setelah mendengar ucapan laki-laki itu tadi aku mulai takjuk dengan usahan kerasnya selama ini dan sampai dia mendapatkan perempuan cantik yang ada di sampingnya ini.
"Apa aku bisa menjadi seperti dirimu…"
Dia melepaskan pelukanya dan tanganya mengacak-acak rambut coklatku ini."Tentu saja…"
"Eh… jika aku sukses apa aku bisa mendapatkan perempuan cantik seperti perempuan yang ada di sampingmu ini…"
Kulihat wajah laki-laki itu melihat ke arah perempuan itu dan mereka berdua hanya tertawa saja."Ha… ha, tentu saja bisa' tapi kau harus janji…"
"Emm…"bingung.
"Apa kau mau menjadi bagian dari keluarga kami, kau maukan menjadi anak kami seperti apa yang kau inginkan' kau tau pasti kau akan sangat bahagia mendapatkan apa yang kau ma-"
Untuk yang kedua kalinya aku memotong pembicaraanya laki-laki ini.
"Sorry, aku memang menyukai kalian berdua dan aku mau menjadi bagian dari keluarga kalian tapi jujur aku gak butuh yang namanya harta yang kuinginkan hanyalah kebahagian. Itu sudah cukup untuku…"senyum."Ha… ha, lama-lama kau akan menjadi bapak-bapak ya sangking bijaknya perkataanmu itu, mau pulang' oh ia… nanti kau punya seorang kakak di rumah…"
"Eh… jadi kau seorang ayah, eh… lalu eh-"
Perempuan itu memotong pembicaraanku tadi."Sekarang kau panggil kami ibu dan ayah ya, eh… siapa namamu nak…"
"Na… namaku voby…"gugup.
"Voby ya, sekarang kita pulang ya…"
Perempuan itu menggendong tubuhku dari arah depan dan laki-laki itu membawa kantung plastik itu kedalam bagasi sedangkan perempuan itu masuk ke dalam mobil dan aku masih di dalam pelukanya.
"Nanti pulang ke rumah, voby mandi ya…"
"O… oke…"senyum.
Aku membalas pelukanya.Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Brother
Romance"Benarkah..." Kulihat penampilanya tetap sama seperti dulu, sexsy dan beautiful. "Ya voby, kakak masih tetap mencintaimu sampai sekaran-" Langsung kupotong perkataanya. "Sudalah kak, aku mohon sama kakak. Hapus perasaan aneh kakak itu dan lupakan ak...