Entah kenapa sewaktu aku membaca buku, kepalaku rasanya pusing bener… kubaringkan tubuhku di kasur dan mematihkan lampu kamar' sekarang aku hanya menggunakan lampu tidur saja… entalah tubuhku rasanya panas.
"Eh… voby, kamu kenapa?…"
Kubuka mataku dan melihat kearah jeyqo, malam ini dia sunggu sexsy… memang dari dulu dia selalu sexsy kok' dia hanya memakai bajuku saja… tapi kenapa dia gak pakai celana, walaupun dia menggunakan baju panjang dan tertutup sampai atas pahanya' tetap saja itu membuatku sangat risih melihatnya.
Aku rasa wajahku mulai memerah lagi, kututup lagi mataku dan mengambil selimut… menyelimuti badanku' tiba-tiba jeyqo naik ranjangku dan aku tetap diam, yang membuat jantungku terus berdetak lebih kencang tanganya menyentuh pipiku.
"Voby… kau demam dek…"
Dia turun dari ranjangku dan turun kebawah, entalah apa yang dia ambil… dia kembali lagi ke kamarku membawa baskom kecil di isi oleh air dan kain yang telah di basah oleh air… diapun meletakanya di keningku.
"Voby…"
Kugenggam tangan kananya dan wajahku melihat kearahnya.
"Kenapa kau gak memakai celanaku…""Eh… he… he, itu… celanamu kebesaran untuku voby…"
Melihat dia tertawa seperti itu sudah membuat hatiku senang, sewaktu aku mau melepaskan kain basah yang ada di keningku' dia malah menahanya dan terpaksa aku mengalah.
"Kakak aku gak apa-apa ko-"
Dia memotong perkataanku."Eihz… jangan di copot, biarin seperti ini' eh… voby. Ayah belum pulang ya…"
"Oh… ayah lembur malam ini, ya katanya sih dia pulang besok…"
Tiba-tiba saja dia memeluku dan aku sekarang di buatnya terkejut… jujur ya sebenarnya dari tadi juniorku udah lama bangun dan suhu panas tubuhku sudah meningkat.
"Eh… kak ada apa?…""He… he, gak ada apa-apa' eh… kakak pengen aja meluk tubuh voby. Udah lama gak meluk adiku…"
"Emm…"
Aku tau kalau dia berbohong, pasti yang ia pikirkan sekarang ingin berduaan denganku dan tidak mau ayah sampai tau' aah… napa aku mikirin itu!! Mana mungkin jeyqo mikirin itu, dia melepaskan pelukanya dan berbaring di sebelahku tak lupa dia masuk kedalam selimut.Dan juga tubuhnya mendekat kearahku sedangkan tubuhku meyandar di dinding, aku mundur kedinding dan dia mendekat ingin memeluku lagi' kulihat wajahnya sudah memerah… melihat wajahnya saja sudah membuatku terangsang! Sebenarnya aku gak mau mendekat kearahnya nanti kakinya bisa menyentuh juniorku.
"Voby…"
"Emm…"bergumam saja.
"Napa kau menjauh, sini mendekat' tuhkan jadi jatuh kainya di keningmu…"
Jeyqo mengambil kain yang jatuh di bantal tadi dan sekarang dia membuka selimut dan duduk di atas ranjang… kedua kakinya bertumpu pada bawah pahanya' bahkan paha mulusnya itu sudah sangat menggodaku… kulihat dia meremas kain itu sewaktu selesai membilasnya tadi pada air di dalam baskom tadi.
Wajahnya melihat kearahku, bahkan sekarang aku seperti orang yang tertangkap basah gara-gara ketahuan melihat pahanya tadi' kulihat dia tertawa saja sewaktu melihat salah tingkatku sekarang… dia mendekat kearahku dan meletakan kain itu ke keningku lagi, jeyqo masuk ke dalam selimut lagi dan memeluk tubuhku.
Jujur… malam ini aku gak bisa menahanya lagi' payudaranya yang terus bergerak-gerak bergesekan dengan perutku, pahanya yang semakin erat memeluk pahaku.
"Eh… ka… kakak…""Heem…"
Dia hanya bergumam saja sewaktu mendengar suaraku tadi dan wajah yang merahnya itu sudah melihat kearahku, sekarang yang kubisa hanyalah menahan gairaku saja.
"Emangnya kakak sampai hujan-hujan tadi itu mau ngapai kemari, apa kakak gak khawatir dengan teman kakak' yang nungguin kakak disana…""Tadi kakak mau ngambil tas make up yang tinggal di rumah, yaudah kakak pulang ke rumah dan naik taxsi kemari' tapi yang ada pintu depan terkunci. Yaudah kakak lewat pintu belakang aja dan kau mala memukul punggung belakangku, sakit…"
Kulihat dia mengembungkan kedua pipinya.
"Sorry kak…"
Dengan cepat aku langsung mencubit pipinya itu… melihat tubuhnya yang terus memberontak minta di lepasi cubitanku sekarang' melihat tingkah konyolnya itu sudah membuatku semakin tertawa terbahak-bahak.
"He… he… kakak… kakak, kau lucu tau…"Wajahnya memerah lagi, akupun langsung melepaskan cubitanku ini dan mataku melihat kearah lain… bahkan kain basah yang menempel di keningku tadi entalah pergi kemana.
"Kak, wajahmu mudah sekali ya memerah' he… he…"Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Brother
Romance"Benarkah..." Kulihat penampilanya tetap sama seperti dulu, sexsy dan beautiful. "Ya voby, kakak masih tetap mencintaimu sampai sekaran-" Langsung kupotong perkataanya. "Sudalah kak, aku mohon sama kakak. Hapus perasaan aneh kakak itu dan lupakan ak...