My Love Brother. eps 14

3.4K 17 0
                                    

"Jeyqo maafkan aku ya, aku tau' aku salah, selama ini aku selau membuatmu tertekan atas perasaanmu yang begitu dalam kepadaku dan begitu juga denganku… aku juga mencintaimu jeyqo tapi maafkan aku… aku gak bisa bersamamu. Itu karna penghalang sekarang yaitu keluargamu jadi aku harus mengalah kepada mereka maafkan aku jeyqo…"sedih.

Flashback off.

_____________________

"Voby… voby… nak, kau kenapa melamun mulu dari tadi' ayah lihat kamu bukanya baca buku tapi malah melamun…"

Wajahku melihat kearah ayah, kulihat dia selesai makan dan bahkan sekarang wajahnya berubah khawatir sewaktu melihat tingkahku sekarang.
"Ayah…"senyum.

"Ya…"

"Jika aku sudah tamat sma nanti, aku mau ke AMERIKA SERIKAT' menjaga nenek dan membangun perusahan ayah yang hampir bangkrut disana, ayah gak keberatankan…"senyum.

"Ayah keberatan…"

"Why?…"
Kulihat wajah ayah berubah sedih dan sekarang dia mala melihat kebawah gak melihat kearahku lagi.

"Gak… ayah gak ingin kalau kau mau pergi ke AMERIKA' jika kau kesana siapa yang akan nemani ayah di rumah. Ayah gak mau semangat ayah pergi jauh dari rumah…"

He… he, ayah… ayah' kudekatkan kursiku kearahnya dan memeluk tubuhnya sebentar.
"Ayah, kan ada ibu dan kakak' ayah jangan khawatir kok… yang harus ayah khawatir itu adalah keadaanya kakak. Sekarang itu dia dalam masa pembelajaran di kampusnya jadi aku harap ayah selalu menjaganya dan mengawasinya… aku takut nanti terjadi apa-apa sama dia' oh ia… jangan kasih tau ke kakak kalau aku sebulan lagi akan mau pergi ke AMERIKA ya, ayah aku mohon jangan kasih tau kepadanya pleas…"

"Oke, but…"

"What?…"bingung.

"Ayah ingin kau secepat-cepatnya memiliki pasangan, jika kau sudah sukses disana jangan lupa memperkenalkan pacarmu kepada ayah' he… he… ayah tau kau gak terlalu suka yang namanya membahas tentang wanita lain tapi ayah mohon sekali ini saja. Carikan ibumu menantu yang baik… supaya perempuan itu bisa menjagamu di masadepan nanti nak…"

Betapa kagetnya aku sewaktu mendengar perkataanya ayah tadi, aku tau dia mengatakan itu hanya terpaksa… dia ingin jeyqo nanti tidak mencintaiku lagi sewaktu melihat aku sudah mempunyai menantu di rumah ini.
"O… oke…"senyum terpaksa.

_____________________

Selesai melewati masah-masah sulit di sekolah dan selesai melewati pusingnya kepala' roddy dan aku menuju depan kelas… kulihat pak guru menempelkan kertas hasil ujian kami di kaca jendela itu.

Akhirnya… pak guru selesai menempelkan kertas itu, jujur… sebenarnya aku mau melihat hasil ujian nasionalku tapi semua orang terus mepet-mepet kearahku supaya bisa melihat kertas itu' tapi kuurungkan niatku mendingan aku ke kelas aja.

Kulihat roddy berlari kearahku dan duduk di sebelahku, melihat wajahnya kelelahan karna berlari tadi rasa-rasanya aku mau tertawa setelah melihat wajah lucunya tadi.

"By… kau tau, kau… kau…"

"He… he, tenang… tenang' tarik nafas… dan hembuskan…"senyum.
Dia menginguti apa yang aku katakan tadi, kulihat dia tidak seperti kayak orang kehabisan nafas lagi.

"Kau tau by, kau juara pertama' hebaat…"

Tanganya memukul-mukul bahu kananku, walaupun aku meringis sewaktu merasakan sakit di bahu tanganku tapi aku hanya tersenyum saja sewaktu melihat tingkahnya itu.
"Emm… eh… lalu, kau juara ke berada dy…"

"He… he… kedua, di bawah loh…"

"Good job boss…"senyum.

_____________________

"Anak-anak, sekarang ibu mau membagikan rapot kalian dan ibu akan memberitaukan kepada kalian. Sebenarnya semua kelas 12 lulus semua…"

"Yeeeh…"

Semua orang bersorak ria setelah mendengar perkataanya bu guru tadi, yawajar saja semua siswa dan siswi kelas 12 di sekolah sma ini semuanya lulus, kulihat wajahnya roddy nampak sedih dan matanya melihat kebawah.
"Dy, loh kenapa?…"

"Eng… enggak kenapa-napa, aku hanya eh… aku hany-"

"Dengar… selama kita temenan dari kelas 10-12, aku selalu jujur dan curhat kepadamu' tapi jika kau punya masalah… kau gak mau cerita kepadaku' roddy aku mau kau jujur kepadaku. Apa yang sebenarnya kau pikirkan sekarang…"kesal.

"Huhh… oke, kau tau by… aku tidak tinggal disini lagi, aku akan pergi menemui dadyku di luar negeri…"

Jujur… aku ada rasa gak relah jika roddy akan pergi jauh dariku, dia sahabat baiku dan bahkan aku sudah menganggapnya seperti keluargaku sendiri dan juga dia mau menerimaku apa adanya' aku senang kalau dia mau menerimaku menjadi temanya… kupeluk tubuhnya sebentar.
"Ya gak papa, makasih ya dy. Udah mau menemaniku selama ini di sekolah dan makasih juga mau berteman dengan anak yatim-piyatu sepertiku ini… kau tau dy' jika aku gak sekolah disini pasti aku gak bisa bertemu denganmu. Selamat menempuh hidup barumu ya sobat…"sedih.

"Ya by… makasih juga udah mau temenan sama aku, kau tau kau teman baiku. Aku harap kita bisa bertemu lagi kedepanya…"

Aku harap juga begitu, selamat tinggal roddy' aku harap kau menemukan perempuan yang mau menerimamu apa-adanya dan sangat mencintaimu… tidak seperti fenny dia hanya memandang wajah pria yang tampan tidak memikirkan hati, dasar fenny… perempuan murahan.

Bersambung.

My Love BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang