My Love Brother. eps 18

3K 11 0
                                    

Mendengar perkataanya tadi sudah membuat wajahku bertambah merah dan badanku sekarang jadi memanas, kulihat wajah jeyqo menghadap kearahku' yang membuatku bingung? Dia menutup mulutnya.
"Eh... kak, kenapa kau tertawa!..."

"He... he, habisnya' lucu melihat wajahmu memerah seperti itu..."

Kucubit kedua pipinya dan akhirnya dia berhenti juga tertawa, kulihat wajahnya memerah... melihat tingkahnya yang lugu seperti itu sudah membuat jantungku berdebar-debar' tangan kananku menekan belakang kepalanya.

Dengan cepat langsung kucium bibir mungilnya itu, dan tangan kiriku sudah turun kebawah' meremas bokongnya... tiap kali bibirku bergerak, bibirnya juga ikut bergerak dan ciuman kami berdua semakin dalam.

Tiba-tiba saja, aku mendengar suara pintu dalam kelas kosong ini terbuka' dengan perasaan gelisah... aku langsung melepaskan ciuman ini dan menjauh dari jeyqo, yang membuatku kaget sewaktu melihat senyum orang itu' dia terus berdiri di depan pintu yang di tutupinya tadi.

"By... kau gak mau ganti makanan yang lain. Kau tau... di luar sana banyak hidangan, apa kau gak bosan ahh... dari tadi makan kakakmu mulu' he... he..."

"Eh..."wajahku memerah.
Bingung, mau ngomong apa... yang ada sekarang aku malah seperti orang yang tertangkap basah sewaktu berduaan dengan jeyqo' kulihat jeyqo berdiri dari duduknya yang sewaktu dia duduk di atas meja tadi.

"Heii... gowvest, udah lama gak ketemu..."

Gowvest, bukanya itu nama belakangnya roddy...(roddy gowvest) jadi jeyqo kenal dengan roddy' yangku bisa hanyalah memandang mereka dengan tatapan bingung, kulihat jeyqo menarik tanganya roddy menuju kearahku.
"Eh..."

"He... he, jadi gowvest belum memberitaumu ya voby..."

"Eh... tentang- eh... itu kak, loh udah lama ya kenal dengan roddy..."
Menggaruk-garuk kepala, kulihat jeyqo mengande tangan kananku dan roddy hanya tersenyum saja melihat tingkahku.

"Ya... dia itu teman kakak waktu ikut OSIS dulu di sekolah ini dan eh... kakak, eh... kakak suka curhat denganya' kakak tau dia orang yang baik dan tidak adu-domba. Jadi kakak selama di sekolah suka curhat denganya dan kalau kau mau tau, jika roddy gak ada di dalam kelas atau di kantin... itu berarti dia bersama kakak' ya... kadang-kadang dia menghadiri rapat osis atau menemani dan mendengar curhat kakak..."

"Emm... dasar sinting loh dy, loh bohong. Katanya loh gak suka temenan dengan perempuan, gak mau dekat dengan perempuan' ini... kakak gue loh deketi..."kesal

"He... he, so... sorry bro' kau tau kenapa aku berbohong kepadamu itu karna aku mau memberimu ujian..."

"Loh kira aku anak-anak harus mengikuti ujian dan yang membuatku bingung sekarang' apa yang kalian berdua rencanakan dan apa yang kakaku ceritakan kepadamu dy..."
Aku melepaskan tanganya jeyqo dari lengan tanganku tadi dan sekarang aku menjadi hakin sekarang, duduk di atas meja dan mereka berdua duduk di kursi yang aku siapkan tadi bahkan aku menyuruh mereka duduk disana.

"Huhh... oke... oke, aku jelasin semuanya dan jeyqo hanya diam saja ya' aku kasihan melihatnya. Dari tadi dia gerogi mulu sewaktu melihat tingkah KERENMU sekarang, he... he..."

"Came on, bisakah kau jelaskan semuanya tuan roddy gowvest..."
Kedua tanganku sekarang silangkan di dada bidanku dan mataku menatap tajam kearahnya.

"Huhh... jeyqo menceritakan semuanya tentangmu kepadaku, dari tentang kau di adopsi di rumah itu dan sampai kamu sma' jeyqo menceritakan kepadaku kalau dia mulai menyukaimu sewaktu berumur 8 tahun jadi kau waktu kecil dulu itu berumur 7 tahun, kau tau by..."

"Kata jeyqo kau tidak menyukainya. Kau bersikaf baik, ramah, perhatian, dan sayang kepada jeyqo... dia pikir kalau kau tidak mencintainya tapi dugaanya salah kalau aku tau teman baiku ini sangat mencintai jeyqo dan sampai sekarang' hari kelulusanya voby... semuanya sudah terungkap dan kalian saling tau isi hati kalian masing-masing. Selamat ya bro, ciee yang lagi pacaran he... he..."

Wajahku melihat kearah jeyqo, mukanya menatap kebawah terus dan bahkan wajahnya sudah berwarnah merah.
"Dy..."

"Emm..."

"Kapan loh cari yang baru lagi, loh masih betah amet jadi jomblo' he... he..."tertawa.
Raut mukanya roddy jadi marah dan memerah.

"Ahh... aku gak mau cari yang lain, biarin aku jomblo. Yang penting gak ada perempuan yang mau menyakiti hatiku lagi..."

"Emm... terus kalau fenny bagaimana..."menggodanya.

"Aku nyesal udah ketemu denganya, aku nyesal mau menerima dia menjadi pacarku. Coba saja aku gak nerimanya pasti aku gak jadi barang bekas sekarang..."

Bersambung.

My Love BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang