Acara pemberkatan telah selesai. Para tamu menikmati jamuan mereka. Berbagai hidangan lezat tersaji di setiap meja.
" Selamat ya, jidat. Tak ku sangka kalian akan menikah. " ucap seorang wanita blonde sambil memeluk mempelai wanita.
" Terima kasih, pig. "
" Selamat ya, Sakura. " ucap pria berkulit pucat itu juga ikut memeluk nya.
" Terima kasih sudah meluangkan waktu berharga mu, Sai. "
" Tidak masalah. "
" Hei, Sasuke. Cepat kau buat anak yg banyak. " kata Ino.
Sang mempelai pria meneguk ludah nya dg susah payah. Dia menggeleng saat membayangkan bagaimana cara membuat nya.
" Yo. Selamat, kawan. " seorang pria yg memiliki rambut seperti durian menghampiri mereka bersama dg seorang wanita cantik.
" Selamat untuk kalian. " ucap wanita indigo itu.
" Terima kasih, Hinata. "
Mereka mulai berbincang dan mengambil gambar. Sampai pada akhirnya seorang pria bertato AI menghampiri mereka.
" Sakura. " suara itu terdengar merdu di telinga gadis merah jambu ini.
" Hai. Ku pikir kau tidak akan datang, Gaara. " mempelai wanita tersenyum pada nya.
" Aku sebenarnya ragu. Tapi jika aku tidak datang, kau pasti akan mengacuhkan ku. " kata pria itu sambil tersenyum.
Ada aura hitam yg menyelimuti seluruh tubuh mempelai pria.
" Ayo kita minum. Di sini panas sekali. " Naruto yg menyadari aura itu langsung menyeret mempelai pria dan memberi kode pada Sai agar mengikuti nya.
" Hinata. Mau mencoba beberapa makanan? " tanya Ino pada wanita indigo itu.
" Tentu saja. " mereka juga pergi mengikuti jejak ke tiga laki-laki itu.
" Kenapa mereka malah pergi? " tanya Sakura entah pada siapa.
" Memang kenapa? Kau tidak suka mengobrol dg ku? " tanya Gaara.
" Bukan seperti itu. Tapi suami ku di bawa oleh mereka. "
Gaara mendengus geli." Aku sungguh tidak menyangka kau menikah dg nya. "
" Kami menikah karena perjodohan bisnis. Semua orang juga tau itu. Tapi aku bersyukur karena Sasuke lah orang nya. Dia itu sahabat ku sejak lahir. Jadi tidak akan menjadi masalah. "
" Bagaimana jika yg di jodohkan dg mu itu aku? " Gaara mengedipkan sebelah mata nya.
" Kau terlambat. Seharusnya kau membawa ku kabur sebelum pemberkatan. Seperti di film-film itu. " kata Sakura sambil tertawa.
Gaara ikut tertawa setelah membayangkan perkataan Sakura menjadi kenyataan.
Jauh di sana, sang mempelai pria sudah menunjukkan bibir bebek nya.
" Ayolah, Sasuke. Kau jangan seperti ini. Malu di lihat para tamu. Tunjukkan sikap uchiha mu itu. " kata Naruto sambil menekankan pada kata Uchiha.
" Tapi sekarang dia istri ku. " Sasuke menghentak-hentakkan kedua kaki nya.
" Astaga. Kenapa jadi seperti ini? " Naruto menepuk kepala nya.
Sasuke semakin rewel. Mulut nya bertambah manyun sampai bisa di ikat.
" Kau jelek sekali. Aku menyesal kenal dg mu. " kata Sai dg jujurnya.
" Hik. Hik. Hik. " Sasuke mulai menangis.
Naruto buru-buru membekap mulut pemuda itu agar tidak menarik perhatian para tamu.
Sasuke meronta, memukuli kepala Naruto minta di lepaskan.
" Aduh. " Naruto mengibaskan tangan nya setelah di gigit Sasuke." Sejak kapan kau suka menggigit? "
" Mulai sekarang aku akan menggigit siapa saja yg akan berbuat jahat pada ku. " jelas Sasuke sambil memonyongkan bibir nya.
Jidat. Semoga anak kalian nanti tidak seperti ayah nya. Ino menggigit jari nya. Sementara Hinata tersenyum melihat kelakuan tiga laki-laki itu.
Kembali pada pesta di mana tuan rumah sedang menjamu para tamu nya.
" Ini akan menjadi perusahaan keluarga yg besar. Perusahaan Uchiha dan perusahaan Senju bersatu. "
" Terima kasih. Kami seperti ini juga berkat kalian semua. "
Mereka tertawa khas para bangsawan sambil terus berbincang.
" Tidak ku sangka cucu ku akan menikah secepat ini. " kata Tsunade." Kedua orang tua nya pasti melihat pesta ini dari alam sana. "
" Mereka akan ikut berbahagia di atas sana. Percayalah. " kata Mikoto.
Lampu tiba-tiba padam. Membuat para tamu kebingungan. Tapi, setelah terdengar suara biola dan petikan gitar, membuat para tamu berpaling ke sumber suara, termasuk Sakura yg sedang mengobrol dg Gaara.
Lampu perlahan menyala menampilkan seorang wanita cantik yg sedang memainkan biola. Di samping nya seorang pria duduk manis memainkan gitar sambil bernyanyi.
Beautiful in white
Sakura tersenyum melihat siapa yg ada di depan sana. Dia tidak menyangka sama sekali, pria itu dg berani bernyanyi di depan banyak orang.
Di belakang mereka ada Naruto yg memainkan drum dan Sai yg memainkan gitar electric.
Para tamu tampak menikmati lagu yg di nyanyikan Sasuke. Mereka saling berbisik, memuji suara merdu nya.
Riuh tepuk tangan terdengar setelah penampilan mereka berakhir.
Sasuke meletakkan gitar nya dan langsung lari menghampiri Sakura. Memeluk gadis yg sudah sah menjadi istri nya itu dan menyembunyikan wajah nya di perpotongan leher nya.
Sakura tidak bisa menahan tawa nya lagi. Dia tertawa renyah melihat sikap Sasuke.
" Berhenti mentertawakan ku. " terdengar dari nada suara nya, pangeran satu ini sedang ngambek.
" Aku tau kau malu tampil di depan umum seperti ini. Kau tau? Kau masuk ke dalam tv. "
" Ini sangat memalukan. "
Sakura kembali tertawa, mengacuhkan Gaara yg masih ada di samping nya.
" Suara mu sungguh jelek, Sasuke. " kata seorang pria yg memiliki wajah seperti Sasuke mendekati mereka.
" Diam kau, Itachi. " Sasuke menatap tajam pria itu.
Pria yg di panggil Itachi itu malah tertawa.
" Itu bagus, Sasuke. Aku suka mendengar suara mu. " kata seorang wanita cantik bersurai blue.
" Dia bilang suara ku jelek. " Sasuke menunjuk Itachi dg bibir monyong nya.
" Tidak. Suara mu sungguh bagus. Kakak mu saja yg iri, karena dia tidak bisa bernyanyi seperti mu. "
" Enak saja. " Itachi melipat kedua tangan nya.
" Iya. Suara dia sangat buruk. " Sasuke menjauhkan diri nya dari Sakura." Telinga ku sampai sakit mendengar suara nya. "
" Oh ya? Ku pastikan besok di TV ada berita mengenai suara jelek mu itu. " kata Itachi.
" Cherry... " ucap Sasuke mengadu pada istri nya dg manja.
" Mungkin yg di bilang kak Itachi benar. " ucap Sakura sambil menggigit jari telunjuk nya.
Bertambah monyong lah bibir Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinky Boy 'n Blueish girl
RomanceKisah sebuah keluarga dg sifat yg berkebalikan