Jagiya, I Give u my Love..

3.9K 39 5
                                    

HOLAAAAA para readers sekalian..

lama tak bersua..

oh my God..

saya baru tau kalau nulis cerita disini ada limit chapternya..

hohohoho

ini sequel mendadak yang saya bikin, semoga judulnya tak mengecewakan(juga ceritanya)

wkwkwk

oh ya, ini langsung lanjutannya yaaa..

====Sequel "can't u trust me to loving u?!"====

====Jagiya, I Give u my Love chapter 1====

#1#

@Jun Pov@

"bocah penakut..!"

"issshh.. aku tak mau naik wahana ini lagi bersamamu!

menyebalkan!!" serunya kesal, tapi masih memeluk erat diriku.

"iya baiklah..

aku tak akan memaksamu naik lagi.." ujarku lembut.

blushh

seperti biasa, pipinya pasti tengah memerah menghadapi sikap lembutku.

"haaaa" aku menarik napas panjang dan menatap ke langit.

"padahal aku suka lho ada disini..

seperti bisa menyentuh langit..

perasaanku jadi tambah lega.." kataku sembari mengarahkan tangan ke langit.

dia tidak berkata apa-apa, tapi melepas pelukannya dengan sangaat lambat agar kabin tidak berguncang dan berusaha duduk tenang di sampingku.

wahana kembali berputar, dan kini kabin kami berada di atas lagi.

itu karna aku membeli langsung beberapa tiket..

:D

"oppa.." panggilnya tiba-tiba.

"hmm?" kujawab dengan gumaman.

"jam berapa penerbanganmu?" tanyanya.

"uh? jam 1 siang, kalau ga di delay.."

"kenapa ga ambil yang pagi?" tanyanya heran.

ck! apa dia segitunya ingin aku cepat pergi?!

"sudah pada penuh! kenapa? kecewa aku ga cepat pergi darimu?!" sindirku kesal.

kulihat ia menghela napas.

"bukan itu..

kukira papamu pasti ingin cepat menemui eommamu mengingat kondisinya yang.." dia tak melanjutkan perkataannya.

suasana mengeruh..

aku mulai merasa tak nyaman lagi dengan pembicaraan ini.

"pokoknya, janji ya, sering-sering telpon aku saat berada di sana.." dia memahami dan langsung merubah topik.

"hahaha.

aku ga akan lama kok!" kataku mengikuti arus pembicaraan baru yang ia ciptakan

"cukup bilang iya aja kenapa sih?!" omelnya dengan menggenbungkan pipi.

"aigoo.. nde uri gongju.." kataku sembari meletakkan kedua lengan bertumpuk dan membungkukkan badan seperti jaman kerajaan beribu tahun yang lalu

:D

"aku serius oppa!" katanya sambil menatap tajam padaku.

"i said, nde uri gongju.." ujarku dengan gaya seperti tadi.

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang