By: Ani rahayu
Aku Adalah airin aku salah satu siswi SMAN I Parakansalak. aku bertemu dengan seorang laki-laki bernama tian, dan akupun sekelas denganya, kemudian hari demi hari aku semakin dekat dengan nya, dan setiap harinya aku selalu kontekan dengannya, waktu pun begitu cepat tidak terasa aku sudah naik kelas XI dan akupun tidak sekelas lagi dengan dia. aku pun tiak kontekan lagi dengannya karena nomernya tidak aktif terus.Awal masuk kelas XI aku bertemu dengan tian digerbang sekolah dan kami pun saling menyapa,
Tian: ”Anyeong haseyo”
Airin: ” Anyeong haseyo”
Tian: ”oh ya aku lupa airin aku minta nomer kamu dong”
Airin: ”bukanya kamu udah punya nomer aku,dan aku telephone pun nomer kamu tidak aktif”.
Tian: ”Hp aku rusak, jadi aku ganti nomer dan nomer kamu pun hilang.”
Airin: ”oh begitu ya, nih nomer aku.”
Suatu hari aku melihat tian dengan tasya, aku merasa agak cemburu karena dari pertama aku bertemu dengan tian, aku mulai menyukainya sampai sekarang pun selalu merindukannya. aku bercerita kesahabatku yaitu mela. mela sekelas dengan tian.
Airin: ”mel aku mau cerita sesuatu sama kamu boleh tidak?”
Mela: ”boleh rin aku kan sahabatmu.”
Airin: ”sebenarnya aku tuh suka sama tian dari kelas X”
Mela: ”apa? beneran kamu gak bercanda rin?”
Airin: ” iya enggak mel, aku serius.”
Mela: ”ya sudah, kalau kamu beneran suka nanti aku deketin kamu dengan tian.”
Kemudian tiba-tiba tian menghampiri ku dan berbicara kepadaku.
Tian: ”airin aku mau ngomong sesuatu kepadamu,”
Airin: ”ngomong aja sekarang.”
Tian: ”sebenarnya aku suka sama kamu sejak pertama kita bertemu.”
Aku pun merasa bahagia mendengar perkataan tian,tapi aku ingat apa waktu itu mela berkata akan mendekatkan aku dengan tian. jadi, aku pun berpikir bahwa tian suka sama aku hanya terpaksa, dan aku pun pergi tanpa berbicara apapun dengan tian.
Aku dan tian pun lulus sekolah, dan aku bersama dengan yang lain melanjutkan untuk kuliah. aku setiap hari merasa sedih karena aku selalu rindu kepada tian. tetapi Allah berkehendak lain mela mengatakan bahwa tian telah mengalami kecelakaan dan tian pun meninggal. aku pun langsung berlari untuk pulang dan sesampai di rumah aku terus menangis sampai semalaman.
Keesokan harinya mela datang kerumah ku dan ibuku pun membukakan pintu dan menyuruhnya masuk.mela pun berbicara kepadaku
Mela: ”rin mengapa kamu menangis terus
Airin: ”mel aku ingin bertanya kepada mu, apa kamu pernah bilang ke tian bahwa aku suka sama dia?”
Mela: ”enggak, emang kenapa?”
Airin: ”berarti selama ini aku sudah jahat kepada tian.”
Mela: ”maksudnya apa rin?”
Akupun menceritakan kepada mela semuanya.
Mela: ”oh ya rin, kata ibu tian menyampaikan sesuatu untuk kamu , tian berkata bahwa hari yang tian lewati bersamamu adalah hari terindah bagi tian. katanya sih itu terakhir ucapan tian menyuruh ibunya sampaikan kepadamu rin.”
Airin : ”apa kamu tau mel dimana pemakamannya.”
Mela: ”iya, aku tau rin besok aku antar kamu kepemakan tian.”
Pagi sekali aku dan mela pergi kepemakaman tian. sesampainya disana aku menangis dan berkata
"maafkan aku tian sudah tidak percaya perkataan mu dan sebenarnya aku juga suka sama kamu dari pertama kita bertemu, dan selama ini aku selalu merindukannmu, tian aku tidak akan melupakan mu, karena kamu adalah cinta pertamaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
karya kita (END)
Teen Fiction⚠cerita lengkap silahkan follow sebelum baca kumpulan cerita pendek yang dibuat oleh remaja-remaja dengan imajinasi yang berbeda-besa memujudkan mimpi dan harapan menjadi satu bagian cerita dengan awal dan akhir yang berbeda