Kleine-Levin Syndrome (putri tidur)

22 0 0
                                    

Penulis :  Putri Tiara Asyadillah

Semua ini terjadi begitu saja, kisah ku yang kuaangap sedih tetapi terdapat kebahagiaan di dalamnya. Sehingga menyulitkan ku menyebut apa kisah ku ini ?. Bagaimana tidak, perasaan ini tak pernah datang kepadaku sebelumnya.

Sebelum ku bertemu dengannya, dan kini aku DESYCA FELICIA PUTRI BRAMASTHA akan berbagi kisahku untuk kalian semua. Semua berasal dari Pagi yang cerah dihari senin, membawa semangat yang cerah untukku. Yaa seperti biasa, aku memulai aktivitas rutinitas ku yaitu sekolah.

Sebelum berangkat sekolah aku
memang sudah terbiasa untuk bersapa hangat dengan kedua orang tuaku, dan seperti biasanya aku yang hobinya tidur dan bersikap kekanak-kanakan selalu merepotkan bundaku, yaa aku masih sering melupakan hal-hal kecil seperti tertinggal uang jajan, handphone, buku pelajaran, daln lain–lain.

Aku juga mempunyai cita – cita yang tak biasa yakni bisa menjalin hubungan dengan cowok korea tampan di dunia nyata atau disetiap mimpiku , karna hobi ku yang doyan tidur. Tapi ternyata itu hampir tak pernah terjadi di mimpiku maupun di dunia nyata, yaa itulah cita-cita konyol ku.

“pagi yah , bunda “sapa desyca,

“ pagi juga nak” sahut ayah dan bunda sica .

“sudah siap semua peralatan sekolanya sica ? “ tanya ayah sica,

“ sudah dong yah , hari ini ayah antar aku kan ?”.

“ iya yuk berangkat sudah jam 06.45” ajak ayahnya .

“ sica , uangnya jangan lupa . nanti bunda lagi deh yang harus anterin ke sekolah “

“iya bundaaa, yuk yah “

“bunda pamit yaa “

“iya hati – hati ya, inget pulang sekolah langsung pulang jangan maen ! “

“ihh bunda kayak ke anak kecil aja deh, udah ah assalamualaikum “

“waalaikum salam”

lalu aku pun berangkat sekolah bersama ayah , seperti biasa sahabat – sahabat ku sudah menunggunya di gerbang sekolah .

“duhh , desyca mana sih ? dari tadi ditungguin ga muncul – muncul “ ujar tasya .

“iya nih , ampe pegel – pegel nih kaki “

“ macet kali ya , kan katanya ada perbaikan jalan gitu “

“ udah tungguin aja , bentar lagi juga muncul “

Dan benar selang beberapa menit kemudian aku muncul dengan tergesa – gesa karna takut mereka menunggu lama dan mengomel . dan benar saja sesampainya di sana pun aku yang ngos -ngosan diomeli teman – teman ku.

“ desycaaaaaaaaaa” teriak meti, ira, tasya.

“ duhh maafin yaa , tadi macet banget sumpah ga boong . ayah aku juga udah nyalip sono sini tapi yaa namanya macet, ga bisa lewat aja tetep.”

“ ahhh kamu tuh, tau macet juga harusnya datengnya lebih pagi dong. “

“ iya tau gak , kaki aku ampe pegel – pegel gini nungguin kamu “

“ iya , ada nih satu jam nugguin kamu sica “

“ iya deh maafin ya maaf “

“ udah – udah kalian mah desyca baru dateng udah diomelin. Udah yuk ah masuk, bentar lagi bel nihh ”

Akhirnya mereka semua pun masuk kelas, dan seperti biasanya kegiatan belajar mengajar langsung dilaksanakan setelah bel berbunyi. Semua melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar sampai selesai begitu pula aku, dan semua selesai setelah bel pulang berbunyi.

karya kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang