Merindu

2 0 0
                                    

Penulis : Rida Kamila

Silih berganti, datang dan pergi. Hari demi hari, ada saja yang datang dan pergi. Namun mereka tak berarti apapun. Semuanya tetap sama, meski ada yang datang dan pergi. Beberapa laki – laki telah menembakku. Namun, tak ada yang puas dengan jawabanku. Teman – temanku mengeluh lelah karena tak berhasil menyatukan ku dengan laki – laki pilihan mereka. “ingin seperti apalagi?” tanya temanku. Semua yang di pilihkan teman – temanku memang baik, namun tak ada satu pun yang memikat hatiku.
       Jujur saja, aku kadang lelah jangan harap – harapku yang tak berujung ini. Terus bersembunyi pada kata “aku sudah milik laki – laki lain” padahal dia bukan milikku. Aku hanya berbohong agar mereka tak mendekatiku. Melupakan bukanlah hal yang mudah, suit bagiku. Peluang begitu besar dan juga banyak. Namun hatiku masih terjebak di hati laki – laki lain.
       Kebetulan, seorang dengan nama awal yang sama dengannya mendekatiku. Untuk pertama kalinya, aku mulai membuka hati. Suatu hari dia bertanya padaku “apa kamu mencintai laki – laki lain?” aku pun menjawab “yahh” aku pikir dia akan menjauhi ku seperti laki – laki sebelumnya, tapi tidak. Dia tetap mendekatiku, dan berkata “aku akan membantumu untuk melupakannya”
       Hari – hari berlalu dengan kebahagiaan yang menyertaiku. Aku merasa bersemangat dan tak merasa sepi lagi. Setelah aku dan Rio jadian satu minggu, aku menyadari sesuatu. Aku tidak bisa menyakitinya lebih dalam lagi. Aku pun menghapus niatku untuk melanjutkan hubunganku dengannya.
       Hubunganku telah berakhir. Aku menikmati hari – hariku walau sepi menghampiri kembali. Aku membohongi diriku dan orang banyak. Pura – pura membuat status untuk pria lain, padahal hanya status bohong.
       Satu kenyataan. Aku rindu, aku rindu Rio. Aku rindu perhatiannya, rindu apapun tentangnya. Dia begitu baik padaku. Menunggu lama, namun aku menyia - nyiakannya. Aku menyesal dan ridu. Maaf aku menyia – nyiakanmu. Dan untuk terakhir kalinya aku merindukannya.

karya kita (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang