Penulis: Elis SusilawatiSeandainya waktu mengungkari arti hadirmu dalam hidupku, tak akan aku biarkan hati menuntut apapun darinya karena cinta ini terlalu indah untuk ku benci.
Tirai bisu menjadi saksi sunyi kekosongan. Ini terlalu merdu untuk ku ingkari, dalam syarat apalagi harus aku tunjukan, dan melenyapkan senyummu dalam ceritaku hanyalah sebuah kemustahilan.
Aku hanya ingin menikmati cinta ini bertepuk tangan dalam resahku, walaupun terdengar kasar mengusik jiwa, namun masih mampu membuatkku tersenyum dalam karya.
Aku hanya ingin membiarkan senyummu ini gentayangan mengasut diri, walaupun meresahkan hati, kehilanganmu hanyalah ketakutanku. Aku hanya ingin menganal cinta ini seperti purnama, yang tak membuat bumi merasa cemburu kepada langit ketika memeluknya erat.
Aku hanya ingin mengenal rindu ini seperti senja, bukan seperti siang yang merasa tersiksa karena teriknya matahari. Aku hanya ingin menikmati indahnya senyummu seperti pelangi, tanpa peduli kapan lagi dia akan kembali.
Dan aku hanya ingin mengenalmu tanpa pamrih, seperti pahlawan yang memberi kemerdekaan di tanah pertiwi ini. Dan aku ingin mencintaimu diantara perih dan luka, agar bahagia tak menjadi duka.
KAMU SEDANG MEMBACA
karya kita (END)
Teen Fiction⚠cerita lengkap silahkan follow sebelum baca kumpulan cerita pendek yang dibuat oleh remaja-remaja dengan imajinasi yang berbeda-besa memujudkan mimpi dan harapan menjadi satu bagian cerita dengan awal dan akhir yang berbeda