Penulis : Sita Maya Sapalah
Hembusan angin sejuk menyentuh wajahku secara perlahan, ku memejamkan mataku merasakan nyaman nya hari ini. Belakang sekolah adalah tempat paling nyaman untuk sendiri, dibawah pohon mangga yang keadaan nya juga tidak seburuk belakang sekolah lainnya, cukup untuk mengindar dari kegaduhan sekolah, dan tempat paling nyaman untuk bernostalgia hari ini aku tidak ingin mengingat apapun, hanya memejamkan mata.
Tapi......“hmm..aku melihat temanku lagi” hatiku berguman seperti itu, lalu aku melihat keatas.
”sejuk nya”ucap ku
Kenangan yang selalu ada dipikiranku, tiba tiba datang dengan secepat kilat itu membuatku ingin bernostalgia lagi, seperti biasanya.
.........
Satu tahun yang lalu, saat itu aku berumur tujuh belas tahun waktu itu adalah tahun 2009 bulan desember tanggal 29. Ya, akhir tahun saat itu aku sedang bepergian ketempat bibiku dijakarta untuk mengisi libur panjang ku dan merayakan perayaan tahun baru, aku disana hanya menginap kurang lebih satu minggu tapi, didalam sana ada satu cerita kecil dimana ada seorang anak lelaki mengajak untuk berteman kepada seorang anak perempuan, dengan waktu singkat mereka sangat dekat seperti seorang sahabat dan merekapun berpisah dalam waktu singkat seperti seorang yang hanya kenal nama. Dan cerita itu dimulai dari sini“indah nya” ucapku, sambil melihat langit sore yang indah, langit biru dan awan putih yang tertata rapih cocok untuk sore yang menyambut malam tahun baru.
“apa nya?” tanya kak dita yang sambil memainkan handphone nya
“langit nya, hmmmm indah banget” jawab ku dengan memandangi langit yang indah dan tanpa memikirkan apapun
“biasa aja”balas kak dita sambil melihat langit
“mata kakak emang gak perasa”ujarku yang terus melihat langit biru itu
“oh”jawab lagi kak dita dengan judes
“ahhhhh...!”teriakku dengan kaget yang akhirnya proses menikmati langit pun buyar
“kenapa kamu?”tanya kak dita yang kaget juga dengar teriakan ku
“tau nih,tiba-tiba aja ada layangan jatuh”jawab ku sambil mengambil layang-layang yang jatuh di punggung ku
“lebay kamu, cuma layangan juga, udahlah kamu main-main aja sana beli apa kek, main apa kek, atau beli makanan sana, malem juga belom. Liat tuh banyak abang-abang mainan, asal kamu jangan jauh-jauh mainya!. ”ujar kak dita dengan nada sebal
“namanya juga kaget, iya-iya aku pergi main”jawabku dengan langsung pergi dengan membawa layangan itu tanpa tau siapa pemiliknya,tapi... tiba-tiba ada yang memanggil ku
“heii, itu layanganku” teriak seorang lelaki yang seumuran dengan ku, dia menghampiri ku dengan berlari kearah ku.
” maaf itu layangan ku, talinya putus jadi jatuh. kena kamu ya.?”tanya dia lagi yang menampankan tangan nya kearah ku untuk mengembalikan layangan miliknya
”ohh... iya, nihh layangan mu tadi jatuh
disini”jawab ku sambil memberikan layangan nya“makasih, sekali lagi maaf ya?,”tanya lagi lelaki itu dan langsung mengambil layangan nya dan hendak pergi
“iya..”jawab ku dan melihat lelaki itu pergi tapi
”ehhh..tunggu,”tiba-tiba saja aku memanggil dia yang hendak pergi
“iya kenapa?” tanya dia dengan manatap ku
“ehhh.. tau tempat jualan layangan itu,kalau tau boleh kasih tunjuk gak itu juga kalau gak keberatan?”tanya ku sambil melihat dia mau atau enggak
KAMU SEDANG MEMBACA
karya kita (END)
Teen Fiction⚠cerita lengkap silahkan follow sebelum baca kumpulan cerita pendek yang dibuat oleh remaja-remaja dengan imajinasi yang berbeda-besa memujudkan mimpi dan harapan menjadi satu bagian cerita dengan awal dan akhir yang berbeda