Kecupan *-*

126 4 0
                                    

Setelah satu minggu dirumah sakit, akhirnya galvin pulang kerumah.

■ ■ ■ ■ ■ ■

Yuna mengantar galvin pulang ke rumahnya dengan taksi lalu yuna mampir sebentar dirumah galvin. Tapi karena tidak ada yg menjaga galvin, Yuna akan menetap dirumah galvin sampai galvin pulih dan sudah meminta izin pada orangtuanya karena galvin sendirian dirumahnya.

"Gal,lu gamau kabarin papa lu?" Yuna *sambil nuang susu*
"Gausah. Im okay" galvin *senyum tipis*
"You're not okay! You can at least tell him about your condition now." Yuna
"Even i tell him. He will pretend he never know this and forget this. So. Its okay. Im okay" galvin
"Why? Om gapernah begitu kok." Yuna
"Many problems happened. Gue akan ceritain pelan-pelan." Galvin
"Its okay now. Kalo lu belum siap, gaperlu cerita sekarang. Sekarang lu istirahat dulu. Minum obat trus tidur." Yuna
"Okay. Lu masih minum susu?" Galvin
"Hehe iyah. Masih kebiasaan dan gapernah absen minum. Ya tapi jadi kadang suka lupa minum susu gara-gara tugas kuliah menggunung" yuna *seruput susu*
"Emang sesusah itu ya kuliah? Perasaan gue kuliah gampang bener" galvin
"Tau ga dosa orang sombong?" Yuna *kesel*
"Hoho iyaiya. Kalo ada yg susah, tanya gue aja. Kalo gue bisa bantu pasti gue bantu" galvin
"Iye. Yaudah nih minum obatnya. Gue ambilin minum dulu" yuna *berdiri trus ambil minum*
"Hee tau ga tempat minumnya dimana?" Galvin
"Tau. Kan keliatan dari sini" yuna
"Ah gaasik nih" galvin
"Hehehe. Udah sana minum obatnya" yuna *ngasih air minum*

Setelah minum obat, galvin tertidur efek dahsyat obat itu.

Galvin terbangun lebih cepat daripada yuna. Galvin masuk ke kamar tamu dan melihat yuna tengah tertidur dikamar tamu rumahnya. Galvin meneguk segelas air putih bersuhu sedikit hangat dan mencoba menyalakan kompor dengan tangan kiri dengan niatan memasak untuk yuna.

"HEEEH!" Yuna buru-buru berjalan cepat ke arah galvin
"Loh, cepet amat bangunnya" galvin terkejut
"Kalo sakit jangan masak. Lu kan bukan orang kidal. Udah sana duduk. Gue yg masak. Kenapa juga gue telat bangun sih" yuna langsung buka kulkas dan ambil bahan masakan *wajah khawatir*
"Gimana kalo delivery order aja?" Galvin menawarkan sambil menyalakan smart phone canggihnya
"No. Gue bisa masak kok" yuna
"Gue tau lu bisa masak. Tapi lu tuh kecapean dan gue nya bangun kecepetan." Galvin
"Gue bisa kok masak. Ngapain buang duit cuma buat makanan. Gue masakin nasi goreng aja ya. Simple dan praktis" yuna
"Yuna, look at me now." Galvin
Yuna membalik tubuhnya menghadap galvin dan menjawab galvin tanpa melihat galvin dan...
"Wha--" yuna
Galvin mengecup sekilas pipi yuna yg membuat yuna mematung selama beberapa detik hingga akhirnya kembali sadar
"HEH. jangan cium anak orang sembarangan" yuna *blush*
"Hehe merah tuh pipinyaa" galvin *goda* *colek pipi yuna*
'Akh so cute'  batin galvin

Pada akhirnya, Yuna langsung diam dan melanjutkan aktivitasnya. Yuna pun sibuk memasak didapur yg tak jauh dari ruang makan dirumah minimalis bergaya klasik itu. Galvin menatap punggung gadis masa kecilnya yg sedang memasak untuknya sambil diam tanpa melakukan pergerakan apapun. Yuna bergidik ngeri karena merasa diperhatikan.

"Ngomong sesuatu dong. Gue ngeri lu liatin mulu kayak gitu" ujar yuna sambil sibuk mengaduk nasi goreng buatannya
"Sesuatu" galvin *datar*
"Ih serius" yuna
"Hm, wanna go to england?" Ujar galvin yang sukses mengejutkan yuna
"Ha? England?" Ujar yuna sambil menatap nanar galvin sejenak karena terkejut
"Lu bilang lu bakalan stay di indo kan?" Tanya yuna kebingungan
"Iya sih. But, one day gue tetep harus balik ke england. Walaupun cuma sekedar travelling " Galvin
"Astaga gue kaget. Gue pikir lu mau balik dan stay di inggris." Yuna *elus dada secara otomatis*
"Emangnya kenapa sama england?" Tanya galvin penasaran
"Hm.. gue lebih suka indonesia" ujar yuna sambil meletakkan nasi gorengnya ke piring

Yuna merapihkan meja makan dan menyiapkan peralatan makan untuk galvin dan dirinya sendiri. Yuna meletakan segelas jus jeruk dingin untuk galvin dan ia hanya meminum air putih.

"Lho, kok gue doang yg minum jus?" Tanya galvin
"Hm.. iya emang. Biar sehaat" ujar yuna semangat
"Lu ga minum? Atau udah habis?" Tanya galvin lagi
"Masih ada kok. Cuma gue pengen air putih aja. Yaudah makan gih. Gue siapin obat lu dulu" ujar yuna yg langsung bangun dari kursinya dan bergegas mengambilkan obat galvin.

Galvin menahan tangan kanan yuna dengan tangan kirinya.

"Makan dulu. Jangan sampe yg ngerawat gue ikutan sakit" ujar galvin dengan nada serius dan suara beratnya
"Iya iya buset auranya serem amat" ucap yuna dengan suara yg dikecilkan volumenya

Yuna dan galvin memakan nasi goreng itu dengan lahap dan hening. Karena suasana yg sangat canggung, galvin akhirnya mencoba memecah suasana.

"Eh na" ujar galvin memecah keheningan
"Hm?" Yuna berdeham tanda mendengar panggilan galvin
"Next week temenin gue ke toko buku yuk" ujar galvin sambil melahap nasi goreng buatan gadis didepannya
"Oh boleh. Emang mau nyari buku apa?" Tanya yuna
"Buku tentang kesehatan" jawab galvin ringan
"Uwoh tumben" seru yuna
"Btw, lu ga ngampus?" Tanya galvin seraya meneguk jus jeruk yg mulai menyesuaikan suhunya dengan suhu ruangan
"Iya mau ngampus kok biar cepet lulus. Nanti jam 11 mau berangkat soalnya ada kelas" ujar yuna
"Sampe jam berapa?" Tanya galvin
"Hm jam 1 kayaknya. Trus jam 3 ada kelas lagi jadi nanti pulang dulu jam 1." Ucap yuna sambil membawa piringnya dan piring galvin yg telah kosong ke wastafel
"Gue anter jemput ya?" Tanya galvin dengan wajah memohon
"Hehe GAK!" jawab yuna cepat dan jelas tanpa jeda
"Yaah boleh dong" ucap galvin seraya memberikan puppy eyes nya
"Tetep enggak. Kalo lusa mungkin bolelah. Tapi hari ini enggak boleh. Lu tuh belum sembuh" ujar yuna tegas
"Iyaiya tapi pokoknya besok boleh ya" tanya galvin meyakinkan
"Iya" jawab yuna sambil merapihkan isi tasnya

Galvin menghampiri yuna dan duduk disebelah gadis berambut panjang kecoklatan itu sambil memperhatikan kegiatan yg tengah ia lakukan.

"Kenapa?" Yuna
"Hm gapapa" galvin
"Kenapa ngeliatin melulu ihh" yuna
"Lu gaakan dandan kan?" Galvin
"Dih emang kalo dandan kenapa sih" yuna
"Masa kuliah doang dandan. Emang mau ngegodain siapa, dosen." Galvin
"Yeh biarin" yuna *mulai bedakan*
"Ih LU BENERAN SUKA SAMA DOSEN?!" galvin
"Ya enggalah lah stupid." Yuna
"Kirain iya" galvin

Galvin hanya diam memperhatikan yuna yg sedang dandan dan sesekali membantu yuna memegangi kaca yg yuna bawa. Setelah menggunakan
Powder,BB cream,liptint,blush on,maskara dan eyeliner, yuna merapihkan rambutnya dengan sederhana dan bersiap ke kampus.

"Okay, tunggu gue pulang ya. Nanti gue masakin. Kalo laper, gue udah siapin roti tawar. Lu bisa panggang sendiri kok. Tinggal dicolok aja lu ngerti dong" ujar yuna menjelaskan tanpa jedaan nafas
"Loh, kapan lu beli roti?" Tanya galvin ragu
"Pas semalem sekitar 5 menit setelah lu tidur" jawab yuna secara cepat
"Oalah yaudah. Trus lu naik apa ke kampus?" Tanya galvin
"Busway" ujar yuna sambil membuka smart phone nya.
"Yaudah deh. Naek yg sepi ya" ucap galvin tidak rela
"Tch Mana bisa milih. Emangnya angkot" ucap yuna berdecak kesal
"Ah gue padahal bisa kok nganter jemput lu. Kenapa coba pake busway" ucap galvin kesal
"Ya bisa sih. Tapi ending perjalanannya bukan ke kampus malah ke rumah sakit. Udah sana tidur atau ngapain kek. Gue mau berangkat bye" ucap yuna sambil berjalan keluar
"Waait naa" panggil galvin
"Ha?--" yuna berbalik
Cup~
Kecupan singkat dipipi kanan luna membuat yuna tertegun dan membeku sekitar 30 detik.

Yuna langsung mengembalikan kesadarannya dan berangkat tanpa mengucapkan kata namun galvin langsung tertawa kecil melihat wajah gadis yg ia sayangi memerah karena tindakan konyol yg ia lakukan.

Penasaran? Lanjutin baca yah~~
See ya for the next chapter >.<

Future AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang