Dasar Mesum!

161 2 0
                                    

Author notes :
Mohon maaf atas keterlambatan chapter *Blush Blush Blush* dikarenakan authornya UNBK. Semangatin author yak! Love u all 💖

"Na, mama nanti sore mau ke bandung" ujar mama yuna sambil merapihkan meja dapurnya
"Ngapain ma?" Tanya yuna agak terkejut

■ ■ ■ ■ ■ ■

"Itu om kevin sakit" ujar mama yuna
"Om kevin? Ya ampun. Yaaah yuna gabisa ikut" ujar yuna dengan menyelipkan nada kecewanya
"Emang mama ngajak kamu? Hehe" ujar mama yuna meledek putrinya
"Ih jahat banget si mama." Ujar yuna sebal
"Hehe emang kenapa gabisa?" Tanya mama yuna
"Tugasku numpuk ma gara-gara orang ini" ujar yuna sambil menunjuk galvin
"Oh yasudah. Mama mau sekalian nginep sama jalan-jalan. Jadi kamu baik-baik ya dirumah. Tolong vin jagain tuan putri tante yg super manja ini ya" ujar mama yuna lembut
"Pasti tante. Akan ku layani dengan sepenuh hati jiwa raga" ujar galvin sambil terkekeh begitupun mama yuna tertawa kecil karena calon menantunya itu

Yuna hanya memajukan bibir merahnya yg sudah dipoles liptint rasa strawberry itu.

"Gausah sok ngambek. Itu bibir kalo dimajuin terus nanti aku cium loh" ujar galvin sambil terkekeh
"Ih dasar mesum" ujar yuna
"Kalian kalo mau pacaran mending keluar sana. Kan disini masih ada mama huh" ujar mama yuna sebal
"Lah emang si om kemana?" Tanya galvin
"Kerja di Kalimantan. Baliknya bulan depan" ujar yuna
"Aduh mama jadi kangen papamu na" ucap mama yuna dengan nada manja
"Ma please deh." Ujar yuna malu karena tingkah ibunya yg kayak abg
"Yaudah na sana berangkat. Nanti telat loh" ujar mama yuna dengan nada ngusir
"Iyaa. Yaudah dadah ma!" Ucap yuna lalu mengecup pipi kanan ibunya dan selanjutnya berjalan keluar dengan galvin disebelahnya

Mereka pun menaiki mobil range rover merah galvin yg gagah. Galvin mengantar yuna dengan selamat dan bahagia ke kampus yuna.

"Okay then. Pulang jam berapa?" Tanya galvin setelah berhenti didepan kampus yuna
"Hm.. gatau. Nanti aku kabarin" jawab yuna santai
Yuna mendadak melepas seatbeltnya dan mencondongkan tubuhnya kearah galvin. Galvin terkejut dan agak deg-deg-an lalu yuna menyentuh kemeja galvin dan merapihkan dasi galvin yg miring alias agak berantakan.
"Kamu kalo pake dasi tuh yg rapih" ujar yuna santai
"Iya iya i'm so sorry" ujar galvin dengan wajah yg agak memerah
"Are you okay? Kamu agak merah tuh mukanya. Kamu ga demam kan?" Tanya yuna cemas
"I'm okay." Jawab galvin seadanya
Jantung galvin tidak bisa dikendalikan oleh galvin sendiri. Detakannya begitu kencang sampai galvin khawatir kalau yuna bisa mendengarnya.

Lalu yuna mengambil tasnya di jok belakang mobil dan mengecup lembut pipi kanan galvin yg membuat galvin menahan nafasnya karena DEG-DEGANNYA NAMBAH KENCENG.

Yuna yg ikut blushing langsung keluar dari mobil dan melambaikan tangannya ke arah galvin yg blushing lalu melarikan diri ke dalam kampus.

Galvin pov
Gue hari ini berangkat dengan keren untuk ketemu calon mertua dan calon istri gue. Biasanya dia yg gue bikin deg-degan,blushing dan mukanya ngeblush sampe panas. Sekarang malah gue yg dibikin begitu. Akhirnya gue selevel sama mamanya yuna! Yay! Gue bahagia. Bahagia karna dia mewujudkan hal-hal yg gue impikan *iya gue tau gue lebay*. Dia bener-bener bikin gue makin jatuh cinta sama dia. Gue yakin semuanya cuma butuh waktu buat dapetin dia lagi. Seutuhnya dan mengenal dia yg baru. Dia yg ada di masa depan, bukan masa lalu. Oh ya, pagi ini dia bikin gue turn on. Let's see what will i do to you when we met later. Hehe.
Aaah masih deg-degan aja nih even dia udah ga disebelah gue lagi. Ah, babe.

Author pov
Yuna memasuki kelasnya dengan wajah merah, lagi. Ya, yuna selalu muncul dengan wajah tersipunya setiap bertemu dengan pria tampan yg merupakan kekasihnya itu. Yuna duduk di kursi paling depan seperti biasanya dan membuka buku dengan mata pelajaran yg akan dia pelajari hari ini.

Sang dosen memasuki kelas yg sudah dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi kampus tersebut. Yuna memperhatikan sang dosen dengan seksama. Yuna juga sangat fokus disetiap mata kuliah hari ini.

Setelahnya, yuna mengirim pesan terlebih dahulu ke Galvin untuk minta dijemput karena sudah mata kuliah terakhir dan kuliahnya sudah mau selesai.

"Ok, terima kasih dan selamat siang. Oh ya, Nona Yuna Graciany, boleh tolong ke ruangan saya sekarang?" Tanya dosen dengan gelar S2 diusia 30 tahun itu
"Ah? Oke pak" jawab yuna sederhana lalu mengekori sang dosen yg berjalan keluar kelas

Sang dosen atau yang lebih akrab disapa pak richard mulai memperlambat langkahnya untuk menyamai langkah gadis berusia 20 tahun itu. Pak richard juga beberapa kali mencuri pandang kearah wajah cantik yuna yg sedang fokus berjalan. Mereka pun sampai ditujuan mereka, Ruangan pak richard.

"Jadi, ada apa ya pak?" Tanya yuna setelah mendaratkan bokongnya dikursi
"Saya mau kamu jadi asdos mata kuliah saya" Ujar pak richard dengan wibawa tegasnya
"Hm, saya baru semester 5 pak. Saya juga standar, ga pinter-pinter amat." Ujar yuna rendah hati
"Oh dear. Ipk kamu selalu 3,8 dan kamu bilang kamu standar? What a waste. Is it better to help me? I'll help you too, dear." Ujar pak richard dengan suaranya yg sangat menggoda
"Tapi pak, kenapa bapak gak minta tolong anak semester 6 atau 7? Saya juga bingung kenapa bapak seenaknya milih asdos.." ujar yuna dengan nada agak tinggi
"Hm, that is my choice. Actually, you're my choice. Jadi gimana? Mau?" Tanya pak tichard lagi sambil mendekatkan wajahnya kearah mahasiswinya, yuna.
"Enggak pak. Saya gamau" jawab yuna tegas tanpa basa basi
"Saya biasanya tidak pernah memohon ke seseorang, tapi, please. Help me. Karna saya sangat butuh kamu" ujar pak richard dengan nada memohon dan ekspresi yg menggoda
"Maaf pak sekali lagi. Tapi saya tidak berminat. Jadi, saya harus pulang sekarang. Saya permisi. Selamat siang" ujar yuna dengan ketegasannya yg membuat pak richard terpana lagi olehnya lalu setelahnya yuna langsung mengangkat bokongnya dan keluar dari ruangan dosennya

Yuna keluar dengan wajah kesalnya karena pak richard menahan dirinya lama sekali hanya untuk obrolan yg menurutnya tidak penting sama sekali. Selain itu, Galvin sudah menunggu dirinya didepan gerbang. Kalau prianya itu keluar mobil, bisa-bisa ia dikerubungi oleh lalat-lalat genit dikampusnya.

Yuna menghela nafas lega karena Galvin tidak keluar dari mobilnya dan menunggu dirinya dengan baik di dalam mobil. Yuna memasuki mobil tersebut dan---

"Loh? Siapa ya?" Tanya seseorang yg tidak ia kenal didalam mobil yg serupa dengan mobil kekasihnya
"Lah? Maaf ya salah mobil aduh maaf ya maaf" ujar yuna tidak enak
"Iya iya gapapa. Lain kali liat-liat dulu ya" ucap orang tersebut lalu yuna kembali keluar

'HAH, DOUBLE SIAL' batin yuna geram

Lalu yuna akhirnya memasuki mobil kekasihnya, Galvin. Yuna masuk dan disambut oleh tawa galvin yg terlihat amat bahagia oleh kesialan yg sedang melanda yuna.

"Eh kayaknya salah mobil lagi deh" ujar yuna dengan nada super kesalnya
"Eeeeh iya iya bahahhaha maap maap sayangku.. pffffft" ujar galvin yg masih aja ketawa tanpa memperhatikan wajah wanitanya yg menatap dia dengan tatapan ingin meninju wajahnya
"Huaaah udah ah aku capek ketawa. So, what happen to you, babe? Kok bisa sampe galfok *gagal fokus* gitu hm?" Tanya galvin sambil mulai menyalakan kendaraannya
"Oh udah ketawanya. Aku ga kenapa-kenapa kok" ujar yuna masih dengan nada kesal
"Seriously, what happen. Yaa because kamu ga pernah sampe salah masuk mobil begitu. Did something happened before i pick you up?" Tanya galvin lagi dengan rasa penasarannya
"Ya. Something happened. Mungkin aku ga bakalan lulus kuliah." Ujar yuna dengan wajahnya yg menyesal
"Hah?! WHY?" tanya galvin yg sangat terkejut

'Lah kalo dia ga lulus, kapan gue kawinin doi, eh maksudnya nikahin..' batin galvin resah

Penasaran? Lanjutin baca yah~~
See ya for the next chapter >.<

Future AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang