"Tadi mama lu, lu cium. Gue kok engga?" Tanya galvin
"Idih geli amat" ujar yuna yg langsung ngacir turun namun tertahan karena tangan besar galvin menggenggam tangan kurusnya sambil menarik yuna lalu,,,,■ ■ ■ ■ ■ ■
CUP~
Galvin mengecup pipi yuna dengan lembut lalu melepas tangan yuna. Yuna ngacir keluar dengan wajah merah merona karena perilaku galvin yg sulit ditebak.
Yuna menjalani kegiatan berkuliahnya sambil masih dibayang-bayangi oleh kecupan singkat yg ia terima pagi ini.
Dots Messenger
(Upil goreng = Galvin, Kentut panggang = Yuna)
Upil Goreng : hoioioiiii~
Kentut Panggang : ape?
Upil Goreng : kok kaga keluar2? Katanya plg jam 1? Boong ya lu? T.T
Kentut Panggang : lagi boker. Tunggu. Mules
Upil Goreng : jadi lu ngetik sambil ngeden?!"IYA!" Ujar yuna yg muncul dibelakang galvin yg sibuk dengan ponselnya
"Huaaagh" ujar galvin yg terkedjoet
"Wth sejak kapan lu disini? Udah cebok belom? Buahahha" ujar galvin meledek
"Buahaha lagian mau aja ditipu" ujar yuna sambil tertawa lepas
"Jadi itu tadi penipuan? Gue masih mikir beneran sampe sebelum lu ngomong kalo ini adalah sebuah penipuan" ujar galvin panjang lebar
"Wakakak stupid pisan" ucap yuna semakin tertawa geli karena kebloonan galvin
'Terlalu cantik.' Ujar batin galvinGalvin sangat bahagia melihat yuna tertawa lepas lagi setelah mengingat terakhir kali yuna tertawa selepas ini ketika mereka kecil. Yuna begitu cantik dengan tawa lepasnya dan matanya yg berbentuk smile eyes yg membuat galvin semakin jatuh hati padanya. *awas jangan nyanyi jatuh hatinya raisa.*
Setelahnya sesuai janji galvin, galvin ingin mengajak yuna kesuatu tempat yg menjadi tempat dimana mereka membuang rasa sedih,frustasi,takut,gugup dan marah. Galvin selalu ingin mengajak yuna untuk kembali kesana dan mengulang memori mereka yg sempat tertelan oleh waktu dan keadaan.
Yuna tertidur karena jauhnya perjalanan dan terbangun oleh suara berat milik galvin yg sedang menelpon seseorang.
"Ini?!" Ucap yuna setelah membuka mata dan memperjelas penglihatannya
Galvin hanya menyematkan senyuman termanisnya dan memandangi yuna lurus tepat ke manik matanya.Layaknya sebuah film, semua memori yg pernah ada dan diciptakan oleh mereka di masa lalu seolah kembali berputar dalam pikiran mereka masing-masing. Tempat ini adalah tempat dimana mereka lari dari kenyataan,keadaan dan rasa sakit luar maupun dalam. Tempat mereka membuang air mata dan peluh yg menjadi beban untuk mereka dimasa lalu. Tempat untuk mereka bersandar pada waktu dan kenyataan yg kadang sangat pahit dan menyakitkan.
Yuna dan Galvin hanya diam memandangi indahnya langit. Mereka berdua sibuk dengan memori masing-masing. Mereka duduk bersandingan sambil lesehan. Seolah menikmati indahnya ciptaan sang Maha Kuasa dan sepoi-sepoi angin senja.
"Permisi." Datang seorang wanita dengan seragam batik restoran yg tak asing oleh mata yuna
"Loh? warung itu masih ada?" Tanya yuna yg terkejut bukan main
"Ya. Dan mereka udah bukan warung. Tapi restoran yg besar." Ujar galvin dengan kharismatiknyaWanita berseragam batik dari restoran yg mereka kenal itu mulai meletakkan menu yg telah dipesan galvin tadi saat dimobil. Yuna lebih terkejut dengan menu-menu yg kembali mengingatkan mereka dengan memori saat dulu.
Flashback On
"Kamu mau kemana? Kata mama aku, kita gaboleh jauh-jauh maennya" ujar yuna kecil
"Tenang aja. Kan ada aku. Ayo kita pergi" ujar galvin kecil yg langsung menggandeng tangan yuna dan memimpin perjalanan mereka.
"Vin, aku laper" ujar yuna kecil sambil mengusap perutnya
"Itu ada warung makan" ujar galvin sambil menunjuk warung kecil tsb
"Wuaah ayok makan" ucap yuna kecil dengan semangat
"Tapi aku gabawa uang" ucap yuna kecil dengan wajah murung
"Aku bawa kok. Sepuluh ribu" ujar galvin mengeluarkan selembar uang sepuluh ribuan dari kantung celananya
"Sip deh. Yuk" ucap yuna dengan semangatnyaNamun dikarenakan uangnya gacukup, mereka berdua disuruh cuci piring oleh pemilik kedai lalu diberikan es campur gratis tapi dibagi dua.
Setelahnya, mereka ditemukan oleh kedua orangtua masing-masing lalu orangtua mereka membayar kekurangan uangnya walaupun sudah ditolak mentah-mentah oleh pemilik kedai.
Flashback OffMereka kembali tertawa mengingat manisnya memori itu yg membuat mereka merindukan masa-masa ketika mereka bersama.
"Masih inget gak?" Tanya galvin sambil menatap yuna dengan dalam
"Inget." Jawab yuna dengan cepat
"Emang apa?" Tanya galvin penasaran
"Kejadian cuci piring" ujar yuna sambil menatap langit senja yg perlahan menelan sang mentari
"I miss you" ujar galvin dengan suara baritonnya menatap yuna tanpa berkedipYuna memutar kepalanya dan sedikit terkejut karena galvin sedang memandangi wajah yuna dengan jarak yg dekat.
"How much?" Tanya yuna dengan suara kalemnya yg begitu lembut
"This much." Ucap galvin lalu menempelkan bibir tebal dan merahnya pada bibir yuna yg menggunakan lipbalm pink dengan rasa apelYuna yg awalnya terkejut, akhirnya membalas ciuman galvin dan galvin melumatnya selembut mungkin. Galvin melepas ciumannya dengan pelan untuk memberi waktu yuna bernafas. Galvin menahan nafsunya untuk menjelajahi isi mulut gadis didepannya itu. Galvin memilih untuk memulai segalanya secara bertahap.
Yuna diam dan memandangi wajah galvin. Yuna memegang kedua pipi galvin dengan hangat. Menarik wajah galvin dan melumat bibir galvin lalu memperdalam lumatannya yang terasa amatir untuk galvin hingga yuna lelah sendiri dengan apa yg baru saja ia mulai.
"Lu yg mulai. Lu yg capek duluan" ujar galvin menggoda yuna yg sedang terengah-engah
Yuna hanya diam tersipu sambil menahan malu walaupun pipi meronanya tidak mampu menutupi rasa malu yuna yang justru memperparah rasa malu dan jantung yuna yg terus berdegup kencang tak teratur.
"Kan lu yg du-duluaan" ujar yuna gemetar karena deg-degan
"Trus abis itu siapa yg ngelanjutin?" Tanya galvin dengan nada menggodanya
"Kan cuma nge-ngelanjutin" ujar yuna gelagapan
"Itu ngaku" ucap galvin dengan nada meledek
"Cie doyan cie" ujar galvin menggoda yunaYuna semakin merona karena ledekan yg mengalir deras dari bibir yg baru saja melumat bibirnya. Galvin menatap mata yuna dan dalam diam, galvin mengecup kening yuna dengan lembut.
"Thank you for waiting. I'm yours now. And forever." Ujar galvin tersenyum dengan manis
Yuna diam dan memeluk galvin. Seolah waktu yg ia habiskan untuk menunggu pria didepannya ini telah selesai. Yuna bahagia karena bisa bersama dengan pria yg ia rindukan itu. Pria yg meluluhkan hatinya 7 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih membuat dirinya berdebar walaupun hanya melihat pria itu tertawa,tersenyum dan dekat dengannya. Pria yg mencuri senyuman dan tawanya. Pria yg membuatnya kesal dan uring-uringan. Pria yg membuat ia tidak bisa tidur hanya karena sebuah kecupan. Pria yg membuatnya tidak konsentrasi saat kuliah karena sebuah Morning Kiss.
Galvin membalas pelukan yuna dengan versi lebih erat. Yuna tenggelam dalam dada bidang galvin yg hangat. Pelukan yg ia sangat amat rindukan selama 7 tahun.
Rasanya semuanya terbayarkan oleh memori baru ini. Memori yg akan menjadi kenangan tak terlupakan bahkan ketika rambut yuna sudah memutih.Penasaran? Lanjutin baca yah~~
See ya for the next chapter >.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Angel
RomansaYou're my future. Even the time separated us, GOD know how love works. God unify us with love and memories. Note : Setiap part yg berhubungan dengan mature atau part khusus dewasa akan di private. Ini semua untuk kepentingan bersama. Update setiap h...