Bagian 1

7K 183 12
                                    

   Hari ini adalah hari minggu, dimana semua pegawai libur bekerja, dan bersantai menikmati teh hangat yang telah dibuat oleh ibu. Sambil meyantap teh hangat dan kue yang disediakan oleh Ibu, aku bercerita kepada Ayah tentang kisah-kisah yang telah ku lalui beberapa hari yang lalu.
   Perkenalkan namaku Kumala Dewi, nama panggilanku Dewi, usiaku 21 tahun. Saat ini aku masih kuliah mengambil jurusan keperawatan, aku sudah memasuki semester 8 dan sudah mulai menyusun skripsi. Aku anak tunggal yang tidak memiliki saudara kandung.

  "Ayah aku inginbercerita kepadamu, akan tetapi maukah kau mendengarkan apa yang akan ku ceritakan kepadamu?."
 
"Silahkan nak, kau boleh menceritakan seluruh isi hatimu yang gundah itu. Tapi hari ini Ayah melihat kau sangat senang dan bahagia, apakah ada sesuatu?."

   "Baiklah, Ayah... bagaimana menurutmu jika aku menikah lebih muda, lalu aku meninggalkan Ayah dan Ibu di rumah, apakah Ayah setuju jika aku menikah lebih muda?." Tanyaku kepada Ayah.

   "Menurut Ayah, kau selesaikan dulu kuliahmu itu, setelah kau sarjana lalu kau bekerja. Tapi mengapa kau menannyakan hal seperti ini kepada Ayah?."

   "Ayah aku memiliki seseorang yang sangat aku cintai setelah Allah, Ayah dan Ibu, akan tetapi aku berharap lebih terhadapnya, karena dia sudah berjanji kepadaku dia akan mengkhitbahku jika dia kembali kesini bersama dengan orang tuanya, dan dia akan mengajakku untuk membangun keluarga bersama.",ucapku.

   Setelah bercerita tentang itu kepada Ayah , dia tidak menanggapinya lagi, Ayah malah mengalihkan pembicaraan yang tadi aku ceritakan kepadanya.

   "Bagaimana kuliahmu?." Ucap Ayah.

   "Alhamdulillah lancar."
   
   "Belajarlah yang rajin , agar kau menjadi orang yang sukses dan orang yang berguna bagi bangsa dan agama."

Terimakasi udah di baca..
Siap baca bagian 2???
    

Ku Tunggu Khitbah MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang