Bagian 14

329 18 0
                                    

.Firdaus.

Sudah lama aku tidak pulang ke tanah kelahiran, rindu sudah tidak bisa di tahan untuk kembali. Rindu yang sangat bertumpuk dan baru hari ini bisa menginjakkan kaki disini. Terutama rindu pada kedua orang tuaku dan adik perempuanku.

"Assalamualaikum Umi,Abi.... Fir rindu sekali sama suasana rumah ini, adek mana?"

"Waallaikumsalam anak sholeh...Umi, Abi, Adek juga rindu sekali sama kaka". jawab umi

"Umi kakak ke kamar dulu ya mau istirahat".

"Iya nak, jangan lupa solat , nanti malam temuin kita diruang keluarga ya, ada yang mau umi bicarakan sama kakak".

"Baik mi".

Sesampai di kamar aku sangat rindu dengan sudut ruangan ini, karena aku jarang pulang jika libur , banyak tugas kuliah yang harus ku kerjakan di perantauan.

Setelah lama diri ini merasa di Kamar ,  penduduk di dalam perut sudah tidak tahan ,  aku bergegas ke bawah melaksanan malam dan menepati janjiku pada umi.

*Diruang keluarga*

"Udah lama nggak kumpul-kumpul, kangen banget".

Sambil duduk diantara umi dan Abi.

"Udah gede masih aja manja-manjaan kaya anak kecil".

" Oh iya adek mana ya?, dari tadi kakak belum ketemu adek". Tanyaku

Abi pun langsung berdiri dan memanggil adek yang berada di kamarnya.

" Adekkk.... Sini dekk Abi punya kejutan buat Adek nihh.." . Panggil Abi

"Iya Bi, adek turun sekarang" . Jawab adek

Ternyata sedari tadi adek belum tau jika kakaknya pulang ke rumah , pantas saja dia terlihat biasa saja, apakah dia merasa bahagia atau biasa saja?

Firdaus memiliki seorang adek perempuan yang bernama Noura Thalia, dia gadis dewasa yang sudah berumur 18 tahun , sekarang masih duduk di bangku MA kelas 12 , dan akan mengikuti ujian-ujian.

" Hadiah apa ini bi yang sudah Abi siapkan untuk adek?". Sambil tertawa pernasaran

" Tutup mata dulu ya, nanti kalau Abi sudah bilang buka mata baru adek buka ya".

Abi menuntun adek menuju ruang keluarga.

Dan pada saat adek sudah menerima aba-aba awalnya dia ragu untuk membuka mata karena otaknya sedang berputar dan memiliki banyak pertanyaan.

"Apakah aku akan dijodohkan oleh Abi, dengan anak sahabatnya seperti di film-film, atau jangan-jangan?". Pertannya ini terus terngiang-ngiang di dalam pikiran ku.

" Assalamualaikum cantik". Ucap sang kakak

Tanpa ragu dan takut dia dengan cepat membuka matanya kemudian sangat bahagia melihat sang kakak dengan wujud aslinya .

"Waallaikumsalam kakak, adek RI di sekali sama kakak, adek itu takut sekali saat disuruh menutup mata oleh Abi , takut dijodohin sama anak temennya Abi kaya di film-film , eh ternyata dikasi kejutan spesial bangettt". Cerocos adeknya

" Kan belum saatnya cantik, nanti umi Carikan yang pas buat Adek, sekarang kakak dulu yang menikah , gimana kak?".

Seketika tubuh ini membeku, seperti direndam es ketika mendengar pertanyaan umi.

" Doakan saja kakak ya umi, kakak masih mencari yang Sholeha buat jadi istri kakak ".

"Jangan lama-lama ya kak, umi sama Abi sudah semakin umur. Ingin melihat anaknya menikah, memiliki cucu".

" Iya , yang sabar ya umi. Doakan saja kakak". Sambil tersenyum

" Jika kakak tidak memiliki calon akan umi jodohkan kakak dengan anak temannya umi".

" Iya , enaknya umi saja maunya seperti apa kakak ngikut kata umi saja, agar bisa membuat umi dan Abi bahagia".

Kira-kira Firdaus mau ngenalin Dewi nggak ya ke orangtuanya , atau jangan-jangan dia sudah disiapkan oleh uminya🤔

Terus ikuti kelanjutannya ya gaesss🤗
Jangan lupa vote dan komennya , karena itu yang membuat saya semangat untuk melanjutkan cerita yang sudah lama Hiatus ini😊

Jangan lupa baca Alquran 🌸♥️







Ku Tunggu Khitbah MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang