Hubungan Ananta dan Aidan semakin membaik, tetapi Aidan tetap berlaku semaunya terhadap Ananta dan dingin kepadanya, Ananta juga tidak terlalu mempedulikannya. Karena ia berfikir bahwa ia dengan Aidan hanya dekat karena orang tua mereka dekat. Ia tidak menyukai Aidan karena sifatnya yang terlalu dingin dan tidak mempedulikan orang lain.
"Nta, dateng ke rumah gue yah. Ada party di rumah." Kata Amora.
"Iya." Jawab Ananta.Malam nya, ia berdiri di depan rumah sambil menunggu taksi online yang sudah di pesannya. Dan ia terkejut karena yang datang Aidan, mau tidak mau ia harus menuruti kata Aidan.
"Kenapa sih, lu itu selalu ngerepotin orang?" Kata Aidan tetap dengan gayanya.
"Ha? Lu jemput gue karena disuruh?" Kata Ananta.
"Iyalah, sama mama gue yang udah kayak mama lu." Jawab Aidan sedikit meledek.
"Oh iya, kita berdua doang?" Tanya Ananta.
"Nggak." Jawab Aidan sambil menunjuk seseorang di belakang malas.
Ananta menengok ke belakang dan terkejut, di belakang ada Abi, teman Aidan.
"Hai." Sapa Abi dengan senyum yang terpajang di bibirnya.
"H-hai.." Jawab Ananta dengan wajah bingung.
"Jangan liat kebelakang melulu, nanti suka lu sama gue.." Ledek Abi.
"Idih." Kata Ananta dengan nada jijik.
"Hahaha." Abi tertawa.
Ananta kembali memandang ke depan. Diluar ada hujan di langit senja, seketika tanpa sadar Ananta mengucapkan kalimat yang berupa puisi.
"hujan...
di langit senja...
Begitu indah...
jika ditambah pelangi...
Matahari seperti takut kehilangan... siangnya...Mungkinkah matahari tak mau ada kehadiran malam?...
Matahari terlalu takut jika ada malam...
Matahari mau untuk selalu menyinari bumi...Menyinari dari kejauhan...
Menyinari dengan diam, namun tampak... Ia tetap bersinar walaupun ada yang tak suka dengan sinarnya...Ia tak mempermasalahkan itu...
Ia tetap tersenyum, walau banyak yang mencibirnya....Indahnya itu, indahnya ciptaan tuhanku itu...
Aku sangat menyukainya...
Hujan, pelangi, dan senja..." Kata Ananta.Aidan dan Abi terkesima dengan puisi Ananta.
"Wihhh, li ada bakat jadi puitis juga yh.." Kata Abi sambil bertepuk tangan.
"Apaan sih.." Kata Ananta malu.
"Udah ah, fokus." Kata Aidan.Beberapa jam kemudian, Ananta keluar dari rumah Amora. Ia tak tahu kalau Aidan dan Abi menunggunya hingga ia pulang.
"Lu nunggu gw?" Tanya Ananta.
"Iya, masuk." Kata Aidan.
Ananta mengangguk, ia membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil.Ia melihat ke arah belakang, masih ada Abi, tapi ia tengah tertidur. Selama perjalanan mereka, sunyi, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka masing masing. Itu terjadi sampai Ananta sampai di rumahnya, sampai Aidan masuk ke rumahnya untuk tidur, dan Abi tetap tinggal didalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Fiksi RemajaTerdapat seorang wanita muslimah yang mengidap suatu penyakit. Yang bertemu dengan seorang lelaki yang cool tetapi perhatian.