Sinar matahari pagi menerobos masuk kedalam kamar Ananta. Ananta tengah bersiap untuk pergi kesekolah."Assalamualaikum, selamat pagi putri bunda.." Bunda mengucap salam.
"Waalaikum salam, bundaku.." Jawab Ananta.
"Sarapan dulu yuk," Ajak bunda.
"Iya, bunda duluan yah.. aku masih prepare." Jawab Ananta.
"Ya udah.. Bunda kebawah dulu yahh.. Assalamualaikum.." Kata bunda.
"Waalaikum salam" Jawab Ananta.Setelah ia sudah selesai berkemas, ia turun kebawah dengan membawa tasnya.
"Selamat pagi semua.." Ananta memberi salam.
"Pagi.." Jawab ayah.
"Ya udah, sarapan dulu yuk.." Ajak bunda.Ananta mengangguk, dan mereka pun sarapan bersama. Setelah 20 menit, sarapan selesai. Dan Ananta meminta izin untuk pergi ke sekolah.
"Ayah, Bunda..aku pergi dulu yah." Kata Ananta.
"Iya, hati hati yah.." Jawab Bunda.
"Assalamu'alaikum.." Kata Ananta mencium tangan bunda dan ayah.
"Waalaikum salam." Jawab bunda dan ayah hampir bersamaan.Ananta pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum. Meskipun ia terlahir dari keluarga yang berada, ia selalu diajarkan untuk sederhana dalam hidup didunia. Karena hidup didunia itu bersifat sementara, kata bunda Ananta suatu hari. Jadi, setiap pergi ataupun pulang sekolah, Ananta selalu menaiki angkutan umum. Ketika ia melihat ada angkutan umum, ia melambaikan tangannya agar angkutan itu berhenti. Dan ja pun menaiki angkutan itu, sekitar 15 menit perjalanannya pergi ke sekolah. 15 menit kemudian, ia turun dan membayar angkutan itu.
"Assalamualaikum, guys.." Ananta mengucap salam.
"Waalaikum salam.." Jawab Amora dan Astrid bersamaan.
"Kalian baru sarapan?" Tanya Ananta.
"Enggak kok, kita cuma mau ngemil aja." Jawab Astrid.KRINGGG....
Bel berbunyi pertanda masuk sekolah.
"Strid, masuk yuk.." Ajak Ananta.
"Ayo.." Astrid menyetujui.
"Kita duluan yah, Mor.." Kata Ananta.Amora mengangguk dan Astrid, serta Ananta pergi ke kelas mereka. Tak lama ketika mereka sampai, Bu Diah masuk kedalam kelas membawa seorang murid baru. Sang murid baru itu menjadi pusat perhatian kelas saat itu. Ketika Ananta menyadari kalau sang siswa baru itu adalah orang yang bajunya dibuat kotor olehnya, Ananta menunduk dan tidak mau melihat kearah guru, ataupun Aidan.
"Kamu boleh memperkenalkan diri.." Tawar bu Diah.Aidan mengangguk,
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,"
"Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh."
"Perkenalkan nama saya Aidan Adnan Syarief, kalian bisa panggil saya Aidan. Saya pindahan dari Bandung." Jelas Aidan.
"Ananta? Kamu kenapa?" Tanya bu Diah.
"Ha? Hmmm, nggak apa apa kok." Jawab Ananta masih dalam keadaan menunduk.
"Kalau nggak kenapa napa, kok nunduk terus?" Tanya bu Diah lagi.
"Hmm, nggk apa apa bu," Jawab Ananta.
"Ya sudah, sekarang kamu angkat kepala kamu!" Kata bu Diah.Ananta ragu, tapi dia dipaksa oleh bu Diah dan Astrid. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya, Aidan amat sangat terkejut ketika melihat Ananta. Gadis yang membuat dia terlambat daftar sekolah. Aidan memasang wajah jengkel, Ananta yang melihat wajah Aidan langsung membuang pandangan ke arah lain.
....
"Nta, tadi lo kenapa?" Tanya Astrid.
"Dia itu, cowok yang bajunya kotor gara-gara gue"Nta, tadi lo kenapa?" Tanya Astrid.
"Dia itu cowo yang bajunya kotor gara-gara gue, jadi gue kaya gitu..dia aja tadi pas liat gue langsung melotot. Matanya ampe keluar." Jelas Ananta dengan wajah over takut."Ha ha ha.."Astrid dan Amora tertawa melihat ekspresi Ananta.
"Kok ketawa?" Tanya Ananta bingung melihat teman-temannya tertawa.
"Lo lucu." Jawab Amora denga sisa ketawanya masih terdengar.Mata Ananta terbelalak ketika melihat Aidan ke kantin, matanya mengikuti kemana gerak tubuh Aidan.
"Astaghfirullah..itu dia, ke kelas yuk." Ajak Ananta ketakutan.
"Ahh, nggak mau..makanan gue belom abis." Tolak Astrid.
"Udah sih, Taa. Kalo dia ngerti agama, pasti bakal maafin lo kok." Jelas Amora.
"Ya udah, gue tunggu sini." Ananta pasrah.Aidan duduk berlawanan arah dengan Ananta, ia terus menatap tajam Ananta, ia terus melotot ketika menatap Ananta. Ananta yang melihat Aidan menatapnya langsung memilih menunduk, karena takut melihat wajah Aidan yang kelihatannya ganas.
KRINGG..
Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa yang ada dikantin berlarian meninggalkan kantin, kecuali yang masih tersisa ada Ananta, Astrid, Aidan, dan Fauzan. Mereka semua satu kelas.
"Ananta.." Panggil Aidan.
Ananta yang dipanggil itu masih takut, ia gemetar, ia memegang erat tangan Astrid.
"Heh, lo denger nggak gue panggil?" Tanya Aidan yang tiba-tiba berada didepan Ananta."Hah? I..iya? K..kok lo tau na..nama g..gue?" Suara Ananta terbata bata.
"Tahulah, lo tadi di kelas yang ditegur sama bu Diah. Gue nyimak." Jawab Aidan.
"Oh." Ananta tak memiliki kata-kata lain.Dengan santainya Aidan meninggalkan Ananta begitu saja dikantin. Ananta dan Astrid berjalan dengan cepat agar tak terlambat masuk ke kelas. Karena saat itu pelajaran guru killer, namanya pak Zammil, biasanya dipanggi pak Zail. Untungnya ketika Ananta dan Astrid datang, pak Zail belom datang, jadi mereka langsung duduk yang ditempatinya. Pak Zail adalah guru biologi, yang paling tidak suka anak muridnya datang terlambat, atau minta izin ke toilet.
"Baik, anak-anak. Sekarang bapak akan memberitahu kelompok kalian." Kata pak Zail. Masing masing kelompok terdapat 4 orang siswa. Setelah semua mendengar kelompoknya, Ananta terkejut, karena ia satu kelompok dengan Aidan. Ananta was was, ia takut. Tapi apa boleh buat.
"Kita mulai kerja kelompoknya hari sabtu besok." Kata Ananta ke semua teman sekelompoknya.
"Dimana?" Tanya Fauzan.
"Dirumah Aidan aja." Usul Astrid.
"Nahhh, gue setuju." Ucap Fauzan.Sebetulnya Ananta menolak, kalau kerja kelompoknya itu harus dirumah Aidan. Tapi, apa boleh buat? Ia terpaksa, karena teman-temannya menyetujui itu. Ia menunggu Astrid menjemputnya, tak berapa lama, Astrid pun datang. Ia tidak turun, karena waktunya sudah mepet.
"Lo tau rumah si mata serem?" Tanya Ananta ke Astrid.
"Hah? Mata serem? Siapa?" Astrid balik bertanya.
"Itu si Aidan Adnan Syarief..." Jawab Ananta.
"Ohhh, tau. Kan kemaren dia ngasih tau." Jawab Astrid.
"Oh." Respon Ananta.Hening selama perjalanan itu, hanya terdengar suara musik dari radio mobil. Ananta memikirkan bagaimana ia bekerja, kalau ada orang yang ia tidak sukai. Akhirnya ia berusaha enjoy. Ketika sampai, jantung Ananta mendadak sakit. Ia bisa menahannya sedikit.
Tok..Tok..Tok..
"Assalamualaikum." Astrid memberi salam.
"Wa'alaikum salam." Jawab Mama, sambil membuka pintu.
"Ehh, kalian? Mari masuk.." Ajak Mama Aidan. Saat itu Ananta masih menahan sakit di dadanya. Ia terus memegangi dadanya yang semakin sakit. Ananta dan Astrid berjalan mengikuti kemana Mama Aidan itu pergi. Dan ketika sampai diruang tamu.. Ananta terjatuh.BRUK..
#sorry yah cerita nya masih gak jelas 😄😃
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen FictionTerdapat seorang wanita muslimah yang mengidap suatu penyakit. Yang bertemu dengan seorang lelaki yang cool tetapi perhatian.