PAGI BARU
Pagi ini Aidan tengah bersiap untuk pergi ke sekolah, setelah selesai, ia keluar dan didapatnya Mama Lail tengah berdiri di depan kamarnya.
"Mama ngapain?" Tanya Aidan.
"Nanti kamu pulang sekolah langsung kerumah tante Tika sekalian ajak Ananta pulang bareng." Kata mama Lail.
"Tapi mah.." Kata Aidan.
"Nggak ada tapi tapian, pokokny kamu harus dateng." Kata mama Lail memotong kalimat Aidan.
"Iya." Jawab Aidan lesu lalu turun ke bawah untuk makan.
"Ya udah." Kata mama sedikit tersenyum.Setelah sarapan, Aidan pergi ke sekolah, ia menaiki mobilnya. Ia sampai digerbang dan memarkirkan mobilnya.
Lalu, ia pergi menemui Ananta."Nanti pulang bareng." Kata Aidan.
"Lho? Kan lu mau ngerjain tugas." Kata Ananta.
"Disuruh mama." Kata Aidan.
"Hmmmm, ya udah deh." Kata Ananta.KRINGG...KRINGG...
Bel pulang sekolah berbunyi, Aidan sudah menunggu Ananta dari tadi, tetapi Ananta tidak juga muncul. Dan beberapa menit kemudian barulah Ananta datang bersama Amora dan Astrid.
"Lama banget." Kata Aidan nadanya sedikit protes.
"Maaf." Kata Ananta.Ananta masuk, sedangkan Astrid dan Amora berlalu begitu Ananta masuk kedalam mobil.
"Emang tante Lail mau ngapain sih?" Tanya Ananta.
"Nggak tau." Jawab Aidan.
Setelah itu, perjalanan mereka kembali diisi dengan kesunyian."Assalamu'alaikum.." Kata Ananta mengucap salam.
"Wa'alaikum salam." Jawab bunda sambil membukakan pintu.
"Ehhh, kalian. Masuk.." lanjutnya.
Ananta masuk dibuntuti Aidan, lalu mereka duduk di sofa.
"Mama mau ngomongin apa sih?" Tanya Aidan.
"Gini sebenarnya mama sama bunda itu pernah janji. Kalau kita punya anak yang lawan jenis, dan seumuran, kita akan menjodohkan mereka. Dan disini, mama punya Aidan dan bunda punya Ananta, kalian seumuran jadi kita akan menjodohkan kalian." Kata mama Lail.
"Apa? Janji? Jodoh? Kita?" Kata Ananta dan Aidan bersamaan.
"Iya, jadi kalian mau nggak?" Tanya bunda.
"Kayaknya nggak deh, bun." Kata Aidan.
"Aku juga." Kata Ananta dengan nada rendah.
"Ya udah.." Kata bunda lesu.
"Maaf." Kata Aidan disusul Ananta, lalu mereka pergi dari tempat itu.
"Gimana nih?" Tanya mama Lail.
"Sudah tenang, aku tau Ananta, dia akan sedih bila melihatku kecewa." Kata bunda tenang.
"Oke." Kata mama Lail.Dikamar Ananta berfikir, bagaimana kalau bundanya kecewa? Ia paling tidak suka bila melihat bundanya kecewa. Jadi, ia berfikir untuk menyetujui perjodohan itu.
"Bunda, aku mau nerima perjodohan itu." Kata Ananta dalam kamar.
"Bener? Alhamdulillah." Kata bunda bahagia sambil mengusap kedua tangannya ke mukanya.
"Tapi, aku nggak tau Aidan mau apa nggak." Kata Ananta.
"Sudah tenang, mama Lail akan membujuk Aidan." Kata bunda.
"Oke." Kata Ananta pergi meninggalkan bunda.Lalu, bunda pun langsung menelepon mama Lail.
"Halo, Lail?" Kata bunda.
"Iya, ada apa?" Tanya mama Lail.
"Ananta setuju perjodohan itu." Kata bunda dengan nada bahagia.
"Benar? Alhamdulillah." Kata mama.
"Ya udah sekarang, kamu bujuk Aidan untuk menerima perjodohan itu." Kata bunda.
"Oke, aku akan bujuk anak itu." Kata mama.
"Ya udah, udah dulu, yah. Assalamu'alaikum." Kata bunda.
"Wa'alaikum salam." Jawab mama.Bunda menutup percakapan mereka di telepon. Sebenarnya, perjodohan itu hanya mama Lail, bunda Ananta dan Aidan, sedangkan yang lainnya belum tahu. Itu memang disengaja oleh bunda dan mama Lail, mereka takut ayah Michelle dan papa Ali tidak setuju atas keputusan mereka.
Sedangkan dirumah Aidan, mama Lail masih berusaha membujuk Aidan."Sudahlah, kamu terima aja." Kata mama Lail menyusul langkah Aidan.
"Aku nggak mau, mah." Kata Aidan.
"Kamu coba dulu, nanti kalo nggak cocok baru kita batalion perjodohan ini." Kata mama terus mengikuti langkah Aidan dibelakangnya.Aidan membalikkan tubuhnya, yang membuat mama Lail hampir bertabrakan dengannya.
"Kalo mau berhenti bilang mama dulu, dong." Kata mama dengan wajah sedikit kesal.
"Oke.." Kata Aidan.
"Oke?"
"Aku mau terima perjodohan ini, tapi mama harus ngasih waktu buat aku, aku akan setuju kalo aku cocok sama Ananta, dan aku nggak akan setuju, kalo aku sama Ananta nggak cocok." Kata Aidan.
"Bener? Oke, mama akan kasih kamu waktu selama 2 bulan. Untuk mencocokkan kamu dengan Ananta." Kata mama Lail.
"Oke, 2 bulan." Kata Aidan, lalu pergi menuju kamarnya.Dibelakang, mama melihat Aidan berjalan, dan senang akhirnya putranya itu menyetujui perjodohan yang dibuat olehnya. Ia ingat, ia harus memberi kabar ke bunda.
"Tik, Aidan setuju dengan perjodohan ini." Mama Lail mengabarkan lewat sms.
# maaf yah part nya pedek pendek 🙏🙏😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen FictionTerdapat seorang wanita muslimah yang mengidap suatu penyakit. Yang bertemu dengan seorang lelaki yang cool tetapi perhatian.