6 : Hujan aku mengeluhkanmu

715 22 1
                                    

Hujan, hari ini aku mengeluhkanmu. Kenapa kamu turun pada waktu yang tidak tepat?

Saat itu, aku sedang diperjalanan pulang. Dan hujan mengguyur ditempat aku berada saat itu dengan sangat lebat.

Mungkin memang aku mengeluhkanmu, hujan. Tapi aku juga bersyukur saat kamu turun pada waktu sore itu. Diperjalanan pulang, aku diguyur hujan, aku tidak memakai semacam jas hujan ataupun payung. Temanku juga, padahal dianya ada jas hujan, tapi cuman satu. Katanya gini "Aku cuman ada satu, nanti kalau aku pakai kamunya gimana? Enggak apa, gini aja, kita hujan-hujanan bareng." ah, baik bangetkan dia:)

Dan, waktu perjalanan pulang. Aku lihat ada ibu-ibu digoncengin ama temen atau siapanya lah enggak tahu. Ibu-ibu gendong anak kecil mungkin sekiranya umur 1 tahun atau kurang gitu. Ibunya itu, padahal ada jas hujan, tapi enggak ada dipakai. Malahan ibunya lepas jas hujan itu buat nutupin anaknya biar enggak kena hujan. Memang benar ya, kasih ibu sepanjang masa. Dia rela keujanan asal anaknya baik-baik aja.

Cobalah bernostalgia tentang ibumu. Dulu, waktu kita kecil ibu enggak pernah mau kita kenapa-kenapa ibu selalu duluin kita daripada dirinya sendiri. Semua selalu kita dulu, baru dirinya. Oh ayolah, tapi apa? Saat kita udah besar, kita kadang marah-marah, bentak-bentak, kadang juga malu jalan sama mereka? Iya apa enggak? Iya kan?

Allah itu maha mengetahui segalanya. Bahkan Allah mengistimewakan seorang wanita. Termasuk ibu kita.

Hari ini, hujan turun. Banyak kisah yang aku lihat yang terjadi dijalan.

Aku ingin bertanya. Apa kalian sayang pada ibu kalian?

Quotes :

Hujan, kamu turun lagi.
Dan aku mengingat lagi, mengingat kisah yang telah lenyap.

Surabaya.
Jumat, 18 November 2017
Surabaya, waktu itu hujannya lebat. Banjir juga, dan banyak kisah yang aku ambil tentang hujan.
Termasuk tentang kasih sayang seorang ibu.

Setiap Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang