14 : Perpisahan

338 14 0
                                    

Masa kecilku...

Aku sedang rindu, rindu tentang hal indahnya dulu bermain ditengah guyuran hujan. Sungguh, dulu hujan adalah anugerah yang selalu kutunggu.

Bermain di tengah genangan hujan itu menyenangkan sekali. Memang benar tidak ada yang lebih menyenangkan dari hal itu.

Dan, untuk masa sekarang...

Ku minta, jangan pernah meninggalkan masa lalu. Masa lalu di hari kecilku, masa lalu di tengah perkumpulan dengan orang baru. Apapun semua tentang masa lalu ku.

Hujan, aku pernah berharap di tengah malam dan sunyi nya dunia ini.

Berharap tentang tidak adanya perpisahan di saat adanya pertemuan. Nyata apa, hujan? Saat pertemuan menemukan kita, seolah perpisahan siap menjadi pemisah kita. Harapan itu hanya sekedar harapan, hancur tak ada artinya.

Maaf, bila aku terlalu mudah berharap akan suatu hal yang tidak pasti.

Memang benar, nyata berharap pada manusia itu tidak ada artinya. Sebab, tempat berharap yang nyata itu hanya pada sang pencipta.

Aku sudah mengetahuinya, lantas apa? Aku tetap melakukan kesalahan dengan terus berharap pada manusia.

Aku sadar pula, bila hadirnya pertemuan pasti juga hadirnya perpisahan.

Aku tidak menyalahkan siapapun. Sebab, tidak ada yang salah dari semua ini. Memang inilah takdir yang sudah di gariskan.

29 Desember 2017
Saat itu, jujur perpisahan membuat air mata ini jatuh dengan sendiri nya. Bahkan, rasanya untuk menghentikan saja sulit.
Kalian tahu, perpisahan itu menciptakan kesedihan tersendiri dalam hidup ini.

Setiap Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang