9 : Perihal hujan dan rindu

857 16 3
                                    

Perihal hujan dan rindu, yang sama-sama hadir disaat yang tidak menentu.
Datang tanpa berkabar dan pergi tanpa berpamit.
Hujan dan rindu, jangan datang dan pergi semau-mu.
Sebab logika dan perasaanku tidak bisa menerima perihal serumit itu.

•••

Membahas tentang hujan dan rindu. Ayolah, sebenarnya aku tidak ingin membahas tentang rindu. Tapi mau bagaimana lagi? Rindu ini sudah mulai berkelana dan waktunya dia untuk berlabuh ditempatnya.

Tentangmu, rindu. Perihalmu itu cukup menyakitkan bagiku. Kamu tidak tahu, bagaimana rasanya menahan rindu ini. Bagaimana rasanya merindukan orang yang tidak pernah merindukanku. Kamu tidak akan pernah tahu, rindu. Sebab kamu itu, hanya bisa hadir dan membuatku tersakiti. Maaf saja, aku tidak membencimu tapi aku tidak suka jika kamu hadir diantara hidupku.

Tentangmu, hujan. Perihalmu cukup membuatku bersyukur. Kamu memberikan apa yang tidak bisa orang lain berikan padaku. Hujan, tetaplah menjadi dirimu. Jangan pernah berubah walaupun banyak yang membencimu. Sebab kamu tahu hujan, hidup itu tidak akan seru bila tidak ada yang membenci.

Rindu, jika kamu baik padaku. Mengapa kamu selalu membuatku rindu pada orang yang tidak pernah merindukanku?

Dan hujan, kamu memang baik padaku. Tapi terkadang kamu sama seperti rindu, datang tak berkabar dan pulang tak berpamit.

Hujan dan rindu, kedua perihal yang sering tiba bersamaan. Dan sering membuat logika dan perasaanku tak terarah.

Untuk hujan dan rindu. Kalian memang selalu sehati dan aku salut dengan kesehatian yang kalian miliki.

Surabaya.
28 November 2017.
Suhu 25°
Berdiam diri dikamar dan merenung.

Setiap Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang