12 : Hujan dan luka

409 13 0
                                    

Hujan...

Saat ini aku sedang terluka. Dan, kamu mengerti. Kamu turun untuk menyemangati ku. Ku ucapkan terimakasih.

Kamu hanya tahu, aku sedang terluka. Tapi, kamu tidak tahu. Apa penyebab diriku terluka?

Hujan, cukup saja kamu tahu aku terluka. Jangan tanya penyebab nya. Aku takut kamu menyakiti orang itu dengan gelegar petir.

Aku takut petir marah. Dan, membuat dia yang melukai ku merasa ketakutan.

Hujan, sungguh... Aku tidak pernah membenci orang yang melukai diriku. Karena aku tahu, kebencian hanya menimbulkan dendam semata. Maka dari itu, aku tidak membenci dia yang melukai ku.

Aku hanya berharap, dia sadar. Bila yang melukai akan di lukai dikemudian hari.

Aku sudah sedikit sembuh dari luka ini. Terimakasih hujan, sudah turun untuk menyemangati ku.

Aku suka kamu, hujan. Jadi jangan takut aku membencimu. Sebab, banyak orang yang menunggu kehadiranmu. Bukan aku saja. Banyak sekali orang yang menunggumu.

Terimakasih, sudah menjadi anugerah terindah yang ku miliki.

Catatanku untuk hujan:

Hujan, kamu adalah kebahagiaan untukku dan untuk orang yang menunggumu.

Surabaya.

Minggu, 17 Desember 2017.
Aku sudah sedikit sembuh dari luka')

Setiap Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang