Sesal~Reinardan

13 2 0
                                    

~persahabatan itu bukan diukur dari berapa lama kita bersama tetapi dari bagaimana kita berjuang bersama~

Ardan berjalan dengan senyum yang masih menggantung di bibirnya. Walaupun uang sakunya masih dipotong dan uang simpanannya berkurang tetapi Ardan tetap tersenyum.

Ardan terus berjalan hingga sampai di depan kelasnya dia bertemu dengan dua peliharaan kesayangannya. Dengan gemas Ardan mencubit pipi Bobi yang terlihat lebih berisi.

"Ihhh emesnya sama Bobi." Ucap Ardan gemas dan tersenyum hingga membuat matanya menyipit.

Bobi hanya melongo melihat Ardan yang seperti itu, sampai Ardan sudah melepaskan cubitannya dan melenggang masuk ke dalam kelasnya. Bobi masih diam. Aneh. Satu kata untuk Ardan kali ini. Ardan terlihat sangat bahagia.

Angga yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan tak percaya jika Ardan bertingkah seperti itu.

"Ngga itu tadi Ardan kan?" Tanya Bobi memastikan.

"Tauk deh, jadi lengkong banget tu anak." Jawab Angga pelan.

Ardan sudah duduk ditempatnya, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang yang sangat dia rindukan walaupun orang itu tidak merindukannya. Tapi nggak papalah namanya juga usaha.

Bobi dan Angga mendekati Ardan. Bobi duduk di depan Ardan sedangkan Angga duduk di samping Ardan, tetapi Ardan sama sekali tak menghiraukan kedatangan kedua sahabatnya, dia masih asik menatap ponselnya menunggu getaran di ponselnya.

"Lo napa sih Dan? Uang saku lo udah dibalikin sampe lo seemmmm...."

Angga tidak meneruskan kata-katanya. Mulutnya telah ditutup oleh tangan kiri Ardan membuatnya diam tetapi tatapan mata Ardan masih setia kepada ponselnya. Bobi yang melihatnya hanya diam, dia memikirkan apa yang terjadi terhadap sahabatnya yang satu ini. Bobi mulai membuka mulutnya untuk mengeluarkan suaranya tetapi lagi-lagi tangan kanan Ardan juga menutup mulutnya.

"Bentar kalian diem ya... satu.... dua... ti..."

Drrrrttttt Drrrrttttt

"Nah akhirnya, horas!!! Chat gue di bales sama ayang Rere." Sorak Ardan senang sendiri, Bobi dan Angga menatap tak percaya terhadap Ardan.

"Ngga gue rasa ni anak emang udah nggak waras." Ucap Bobi menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bobi cemburu ya?" Tanya Ardan menoel bahu Bobi yang membuat Bobi risih setengah mati.

"Gue gigit juga lu Dan." Ancam Bobi yang sudah berdiri.

"Jijik deh Bob." Sela Angga bergidik ngeri melihat Bobi yang akan mendekati Ardan.

"Tau nih si Bobi mainnya gigit-gigitan, digigit singa aja larinya kejer." Ucap Ardan mengompori.

Ardan kembali menatap ponselnya, dia membuka pesan dari Reina, walaupun hanya pesan singkat tapi dia bahagia karena sekarang dia lebih dekat dengan Reina.

Calon pacar

Ayang Rere

Jijik

Apa? Cinta? Aku juga cinta kamu.

Tabok juga lu

Mau dong ditabok sama Reina

G mt smph

Kan nulisnya gitu lagi mana bisa gue baca

Lu anak balita apa?! kaya gitu nggak bisa baca

ReinardanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang