Chapter 2 : Zea crolina victor

456 25 4
                                    


Namaku... Zea Crolina Victor.

Aku dilahirkan di dunia yang berbeda , maksud duniaku berbeda, banyak masalah yang menghadapi ku dan keluarga ku VICTOR.

Setiap hari aku mendengar kata kata kasar yang di lontarkan oleh kedua orang tua ku. Setiap masalah kedua orang tua selalu menghantui ku setiap malam lagi,lagi,dan lagi..

Aku disini menjadi anak tunggal dari Andreas Michiels Victor dan Marie Monalisa Victor. Sekarang aku berusia 12 tahun.
Kehidupanku tidak ada yang berubah semenjak orang tua ku saling membenci, karena perselingkuhan yang membuat mereka seperti itu.
Dulu mereka saling mencintai dan menyayangi.

Ayahku yang memulai semua ini terjadi karena ada wanita jalang yang mengiginkan harta ayahku. Dan bodoh nya ayahku terperangkap jebakan nya si wanita jalang.

Ibu ku selalu sabar menghadapi nya. Karna ibu ku selalu mencintai ayahku. Tapi ayahku sekarang malah sebalik nya. Ayahku benar benar Brengsek dia bermuka dua. Di depan ibu ku dan aku dia selalu menyiksa aku dan ibuku yang sama sekali tidak bersalah. Terkadang..... dia membentak ku. Sedangkan di depan para karyawannya dan si jalang, selalu terlihat begitu sopan, manis terhadapnya.

Sampai usia ku beranjak 13 tahun,ibuku meninggalkan ku dan ayahku begitu saja,tanpa mengucapkan apa apa. Dan aku harus tinggal bertiga dengan ayahku,dan si jalang. Aku harus bertahan dalam situasi seperti ini meskipun aku harus menjadi pembantu di rumahku sendiri.

Hari demi hari..

Aku selalu di bentak,di siksa,sampai aku mengeluarkan darah yang tidak sewajarnya terhadap anak remaja di seusiaku.

Dimulai hari itu aku sudah merasa seperti orang gila, selalu menangis,bergumam tidak jelas,menari di atas kasur, karna aku tidak tau harus berbuat apa lagi, dan aku cape dengan semua tingkah ayahku.. aku kangen dengan masalalu ku yang belum adanya si wanita jalang. Pintu kamar ku di kunci oleh ayahku dari luar.dan jendela yang tertutup dengan gorden yang kumuh seperti aku yang sudah di kurung 2 tahun di dalam kamar. Dengan makanan yang selalu lewat dari pentilasi berdebu yang disediakan oleh pembantuku.

*kamar Andreas*

"Mas.. akhir akhir ini aku sering melihat zea seperti orang gila,apa sebaiknya kita membawa zea ke rumah sakit jiwa?" ucap Marsel si wanita jalang
"orang gila bagaimana sayang?" ucap Andreas
"iyah gitu mas.. bergumam tidak jelas menari nari di atas kasur gitu deh pokoknya aku takut mas.."sambil merengek tidak jelas
"iyah udah sayang.. besok kita bawa zea ke rumah sakit jiwa"ucap Andreas sambil mengusap wajah si wanita jalang Marsel.

Dan akhirnya aku dibawa ke rumah sakit jiwa, tanpa ada penolakan dari ayahku.

HITAM PUTIH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang