Chapter 7 - Sisi Lain Gio, Aktor Terbaik Tahun Ini

2.4K 136 2
                                    

"Uhuk uhuk uhuk...ehem!" aku mendeham keras.Aduh tenggorokanku sakit banget. Gimana enggak? Sudah seminggu ini aku menonton pertandingan basket tim sekolahku di acara Cup SMA 1,dan Gio menyuruhku menontoninya, bukan hanya menontoninya,tapi juga meneriaki namanya! Padahal gak ada aku juga ada Kaila cs juga Stephie ada kok yang setiap neriakin namanya.Ya sih, mereka dihindari Gio.

Aku kembali ke tempat dudukku di sebelah Gibang. Sebentar lagi pertandingan final antara sekolahku dengan tuan rumah akan dimulai.

Aku bisa melihat Gio,Dimas, dan yang lainnya sedang melakukan pemanasan. Aku benar-benar muak sama kelakuan Gio, kenapa juga sih banyak cewek-cewek yang suka banget dengannya? Aku dengar-dengar sih Gio banyak fans dari kelas satu sampai kelas tiga. Ah,andai saja mereka tahu dalemnya Gio kayak apa.

Gibang bilang banyak banget cewek-cewek yang iri sama aku, apalagi di pertandingan yang kemarin-kemarin hampir di tiap Gio memasukan bola, dia pasti langsung melihatku lalu berkata, "this is for you","buat kamu","see?" sambil menunjukku. Aku sih hanya bisa tersipu. Juga merasakan tatapan iri dari banyak cewek-cewek. Kalau saja cewek-cewek ada di posisiku, pasti mereka bakal berpikir sama dan gak bakal iri padaku.

"Inget gak sih lo?" kata Gibang. "Tahun lalu kita nonton pertandingan final kayak gini juga,tapi yang lo tontonin itu...Dimas"

Aku menunduk. "Udah dong,Bang" aduh suaraku makin serak.

"Seksi amat suaranya" ledek Gibang. "Wey mulai!Nasional!!!" seru Gibang disambut dengan supporter dari sekolahku.

Suaraku makin sakit meneriaki nama Gio. Gak hanya karna itu sih, tapi memang pertandingannya seru sekali. Aku jadi heboh sendiri karnanya. Sudah quarter empat,skor 76-78 sekolahku sedikit tertinggal. Tapi memang sejak tadi skor selalu berganti-ganti.Di menit kelima quarter empat Gio mencetak three point,GIOOOOOOOOOOO!!! Seruku.Eh? Lho?Giooooooo!!! Aduh suaraku... Aku mengguncang-guncang badan Gibang.Bang,bang,suara gue ilang!

Gibang melihatku bingung. "Kenapa sih lo? Cowok lo tuh three point!"

Suara gue! Suara gue! Seruku tanpa mengeluarkan suara.

Gibang menganga melihatku. "Lo kenapa sih?"

Ck!Aku mengambil handphoneku dan membuka aplikasi notes dan mulai mengetik, Suara gue ilang nih! Kemudian memberikannya pada Gibang.

"Ohahaha lo jadi gagu nih?Wakakaka" Gibang girang.

Aku memukul lengannya lalu mengetik lagi. Lo begitu ya bang,temen lagi susah juga!

Gibang tertawa lagi membacanya, "Ucuk ucuk kacian temen..." Gibang tidak melihatku lagi,dia melihat sesuatu yang membuat matanya membesar. "Eeeeeh"

Aku menoleh. Ya ampun!Gio dan Dimas berantem! Bahkan mereka bermain fisik,sampai pelatih kami turun segala pula. Gibang berlari ikut melerai mereka berdua.Ada apa dengan mereka?

Setelah dilerai, Dimas gak diturunkan lagi dalam pertandingan. Hasilnya sekolahku menang,tapi terasa sekali hambarnya. Aku menghampiri Gio, Gibang sudah ada disana,juga Dimas.

"Heeey" sapa Gio padaku.

Dimas mendekati kami. "Nya,kamu harus tahu tadi Gio bilang apa tentang kamu!Dia bilang kalo dia emang mau nguasain kamu dan kamu gampangan. Dia cuma main-main sama kamu!"

Apa?

Gibang menengahi, dia takut terjadi kontak fisik lagi. "Kanya suaranya lagi abis"

"Lo suara kamu abis?Kok bisa?" tanya Gio.

Kok bisa?Ini gara-gara elo kali! Batinku.

"Gak usah ngebullshit lo!" seru Dimas.

Gibang menahan Dimas. "Udah,Dim. Gak usah mulai lagi"

Pacar Lima Belas Juta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang