8

112 10 0
                                    

Author Pov

"Yes aku menang kan" ucap Rifki dengan bangga.

"Iya iya tau deh yang fans nya banyak mah beda" ucap Rania dengan malas sambil memutar kedua bola matanya.

"Hukuman nya apa ya? oh iya nanti malam kita jadi ya ke rumah mamah aku, jadi hukuman nya sekarang kita ke mall beli gaun karna nanti malam mamah sama papah mau ngadain pesta buat ngerayain anniversary pernikahan nya." ujar Rifki.

"Harus gaun ya? gak boleh apa pake kaos ama jeans?" tanya Rania.

Rifki terkekeh geli "Mamah sama papah aku ngundang teman teman bisnisnya makanya tema nya itu kayak elegan gitu lah" ucap Rifki yang masih terkekeh.

Rania memang tidak suka memakai gaun, dress saja ia tak pernah pakai. Kalau gaun hanya pada saat pesta pesta saja.

Rania memang suka pergi ke mall karna tujuan nya ke mall yaitu bermain di timezone.

Rifki pernah mengantarkan Rania ke mall, ia kira Rania akan menghabiskan isi dompetnya dengan berbelanja tetapi perkiraan ia salah. Saat sampai di mall Rania langsung menarik Rifki kearah timezone.

"Ki gaun aku juga banyak kok di rumah, jadi gak usah beli ya sayang uang nya" tolak Rania halus.

Rifki tersenyum "Enggak ada penolakan sayang"

Rania mencebikan bibirnya hingga maju beberapa senti. "Tuh bibir kenapa dimonyong monyongin? minta dicium? sini aku cium"

Cup

'First kiss gue omaygat mamiii!!!!' Batin Rania berteriak histeris.

Rifki mencium tepat di bibir Rania lalu ia menjilat bibir bawah Rania dan melepaskan nya.

Rifki tersenyum senang "Kenapa? first kiss?"

Rania belum sadar ia menatap kearah Rifki tak percaya. Rifki menghentikan senyum nya. Dalam hati Rifki, ia sudah tertawa geli melihat wajah Rania yang mematung.

Rifki gemas dengan Rania yang belum tersadar akhirnya ia mempunyai ide jahil. Rifki mengecup sekilas bibir Rania lagi.

Dan terbukti Rania tersadar. "RIFKI!!" teriak Rania.

Semua orang yang ada ditaman tersebut secara spontan menghentikan aktivitas nya dan menoleh kearah Rania yang tadi berteriak.

Rania salah tingkah sendiri karna teriakan nya tadi mengundang tatapan aneh dari pengunjung taman ini.

Rania menyembunyikan wajah merahnya di dada Rifki. Rifki memeluknya dari samping sambil tertawa geli melihat tingkah Rania.

"Malu ki" ucap Rania pelan sambil masih berada di dada Rifki.

Rifki tersenyum sangat manis "Gak usah malu kamu cantik kok, apalagi kalau lagi merona gini"

Yang tadi saja belum hilang malunya sudah ditambah dengan gombalan receh Rifki. "Receh"

Mereka berbincang bincang dicampur dengan canda tawaan. Terlihat sangat mesra.

Rifki melihat kearah jam tangan nya. "Ran kita ke mall yuk, beli gaun nya sekarang aja"

"Yaudah yuk" jawab Rania.

Lalu mereka berdua berjalan kearah mobil dan pergi ke mall untuk membeli gaun.

~~~
Rania Pov

Setelah gue sama Rifki sampe di salah satu mall di jakarta, gue sama Rifki langsung masuk ke mall itu.

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang