33

55 3 0
                                    

"Semoga aku adalah apa yg membuatmu tak ingin mencari lagi."

~~~

Hari ini Rania kembali bersekolah lagi karna dirasa badannya sudah mulai membaik. Tetapi Rania tak tampak semangat, mungkin karena tadi Rian sudah membuat moodnya hancur.

Sekarang ini SMA Merah Putih tepatnya di kelas XI-2 sedang dalam mata pelajaran Fisika. Rania sedari tadi tidak berpaling dari papan tulis yang ada di hadapannya ini dan juga Bu Azney.

Kalau Rifki, ia sudah menyenderkan kepalanya di bahu sang kekasih karna bosan. Ia tak mengerti dalam hal pelajaran Fisika. Sesekali juga ia menguap, untungnya bu Azney mempunyai masalah mata sehingga ia tak bisa melihat dengan jelas murid-murid di hadapannya ini sedang apa, tetapi ia akan dengan cepat menunjuk anak yang menurutnya adalah anak yang nakal dan tidak serius dengan penjelasan materi yang dia berikan.

Sedangkan Jaya, ia sudah tertidur di barisan kursi paling belakang tepatnya bagian pojok kanan. Hanya Jaya sendiri yang bisa tidur dengan santai saat di jam bu Azney ini. Jaya juga murid langganan para guru untuk dimarahi karna ia tidak ada kapok-kapoknya.

Bu Azney mulai mengelilingi murid-muridnya, ia berhenti tepat di meja Jaya. Ia membenarkan sebentar letak kaca mata minusnya. Ia lalu menghela nafas berat, ia menepuk pundak Jaya agar Jaya teebangun dari tidurnya.

Jaya menepis tangan yang menepuk pundaknya "Ah elah ganggu gue tidur aja!"

"Benar-benar anak ini?!" Batin bu Azney.

Bu Azney menjewer telinga Jaya dan hal itu membuat Jaya kesakitan sambil memegang tangan yang menjewernya. "Aduh sakit woi!-- Eh i-bu Azney yang imut,"

Bu Azney menatap tajam Jaya saat Jaya menyengir tanpa menyesali perbuatannya itu "Kamu iniii!! tidur saat saya sedang menerangkan?!!"

"Mampus aja gue mampus, ini jawab apaan oi?!" Batin Jaya.

Jaya menyengir kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang dirasa tak gatal sama sekali. Ia mengangkat jari telunjuknya dan jari tengahnya seperti membuat huruf 'V' ditambah dengan cengiran andalannya "Eheheh, kayaknya tadi saya tidur pas ibu masuk setelah lima belas menit baru saya tidur," Jaya menurunkan tangannya "Saya anaknya jujur itu bu, please bu jangan di hukum yah, masa cogan kek saya di hukum sih bu? kan engga banget."

Ibu Azney memutar bola matanya sambil menghela nafasnya berat "Nanti setelah pulang sekolah temui ibu di ruang guru, kali ini ibu tidak akan menghukum kamu."

Sontak Jaya langsung memegang kedua tangan bu Azney "Serius bu?! saya gak salah denger kan?"

Ibu Azney langsung melepaskan tangan Jaya yang sedang memegang tangannya lalu ia kembali ke meja di dekat papan tulis. Ia meletakan kaca mata minusnya di atas meja tersebut.

Jaya yang melihat itu langsung bangkit dan bergoyang-goyang ala goyangan dangdut. Karna saking senangnya sebab ia tak dihukum oleh ibu Azney. "Kalo masalah dipanggil ama dia, paling juga cuma dimarahin abis itu balik deh. Yuhuuuu!" Ucap batinnya senang.

Semua murid-murid langsung menahan tawanya saat melihat Jaya yang sedang berjoget ala goyangan dangdut itu. Sisi menggelengkan kepalanya menatap Jaya dengan lelah karna dia tak pernah kapok-kapoknya dengan ocehan para guru yang memarahinya.

HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang