4. Weekend

15 8 1
                                    

🌸🌸🌸


Hari ini adalah hari minggu. Hari yang paling disukai Adi, bahkan mungkin kebanyakan orang juga.

Karena hari itu Adi bisa terbebas dari buku – buku pelajaran sekolah yang membosankan. Coba saja pelajaran di sekolah itu digambarkan seperti buku komik yang disukainya. Bukankah itu akan menjadi menarik? Pasti ia akan menjadi pintar karena biasanya kita bisa mengingat apa isi yang diceritakan dalam komik walaupun hanya dengan sekali membaca.

Namun sepertinya sampai kapanpun keinginan Adi itu tak akan pernah terwujud.

Dan minggu pagi ini Adi sudah berdiri di depan rumah Binar. Mereka memutuskan akan berlari pagi. Adi yang mengajak Binar kemarin. Kebetulan Binar juga sedang tidak ada acara di hari minggu ini.

Memang jika hari minggu Adi dan Binar tidak pergi kemana – mana, mereka selalu menghabiskan weekendnya bersama.

Tak lama orang yang sedari tadi ditunggu Adi itu pun muncul. Binar juga sudah siap dengan setelan olahraga santainya dengan rambut yang dicepol asal.

"Udah siap?"

"Udah dong." Binar terlihat sangat bersemangat.

"Oke, ayo let's go!"

Mereka pun mulai berlari menyelusuri komplek dan jalanan.

Terlihat beberapa orang pun yang juga sedang berlari seperti mereka. diliriknya Binar sudah mulai terengah – engah. Sudah satu jam lebih berlalu mereka menghabiskan waktunya. Jarak mereka berlari pun sudah cukup jauh dari tempat tinggal mereka. Sesekali mereka berhenti untuk sekedar minum dan beristirahat sejenak. Lalu mereka kembali melanjutkan kegiatan lari paginya.

"Di...gue capek. Udahan ya larinya."

Binar sudah terlihat kelelahan. Keringat sudah mengucur di pelipisnya. Rambutnya yang dicepol asal itu kini semakin berantakan. Namun itu malah membuat nya terlihat cute. Juga mukanya yang memerah padam kontras dengan warna kulitnya yang putih.

"Lagian kita juga larinya udah jauh." Sekarang Binar sudah berjalan biasa. Ia sudah terlalu capek bila harus berlari lagi.

"Ulu..ulu..ulu...kasian sekali Binarnya Adi ini kecapekan." Adi mengacak rambut Binar gemas.

"Yaudah kita berhenti di depan supermarket sana." Adi menunjuk salah satu supermarket besar yang berada di seberang depan sana. "Mau beli cemilan?" tawar Adi.

"Ice cream!" Seru Binar setengah memekik.

Lalu Binar pun langsung menarik tangan Adi dan berlari kecil. Sepertinya setelah menyebutkan makanan itu membuat Binar mendadak menjadi bersemangat kembali dan melupakan rasa lelahnya beberapa detik yang lalu.

Adi hanya tersenyum geli melihatnya. Dengan dirinya yang masih terus ditarik lengannya oleh Binar.

"Ayo Adi, buruan. Gue yakin lo masih kuat buat lari." Ucap Binar yang sesekali sedikit terseok – seok bila terus menarik sahabatnya itu yang bebannya mungkin dua kali lipat dari berat badannya.

"Ini orang yang sama beberapa waktu lalu bilang capek? Semangat bener," sindir Adi.

Binar tidak menghiraukan perkataan Adi, ia malah meringis melihat dirinya yang berlari kecil sedangkan Adi yang hanya berjalan biasa. Namun sialnya langkah Adi itu bisa menyesuaikan dengan langkah dirinya.

Sesampainya mereka di supermarket, salah satu hal yang langsung Binar lakukan adalah buru – buru mencari letak makanan kesukaannya itu.

Dilihatnya Binar sudah pergi ngacir meninggalkan dirinya setibanya mereka masuk.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang