~Alicia Cemburu~

57 10 5
                                    

     Aku pun bergegas kembali ke kelas.Entah apa yang aku rasakan sekarang,mungkin ini yang dimaksud kata "cemburu". Tapi siapalah aku untuk berhak cemburu terhadap Bakti.Mungkin dia sudah lama mengenal gadis itu dibanding aku.

     Mungkin saat ini ramalan Bakti telah benar-benar terjadi padaku,hatiku jatuh padanya.Aku akui dia berhasil sekarang.Tanpa ia tau aku pun memendam rasa sayang terhadapnya.

#Dikelas..
     Aku yang tergesa-gesa masuk ke dalam kelas dengan wajah cemberut.Fania adalah sahabatku sejak kecil.Dia sangat mengetahui cerita hidupku kecuali tentang Bakti.

" Lic,ada apa?kok cemberut banget sih?cerita dong!"Fania bertanya.

"Mm,aku gak papa kok,cuma lagi kesel sama seseorang aja" jawabku.

"Kamu tuh ya masih aja ada rahasia yang kamu simpen dari aku,aku ini sahabat kamu dari kecil Lic.Aku tau tentang cerita hidup kamu.Tapi belakangan ini kamu agak tertutup sama aku"Fania sedikit kesal.

"Bukan gitu fan,emang gak ada masalah apa pun.Cuma ada yang gue suka belakangan ini.GUE SAYANG SAMA BAKTI!!" aku sedikit berteriak,untung saja tidak ada siapa pun di kelas selain kami berdua.

     Fania sangat kaget saat dia tau gue sayang sama Bakti.

"Apa Lic?bisa lo ulang?" dia kaget.

"Iya fan,gue sayang sama Bakti" jawabku sambil berbisik.

"Gimana ceritanya lo bisa sayang sama dia si cowok" TUKANG PHP"?"Fania terheran-heran.

"Cerita nya panjang fan"jawabku.

     Tiba-tiba Bakti masuk ke kelas dan mencariku.

" Lic?"

"Ya ada apa?" jawabku.

"Mau gak pulang sekolah aku anter sampe rumah?"tawarnya.

"Ya boleh aja kebetulan hari ini aku gak dijemput sama ayah" jawabku.

     Dia pun tersenyum manis padaku sambil mengelus rambutku.Aku pun menatap matanya yang seolah-olah sedang serius menatapku.Entah kenapa dia pun tertawa saat melihatku dan Fania yang berada disana pun ikut tertawa.

"Ada apa?ada yang aneh?" aku bertanya.

"Nih kaca,liat sendiri ada apa" jawab Fania sambil memberi kaca dan tertawa.

     Ooo ternyata rambutku sudah kacau karena Bakti.Aku pun ikut tertawa dan mulai merapikannya lagi.

BERAWAL DARI MODUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang