Happy reading guys...❤❤❤
.
.
.
.🍃🌹🍃
"Aku tidak tau entah apa yang salah denganku, tapi yang aku tau pasti, aku hanya ingin pergi dari perasaanku yang terus berilusi"
"Zahira Salsa Bunga"
🍃❤🍃Prolog.
Salsa tak pernah menyukai rasa sakit, dan rasa sakit yang paling aku hindari, ternyata mulai menyelinap dalam relung hati. Salsa tak pernah menyangka akan seterluka ini, saat orang yang paling ia sayangi setelah keluarga dan sahabatnya itu justru mengoyak rasa percayanya.
Salsa pikir ia akan menjadi wanita beku setelah ini, tapi siapa yang yang bisa menebak takdir Tuhan dengan pasti??
Lagi-lagi dia datang, tapi kali ini dengan menawarkan rasa yang tak lagi sama.
Apa dia pikir Salsa semudah itu untuk jatuh lagi padanya, Salsa tak ingin membuang kesempatannya untuk kembali pada rasa yang tak berpihak padanya.
****
Happy Readiiing yaa❤❤❤
Salsa tidak terlalu mempedulikan kedua sahabatnya yang sejak tadi terus menerus menggerutu. Tampaknya Kiky dan Melani sudah tidak bisa membendung rasa dongkolnya lagi. Tapi Salsa mencoba untuk mengabaikannya.
Gadis itu tetap menyibukkan diri pada buku catatan di depannya dan terus mengabaikan kedua sahabatnya yang sejak tadi tidak henti-hentinya berseru memanggilnya.
"Sal, lo itu terlalu baik apa gimana sih? Mau banget disuruh-suruh sama cowok tengil dan sok kegantengan kayak Dani gitu." ujar Kiky sambil melipatkan kedua tangannya emosi.
"Tau tuh, nggak sadar apa Sal, lo itu cuma dianggap babu doang sama Dani?" timpal Melani sewot.
"Ih, sumpah ya, emosi banget gue nasehatini lo Sal. Dengerin woi, dengerin!!" tambahnya lagi semakin kesal.
Salsa mengangkat wajahnya dan kini ia menatap kedua mata sahabatnya yang masih membelalak tajam. Dengan hati-hati, tangannya kembali membenarkan letak kacamatanya yang sedikit menurun.
Nerd, ya, itulah penggambaran yang sesuai untuk Salsa. Hanya saja ia tidak pernah ragu ketika menyuarakan apa yang tengah ia rasakan.
Salsa juga tidak pernah dibuly, hanya saja ia sering tidak terlihat oleh beberapa siswa di luaran sana. Banyak orang yang menilainya jutek terhadap orang-orang yang tidak begitu ia kenal.
Beruntungnya Salsa memiliki sahabat-sahabat yang baik, membuatnya merasa bahagia juga dibutuhkan.
Tapi untuk hari ini, jujur saja, Salsa merasa jengkel dengan kata-kata yang baru saja mereka keluarkan. Tidak bisakah mereka lebih mem-filter kata-katanya agar tidak terdengar menyakitkan?
"Apaan sih lo berdua, jangan ngomong gitu dong. Gue kan cuma berniat baik aja sama Dani." Salsa menjawab halus.
"Buat apa sih baik-baikin orang yang nggak baik sama lo Sal? Percuma tau nggak? Dani itu nggak tau terimakasih!!" ujar Kiky semakin sewot.
"Ky, jangan ngomong gitme please. Dia itu baik sama gue. Baik banget malah." Salsa berujar lembut.
"Alaah, udahlah Sal. Sekarang lo mau ikut kita ke kantin nggak?"
Kalau nggak kita tinggalin nih." bantah Melani marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILUSI HATI (REVISI)✔ SudahTerbit
Teen Fiction### Dia adalah alasan mengapa aku bisa terluka dan bahagia setelahnya. Dia bahkan menjadi orang yang paling pertama mengulurkan tangannya saat aku butuh, namun dia juga pergi saat aku mulai rapuh. Apa ada yang lebih egois daripada itu? "Nggak usah n...