Happy Readiing...❤❤❤
.
.
.
.
.🍃🌹🍃
Jujur, sejak Salsa mendengar semua pengakuan Dani di depan teman-temannya waktu itu, ia semakin berusaha menghindari sebisa mungkin dan lebih banyak menghindar dari kontak mata dibandingkan biasanya dari laki-laki itu. Istilah lainnya itu, udah hilang respect.
Salsa menyeka sisa-sisa air yang masih merembes di dahinya. Salsa menyempatkan diri untuk bercermin dan memperbaiki rambutnya yang terlihat sedikit berantakan di toilet sekolah.
Mood gadis itu seketika langsung berantakan saat baru saja keluar dari toilet, Salsa menyadari pergelangan tangannya baru saja dicekal dari belakang.
Salsa menyempatkan diri berpaling ke belakang sebelum menepis secara kasar tangannya yang tengah digenggam seseorang.
Tentu saja, mood Salsa bertambah berubah ketika orang yang berhasil membuatnya kesal adalah "Dani."
"Apaan sih!!" ucap Salsa kesal seraya menghentakkan tangan Dani dengan kasar, bahkan Dani sempat terdiam karena tak pernah menyangka sebelumnya jika Salsa akan berani membentaknya.
"Lo yang kenapa Sal? Berubah tau nggak?"
"Kenapa Akhir-akhir ini lo kayak ngehindarin gue?" tanya Dani dengan nada yang terdengar sedikit putus asa, laki-laki itu juga sedikit berbisik di telinga Salsa, membuat gadis itu terpaksa menjauhkan kepalanya dari Dani.
"Berubah??" Salsa tersenyum miring.
"Tapi gue sama sekali nggak ngerasa ngehindar dari siapapun, termasuk lo, Dan. Lagian, emangnya kita pernah deket ya?" lanjut Salsa dengan nada sarkastik hingga dirinya tampak seperti gadis angkuh dan jahat.
Dani sempat tertegun sejenak seakan tidak menyangka bahwa seorang "Salsa" kembali berbicara dengan nada seperti ini. Selama ini yang ia tahu, Salsa tidak pernah sekalipun membalas kata-katanya dengan kasar.
Sementara Salsa, ia tetap menatap Dani dengan tatapan tidak peduli.
"Kemaren aja lo ngedeketin gue, ngejar-ngejar gue, tapi kenapa sekarang jadi gini? Sebenarnya niat lo deketin gue apa Sal? Caper?" geram Dani mulai terlihat marah.
"Jadi gini apanya? lo aja yang kegeeran. Udahlah, gue mau balik ke kelas. Males tau nggak ngomong sama lo." ujar Salsa mencoba berlalu dari hadapan Dani, namun laki-laki itu berhasil menariknya kembali berhadapan dengan wajahnya bahkan dengan posisi lebih dekat. Sehingga membuat Salsa harus bisa mengatur nafas dan detak jantungnya yang mulai tak beraturan lagi.
"Setidaknya kasih gue satu alasan kenapa lo pengen menjauh dari gue Sal." pinta Dani mulai memelan, tatapannya terlihat penuh harap.
"Lo kenapa sih Dan? kan gue udah bilang kalau gue nggak menjauh dari siapapun, jadi gue nggak perlu harus jawab pertanyaan lo." ujar Salsa mencoba tetap angkuh.
Salsa sangat terkejut tatkala Erick muncul begitu tiba-tiba dan langsung menepis tangan Dani yang tengah menggenggam pergelangan tangannya.
"Lo bisa nggak sih kalau bicara sama cewek yang sopan dikit. Jangan main tangan bro." ujar Erick begitu tiba-tiba membuat Salsa sedikit tertegun.
Diam-diam Salsa menatap Erick dengan tatapan kagum.
"Hey, lo sadar nggak sih lo siapa? Lo itu cuma anak baru di sekolah ini, bisa nggak sih nggak usah ikut campur urusan gue. Nggak usah berlagak jadi pahlawan buat Salsa deh. Basi tau nggak?" ujar Dani penuh emosi seraya menudingkan jari telunjuknya ke wajah Erick namun berhasil ditepis oleh laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILUSI HATI (REVISI)✔ SudahTerbit
Teen Fiction### Dia adalah alasan mengapa aku bisa terluka dan bahagia setelahnya. Dia bahkan menjadi orang yang paling pertama mengulurkan tangannya saat aku butuh, namun dia juga pergi saat aku mulai rapuh. Apa ada yang lebih egois daripada itu? "Nggak usah n...