8 -Dilema

177 35 67
                                    

Sebelumnya, ituu---aku cuma mau bilang👉👈, part ini lumayan panjaang, awas gumoh☺

Happy Readiing...❤❤❤
.
.
.

Jika hanya menganggapku teman, tolong jangan berlebihan, karena yang aku takutkan, hati ini salah paham.

~zhrtl🌸

🍃🌸🍃

Angin lembut yang menelusup masuk lewat celah-celah jendela ruang tamu terus membelai Salsa lembut. Rasa letih setelah menata dan membereskan rumah membuat gadis itu ingin memejamkan matanya sejenak yang sudah terasa sangat berat.

Salsa terlelap di sebuah kursi panjang di ruang tamu ditemani nada melankolis yang terus mengalun lembut dari sebuah kotak musik yang ada di atas nakas.

Salsa mengucek matanya pelan-pelan untuk memperjelas pandangannya yang masih terasa kabur ketika bunda membangunkannya dari tidurnya yang terlampau sebentar.

"Kenapa udah dibangunin, Bunda? Salsa masih ngantuk banget nih." tuturnya sedikit mendengus kesal.

"Kamu ini Sal, katanya tadi minta dibangunin kalau teman-teman kamu datang. Tuh, mereka udah pada dateng." ujar bunda sambil melongokkan kepalanya lagi di celah jendela.

Salsa beranjak bangun dari kursi biru tempatnya terlelap tadi seraya ikut melongokkan kepalanya di samping bunda.

"Ah, iya bun. Makasih deh udah di bangunin. Salsa pergi dulu ya bun. Titip salam buat adek yaa." ujar Salsa sambil menyalami tangan bunda dan berlari menghampiri Kiky, Melani, Ica, dan Sandy.

"Nggak cuci muka dulu abis bangun tidur?" omel bunda yang melihat Salsa langsung berlari menuju teman-temannya.

"Hati-hati ya, pulangnya jangan kesorean." ujar benda kembali berpesan.

"Iya bunda. Pasti." jawab Melani sambil mengerdipkan matanya dengan manja pada bunda.

****

Kedua tangan Salsa merentang lebar membelah angin yang bertiup cukup kencang dibandingkan hari biasanya. Matanya terpejam membiarkan tiupan angin memainkan rambutnya.

Salsa yang berada di boncengan Salsa merasa nyaman, karena Ica terus mengendarai motornya dengan pelan. Sementara Kiky, Melani, dan Sandy sudah hilang ditelan tikungan jalan karena mereka memang selalu mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

****

Salsa membelalakkan matanya lebar, tak menyangka saat melihat teman-temannya yang sampai terlebih dahulu kini tengah berkumpul bersama bang Rio dan Faldi Pranaja Angkasa, yang lebih sering disapa Faldi, dan menjadi incaran sahabatnya yang paling unyu, siapa lagi kalau bukan Melani.

"Kok jadi ramai banget sih? Bukannya kita cuman janjian berlima doang?" Salsa bertanya sewot.

"Sorry Sal, hehehe, habisnya mereka maksa mau ikutan. Jadi, mana bisa kita larang kan?" tutur Kiky sambil menunjuk dirinya sendiri dan Melani.

"Kita? Perasaan tadi yang pengen banget mereka ikut itu lo deh Ky." ujar Melani seraya meminta persetujuan dari Sandy sebagai saksinya dan segera dibalas anggukan kepala oleh gadis itu.

ILUSI HATI (REVISI)✔                                                SudahTerbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang