OURS : Chapter 10

94.1K 4.4K 18
                                    

ÿþELLE'S POV  

Besok anakku ulang tahun, aku bahkan belum sempat membelikannya hadiah. Sejak kecil Adam belum pernah merayakan ulang tahunnya mengingat kami hanya tinggal berdua saja. Tapi rutinitas yang selalu kujalankan adalah membangunkannya tepat pada pukul dua belas malam dengan membawa kue agar dia dapat melakukan make a wish nya disertai hadiah untuknya.  

Sejak dua hari yang lalu aku dan anakku pindah ke rumah Adam, sesuai permintaannya agar ia tidak berusaha merebut Adam dariku.  

Aneh sekali rasanya, kami juga tinggal dalam satu kamar yang sama. Satu ranjang, hanya jarak yang nampaknya sudah menjadi aturan baku saat kami terlelap. Adam juga biasa masuk ke kamar saat aku sudah terlelap, entah apa benar memang karena kerjaannya atau ia malas bertemu denganku di kamar.  

Kuketuk pintu ruang kerja Adam, setelah mendapat jawaban, aku mengintip terlebih dahulu, hanya ada dirinya.  

"Adam, mumpung hari sabtu, apa boleh aku titip Adam sama kamu dulu? Aku cuma mau pergi sebentar." ucapku memasuki ruang kerjanya.  

"Kamu mau kemana?"  

"Besok Adam ulang tahun, aku mau beli cake sama kado ulang tahun dia. Rutinitas aku sama dia setiap tahun."  

Adam menaikkan sebelah alisnya,  

"Besok Adam ulang tahun?"  

Aku mengangguk.  

"Aku mau bikin pesta buat dia!" ucapnya bersemangat. Aku hanya dapat tersenyum. "Kalo gitu Adam kita titipin ke Mama, supaya kita bisa siapin semuanya. Gimana?"  

"Kalo nggak ngerepotin kamu." jawabku sambil tersenyum.  

***  

"Adam, Itu semua buat siapa?"  

Adam membawa trolley berisikan mainan yang kulihat sangat canggih dan mahal-mahal itu.  

"Adam. Aku nggak tau dia suka yang mana, jadi aku beliin semua aja."  

"Jangan, aku nggak mau manjain dia." jawabku sambil tertawa kecil melihat kelakuan pria dihadapanku ini. "Mainan apapun, dia pasti suka."  

"Tapi, Elle... Semua ini new arrival, kamu nggak mau anak kita ketinggalan jaman kan?" tanya nya sambil tersenyum menggodaku.  

"Tapi..."  

"Elle?"  

Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, kudengar ada seseorang yang memanggilku, bukan Adam.  

"Ditya?"  

"Elle..." hanya itu yang dia ucapkan sebelum ia memelukku kedalam dekapannya. "Aku kangen banget sama kamu."  

OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang