OURS : Chapter 15

92.9K 4.2K 30
                                    

ELLE'S POV  

Aku tidak boleh terjebak oleh Adam lagi, lagi dan lagi. Aku harus membangun pagar pembatas di antara kami. Yang ia lakukan, semuanya hanya drama Elle.  

Kudengar pintu kamar rumah sakitku terbuka, aku pura-pura memejamkan mataku, masih ragu dengan sikap yang harus kuambil.  

Adam. Aku tahu yang datang menjengukku adalah Adam.  

"Sayang... Bangun.." ucapnya sambil mengusap pipiku dengan lembut. Tahan Elle, dia hanya bersandiwara.  

"Aku mohon, buat hadiah ulang tahunku hari ini, aku cuma mau kamu cepet sembuh, Elle.."  

Adam ulang tahun hari ini! Oh my God! Bagaimana aku bisa melupakannya. Dengan perlahan aku menggerakan jemariku.  

"Adam.."  

"Elle? Kamu udah bangun Sayang? Elle, sebelum kamu tidur lagi, aku mau minta maaf buat semuanya Elle, buat perlakuanku selama ini ke kamu, buat semua kata-kata kasarku, aku minta maaf buat semuanya Elle."  

Tahan Elle, sandiwara sandiwara sandiwara.  

"Kenapa Adam?"  

"Apanya yang kenapa, Sayang?"  

"Kenapa baru sekarang kamu minta maafnya?"  

"Aku baru sadar saat kamu pergi dari rumah kita,"  

"Rumah kamu.." koreksiku cepat.  

"Rumah kita Elle." Adam memijat keningnya seaaat, "Aku nggak bisa hidup tanpa kamu Elle."  

SANDIWARA. Aku harus menstabillo kata itu di otakku.  

"Mulai saat ini, aku janji aku nggak akan nemuin Alaia lagi, aku janji nggak akan nyakitin kamu lagi, aku mau kita bangun rumah tangga kita yang baru, Sayang... Sama Adam.."  

Andai ini kenyataan...  

"Maaf, Adam.. Aku butuh waktu untuk percaya sama kamu lagi..."  

Kulihat sorot kesedihan dari matanya, apa benar dia sudah tidak akan menyakitiku lagi?  

"Nggak apa-apa, aku ngerti.. Selama apapun itu aku akan tunggu untuk dapet kepercayaan dari kamu lagi, Elle.."  

***  

"MOMMAAA!"  

Adam kecil berlari ke arahku, memelukku sekuat tenaganya, aku kangen banget dengan anakku ini.  

"Sayang, kamu apa kabar?"  

"Baik, Momma masih sakit? Tangannya kenapa dibungkus?" tanya Adam sambil memperhatikan gips di lengan kananku.  

OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang