"Mah Rain udah siap." Teriaknya sambil merapihkan poni nya.
Rani atau mamah Rain, berjalan mendekati anaknya, sambil membawa piring dan kotak bekal berisi sandwich kesukaan Rain.
"Rain kan mamah udah bilang kalo ngomong gaboleh teriak-teriak."
"Hehehe, iya mahhh maafin Rain." Rain mencium pipi mamahnya.
"Iya mamah maafin" balasnya. "Nih mamah sudah buatkan bekal." Ucap nya, sambil memberikan tempat makanan.
"Makasih mamah Rain yang cantik mirip Ariana Grande." Godanya alay.
******
"Assalamualaikum wr.wb" salam seorang guru berperawakan besar.
"Waalaikumsalam wr.wb" balas murid kelas XI IPA 1.
"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru." Kata Pak guru yang diketahui bernama Ahmad.
Kelas pun menjadi riuh setelah mendengar ucapan pak Ahmad mengenai murid baru.
"Lo tau gak siapa murid barunya?"
"Siapa si? Siapa?
"Cewe apa cowok gak?"
"Jika itu perempuan maka akan aku jadikan pacar. Namun jika itu laki-laki, aku akan menebas kepalanya."
Celotehan murid di kelas terdengar sangat riuh membuat pak Ahmad membuka suara dengan keras.
"Sudah-sudah jangan ribut! Kalian sudah besar tapi kelakuan seperti anak kecil." Lerai nya.
"Sini nak masuk." Titah Pak Ahmad.
Rain melangkahkan kakinya secara perlahan, kepala nya ia tundukkan agar sedikit menghilangkan rasa nervous nya.
"Suit suit"
"Woyy, cewek nya cantik benerrr."
"Bakalan betah inimah."
Kelas kembali berisik karena ucapan-ucapan yang didominasi oleh murid laki-laki kelas XI IPA 1.
Tapi tidak dengan Radafa, ia hanya acuh tak acuh menatap anak baru itu malas. Karena ini bukan kali pertama ia bertemu dengan Rain.
Rain sudah berdiri di depan kelas, kepalanya ia angkat kembali.
"Kamu bisa mulai perkenalan." Ucapanya.
Rain mengangguk pelan tanpa tersenyum.
"Nama saya Rain." Rain membuka suara.
Kelas menjadi hening. Karena setelah Rain menyebutkan namanya, dia tidak lagi berkata apa-apa.
"Rain, apa hanya itu yang akan kamu sampaikan?" Tanya pak Ahmad bingung.
Rain mengangguk.
"Anak-anak, apakah ada yang ingin kalian tanyakan pada teman baru kalian?" Tanya Pak Ahmad kepada murid.
"Daf, gue mau nanya ah" ucapnya kepada teman sebangkunya.
Radafa tidak menghiraukan ucapan temannya.
"Saya mau tanya pak." Ucap Varo memecahkan keheningan, sambil mengacungkan tangan kanannya.
"Kamu mau tanya apa?" Tanya nya kepada Varo.
"Saya.."
"Rain ga akan ngasih nomor telepon Rain sama laki-laki." Sembur Rain sebelum Varo akan bertanya.
"Whahahh"
"Whahahhahh""Cinta ditolak dukun beranak. Euy, euy."
"Baru ku sadari cinta ku bertepuk sebelah tangan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Bowie
Teen Fiction[ CERITA YANG MUNCUL KEMBALI SETELAH LAMA TENGGELAM.] Rain melihat langit, awan sudah mulai mendung. Dan sesekali ia mendengar gemuruh dan melihat air yang sudah mulai berjatuhan dari atas langit membasahi puncak kepalanya. Rain kembali tersenyum...