Part 9

14 3 0
                                    

Happy reading ya.

Tolong buat vote dan komen :)

"Mah... Ayo berangkat sekarang. Rain udah siap nih." Teriak Rain sembari merapihkan poninya.

Rani memegang pundak Rain dari belakang. "Rain, jangan teriak teraik ah."

"Hehe iya mah, Rain lupa."

"Oiya, bekal udah dibawa?" Tanya Rani.

"Udah mah, bekal buat Rain satu sama Radafa satu." Jawab Rain polos.

Rani tersenyum menggoda. "Wah, Rain nyiapin juga nih buat Radafa?"
"Mmm... Iya mah, gapapa kan? Soalnya Radafa gasuka sarapan."

"Gapapa ko, mamah malah senang dengarnya. Yauda yuk, nanti kamu telat ."

"Oke mah, ayo!"

Rain sudah sampai di sekolah agak cepat  kerena jalanan ibu kota pagi ini tak seramai kemarin. "Mah, Rain masuk dulu ya. Assalamualaikum." Ucap Rain seraya mengecup pipi Rani.

"Ka Rain." Panggil seseorang dari belakang. Otomatis Rain pun menoleh ke arah belakang. "Iya?" Balas Rain.

"Hai ka, aku Bagas." Ujar Bagas memperkenalkan diri.

Rain tersenyum. "Oh, hai. Bagas X IPA 1?" Tebak Rain.

"Yap, benar ka."

"Oiya, soal yang aku tanyain tadi malam itu bisa ka Rain jelasin kapan ya?" Tanya Bagas seraya menggaruk lehernya, tak enak.

"Istirahat pertama nanti Bagas ke kelas Rain aja ya. Rain bakal jelasin ko."

"Mmm... kenapa ga di perpustakaan aja ka? Mungkin biar ga berisik aja gitu." Pikir Bagas.

Rain masih menimang untuk menyetujui permintaan Bagas. "Mmm... yauda deh, nanti kita ketemu di taman sekolah ya." Balas Rain setuju.

"Yauda, sekarang kita ke kelas. Udah jam 06.50" Titah Rain, mereka pun berjalan bersama menuju kelas.

"Minggir." Ucap seseorang dari belakang Rain. Rain menoleh untuk mengetahui orang itu.

"Lho, Radafa?" Kata Rain terkejut.

"Minggir." Ucap Radafa dingin. Rain sudah mengubah posisinya untuk mempersilakan Radafa berjalan.

"Bagas, Rain duluan ya. Dah." Ucap Rain pada Bagas seraya melmbaikan tangannya, Ia pun berlari mengejar Radafa yang jaraknya sudah agak jauh darinya.

"Radafa, huft... huft..." Napas Rain turun.

"Radafa cepat banget si jalannya." Ketus Rain.

"Lo yang lambat."

Rain hanya cengengesan menjawbnya. "Iya juga si, hehehe. Yauda kita ke kelas yuk."

"Pagi Rain...." Sapa Megan dari ambang pintu masuk kelas.

"Hai Megan, pagi juga."

"Gimana kemarin? Lancar?" Tanya Megan penasaran.

"Alhamdulilah lancar."

Megan tersenyum. "Ahhh... Rain emang debestt deh. Sukses ya buat nanti lomba."

Rain menunjukkan jari jempolnya. "Okey Megan, makasih banyak ya."

Jam pelajaran pertama sampai jam ke tiga sudah berakhir dengan sangat melelahkan. Para siswa pun dengan segera berhamburan keluar kelas untuk membeli makan di kantin ataupun untuk sekedar menghirup udara segar di luar.

"Rain, ngantin yuk." Ajak  Megan, namun Rain menolak halus dengan gelengan kepalnya.

"Oh... yauda deh kalo gitu, gue ke kantin dulu ya laper nih." Hehehe.

Rain BowieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang